chapter 19

7.1K 313 4
                                    

Vote and coment 🤧

____________0000____________

Satya melangkah memasuki ruangan kelas, pandangan matanya langsung mengedar mencari sosok yang membuat kehidupan nya yang monoton menjadi berwarna.

Namun sosok ia cari tidak terlihat , meskipun bingung ia kemudian mulai mengajar.

30 menit kemudian,....

" Permisi pak "

Satya yang sedang mengajar terhenti dan menoleh, mendapati seorang gadis yang berdiri diambang pintu.

Tanpa diketahui yang lain, Satya terseyuma dan bernafas  lega . Ia kira terjadi sesuatu pada gadis nya.

" Maaf pak.... Saya telat " ujar Salsa menunduk takut sambil menggenggam bagian dalam pipinya gugup.

Satya menaikkan sebelah alisnya, " tunggu di ruangan saya " perintah Satya tajam.

" Baik pak " ujar Salsa lesu kemudian mengambil kan kaki nya meninggalkan kelas menuju ruangan Satya.

__________000__________

" Haihs, apes banget gue " gerutu Salsa sambil melangkah dikoridor yang sepi karena pembelajaran sedang berlangsung  menuju ruangan Satya.

" Ish, udah kaki gue yang sakit , telat lagi haduh.... Sean!!! Awas aja ya lu. " Ujar Salsa mencebik.

Namun seseorang menarik kerah belakang Salsa membuat ia mundur, " eh...eh... Ini siapa woi! " Teriak Salsa.

" Tidak usah teriak teriak " peringat seseorang yang menarik kerah baju Salsa.

Salsa melotot saat berhadapan dengan seseorang yang telah menarik kerah nya.
" Eh.. pak Satya " ujar Salsa kaku.

" Ikut saya " jelas Satya tanpa bantahan menarik tangan Salsa melangkah.

Salsa hanya mengikuti Satya, satu tangannya yang lolos dari genggaman tangan Satya memegang dadanya yang bergemuruh.

" Jantung gue.... Jantung gue mau meledak ya ampun Omo... Omo... Jadi gini rasanya digenggam Ama crush . Rasanya seperti Anda menjadi Ironman " batin Salsa tersenyum senyum.

" Ehem " suara deheman membuat lamunan Salsa buyar , kemudian menatap bingung saat keduanya sudah berada didepan UKS.

" Kita ngapain sini pak? " Tanya Salsa bingung menatap Satya .

" Udah kamu diam saja , ayo " jelas Satya menarik tangan Salsa pelan menuju branka.

" Duduk " perintah Satya membuat kening Salsa mengernyit Bingung.

" Hah, maksudnya apa pak? " Tanya Salsa bingung, mohon maklumin ye Salsa kan sering ngelag.

" Eh... Pak ! " Seru Salsa terkejut saat tubuhnya terangkat.

Tanpa aba-aba Salsa mengangkat tubuh mungil Salsa kemudian mendudukkannya di tepi branka.

" Diam atau saya cium " ancaman itu sukses membungkam Salsa yang hendak protes.

Satya tersenyum tipis , kemudian mengacak rambut sebahu Salsa. " Good girl "

Satya mengambil kotak p3k kemudian berjongkok dan menarik kaki kanan Salsa, membuat sang empunya hendak protes namun lagi-lagi terdiam saat Satya mengancam.

Dengan telaten Satya mengobati luka pada kaki Salsa, iya Saat Satya melihat Salsa ia dapat melihat langkah Salsa yang tidak normal juga melihat ada memar dan goresan pada kakinya. Satya juga menyuruh Salsa ke ruangannya agar ia bisa membawa gadis nya itu ke UKS.

PAK DOSEN BUCIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang