10. It is Wrong?

135 25 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

"Besok main lagi ya, Kak Seje!"

Doyoung memutar bola matanya malas. Raina dan Mamanya begitu antusias saat Sejeong mampir ke rumah, sedangkan Doyoung tidak. Renjun sudah pulang sejak satu jam yang lalu. Sedangkan Sejeong baru berpamitan sekarang.

"Buruan anjir keburu hujan!" Titah Doyoung.

Sejeong berdecak kesal, "padahal kan pake mobil gak bakalan kehujanan juga. Bego apa gimana sih?"

"Pardon?"

Sejeong mengedikkan bahunya kemudian masuk ke dalam mobil, diikuti oleh Doyoung. "Lo nanti mau ke rumah gue lagi?"

Sejeong yang sedang berkaca sambil membenarkan penampilannya langsung mengangguk tanpa menoleh.

"Gak usah lah. Ngerepotin banget."

"I don't care. Doy, lagian gue ke rumah lo bukan mau nyamperin lo. Gila aja kalo sampe iya," jawab Sejeong.

Doyoung mulai membawa mobilnya keluar dari halaman rumah. Sepanjang jalan ia hanya diam, sedangkan Sejeong sibuk dengan ponselnya. Pikirannya terlalu kalut. Kehadiran Renjun tadi siang membuatnya resah.

"Seje," panggil Doyoung dengan nada lembut.

"Kenapa?"

"Temenin gue dulu," pinta Doyoung.

"Kemana?"

Doyoung tidak menjawab. Ia hanya terus melajukan mobilnya membelah jalanan yang mulai dibasahi tetes air hujan. Mobilnya berhenti di depan sebuah gedung yang sangat sering Doyoung singgahi. Sejeong pun sebenarnya tidak merasa asing dengan tempat ini. Ia pernah menginjakkan kakinya disana sebanyak dua atau tiga kali. Entah, Sejeong lupa. Yang jelas selama ini Sejeong datang selalu bersama dengan Doyoung, seperti saat ini.

Sejeong menatap punggung Doyoung yang berjalan di depannya, pria itu masuk lebih dulu diikuti oleh Sejeong dari belakang. Bar milik Jaemin cukup sepi hari ini. Mungkin karena hujan? Entah, tapi Sejeong bisa melihat si pemilik bar tengah menghitung uang di balik meja bar.

"Tumben kesini, kenapa? Oh, hay Kak Seje!" Sapa Jaemin.

Doyoung duduk dengan tubuh yang lesu. Tatapannya beralih pada Jaemin dan meminta pria itu menyuguhkan minuman yang bisa membuat dirinya lebih tenang.

"Gue berlebihan gak sih?" Tanya Doyoung pada Sejeong.

"Soal?"

Doyoung menggeleng pelan. Tapi Sejeong merupakan orang yang cukup peka terhadap lingkungannya. "Oh, soal Renjun?"

"Renjun? Siapa?" Tanya Jaemin yang juga ikut mendengar percakapan keduanya.

"Itu loh, temennya Raina."

[✓] Interminable Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang