chapter 45-end

7.3K 87 2
                                    

Entah sudah berapa kali Salsa menarik nafasnya, dia sudah tampak segar dengan piyama yang melekat pada tubuhnya.Akad nikah telah usai dan para tamu sudah meninggalkan hotel tempat acara dilaksanakan.

Satya?
Dia masih menemani para keluarga besar yang memang masih berada di hotel dan menginap, karena Satya kasihan melihat wajah lelah Salsa pada akhirnya dia menyuruh Salsa segera kekamar.

Dan ini malam pertama untuk mereka berdua!? MALAM PERTAMA!????
Menyadari itu, Salsa uring uringan saat ini. Sudah hampir satu jam dirinya mondar-mandir dikamar.

"Hah! Oke ini cuma malam pertama doang!? Gue juga udah pernah nonton gara gara Keira juga sih,"monolog Salsa dengan pipinya yang merah memang dua hari sebelum pernikahannya, Keira semenjak mengandung sangat usil mengajaknya nobar film itung-itung pesta lajang Salsa dan dalam film tersebut hampir semua adegan 21+.

"Itung-itung belajar biar bisa nyenengin Satya diranjang," bisik Keira waktu itu saat dirinya dibuat kaget dengan tontonan dewasa itu.

Atensi Salsa beralih pada bunyi pin yang ditekan untuk membuka pintu, entah pergi kemana keberaniannya tadi karena sebelum pintu itu terbuka Salsa sudah bergelung didalam selimut berpura-pura tidur.

Salsa dapat mendengar suara pintu yang dibuka lalu ditutup, terdengar langkah kaki Satya yang berlalu menuju kamar mandi. Setelah mendengar pintu kamar mandi telah ditutup membuatnya menarik selimutnya agar dapat melihat.

"Ashh, gue harus ngapain sekarang?" monolog Salsa tampak pias sebelum kemudian mengambil benda pipih dinakas dan menghubungi seseorang.

"Halo?" suara parau Keira terdengar dari sambungan telpon seperti baru bangun tidur.

"Ra, gue takuttt!!!" rajuk Salsa dengan pelan.

"Takut kenapa? Eh- lo bukannya lagi dikamar sa?" ujar Keira terkejut sepertinya dia telah sadar dari tidurnya.

"Gue enggak berani anjir," lanjut Salsa malas menjelaskan.

"Wait, Lo ini curhat gara gara malam pertama!?" jerit Keira untungnya Salsa sudah mengecilkan volume panggilan.

"Hemmm,"

"Satya mana emangnya?" lagi Keira bertanya, dengan nada tidak percaya owh coba bayangkan saat kita tertidur tengah malam dan teman kita nelpon dan saat itu adalah malam pertama dia!?

"Lagi mandi, tadi gue pura pura tidur sih," aku Salsa.

"Okay,clam down Salsa. Gini ya awalnya emang sakit tapi nanti bakal enak juga kok," jelas Keira.

"Tapi gue awkard banget Ra!?" ujar Salsa kelimpungan.

"Yaudah sih, kalau lo belum siap ngomong ke doi tapi ya Sa malam pertama tuh sakral loh kayak dimalam itu lo bakal jalanin kewajiban dan menjadi suami istri yang sesungguhnya. Lagian ngapain takut dah sah juga," jelas Keira.

"Okay, makasih Ra," ujar Salsa terdengar ragu kemudian menutup telpon menyadari pintu kamar mandi dibuka dan segera kembali menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

Samar samar suara langkah Satya yang mondar-mandir sepertinya dengan berganti pakaian hingga kemudian Salsa rasakan kasur bergerak menandakan Satya berada di kasur.

Seketika Salsa menutup matanya rapat, menahan nafas dan tampak kaku saat merasakan Satya menarik selimutnya hingga sebatas dada. Lalu merasakan Satya mengusap rambutnya lembut sebelum mendaratkan kecupan dikeningnya.

"Good night my wife," bisik Satya mesra membuat eforia disekitar Salsa panas.
Kemudian Satya berbaring disebelahnya.

"Gitu doang? Dia enggak marah? Enggak minta haknya? Kok aku jadi merasa bersalah, ya Tuhan aku juga pengen tapi takut," batin Salsa setelah berpikir kemudian mendekat kearah Satya.

PAK DOSEN BUCIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang