02. Silence

255 37 5
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Raina membereskan seluruh peralatan prakteknya. Hari ini jadwal cukup kosong, jadi dia punya waktu lebih untuk beristirahat. Meskipun tidak yakin dia akan istirahat dengan tenang.

"Rin," panggil seseorang. Saat Raina berbalik, ia menatap tubuh Renjun yang tengah berdiri di belakangnya.

'Rin' adalah panggilan yang diberikan Renjun untuknya. Si cowok asal China yang mengambil pendidikan kedokteran di Korea Selatan. Tidak hanya itu, Renjun juga termasuk cowok soft yang sangat disukai oleh para mahasiswi bahkan mahasiswa. Cowok itu pintar, mudah bergaul, baik pada sesama, siapa sih yang tidak menyukai cowok itu?

"Eh, kenapa Jun?" Tanya Raina, masih membereskan peralatannya.

Renjun yang sadar pun ikut merapihkan peralatan milik Raina. Meskipun gadis itu menolak, pada akhirnya Raina hanya bisa pasrah pada perlakuan Renjun.

"Hari ini pulang cepet, lo ada waktu kosong gak?" Tanya Renjun.

Raina menatap schedule dari memo ponselnya. Tidak ada acara apapun selain jatah 'mencuci' di rumah. Urusan mencuci, dibawa ke laundry juga jadi. Kalo ada yang mudah kenapa harus mencari jalan yang sulit?

"Kosong kok, kenapa?" Tanya Raina.

"Temenin gue yuk."

"Kemana emangnya?"

Renjun menggaruk tengkuknya, kemudian berdeham pelan. "Lagi pengen cuci otak aja. Itu juga kalo lo mau sih."

Raina menatap Ryunjin, salah satu teman satu jurusannya juga yang dirasa cukup dekat dengannya. Ryunjin memberi kode agar Raina menerima ajakan Renjun, setelah itu ia pergi dan membiarkan Raina menyelesaikan urusannya dengan Renjun. Girls support girls.

"Boleh. Gue lagi kosong juga kan?"

Renjun tersenyum puas mendengar jawaban dari Raina, ia kemudian berjalan berdampingan bersama Raina keluar gedung kuliah. Namun begitu mereka keluar Raina menatap tubuh seorang pria lain tengah bersandar pada pohon sambil menendang-nendang kecil batu kerikil di sekitar kakinya.

That's so cute!

"Kak Doy!" Panggil Raina antusias.

Doyoung mendongak, kemudian tersenyum saat menatap Raina melambaikan tangannya sambil berjalan mendekat. Hatinya menghangat, sesederhana ini memang rasa cinta.

"Kok ada disini?" Tanya Raina.

"Udah kelar kelasnya?" Tanya Doyoung, bukannya menjawab pertanyaan Raina.

"Udah. Kak Doy kok disini?" Merasa tidak dijawab Raina mengulang pertanyaannya lagi.

"Mau jemput lo."

Raina terdiam. Namun ia menatap senyum Doyoung yang tiba-tiba pudar saat menatap Renjun berdiri di samping Raina kemudian menundukkan sedikit tubuhnya.

[✓] Interminable Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang