Recomendation playlist for this chapter.
1. Lee Hi - My Love (OST Scarlet Heart Moon Lovers)
2. Little Mix - Secret Love song
3. Tiara Andini - Maafkan aku
***
Brak
Doyoung terkejut bukan main saat Gongmyung setengah melempar undangan ke hadapannya. Padahal Doyoung sedang serius merevisi skripsinya.
"Apa sih?!"
Gongmyung menarik kursi dan duduk di samping adiknya, "undangan buat temen-temen lo. Tulis aja sendiri mau ngundang siapa aja."
Doyoung memutar bola matanya, "lewat chat bisa."
"Kasih undangannya Kim Doyoung, biar sopan!"
Doyoung segera menyobek kertas secara abstrak dan segera menuliskan daftar nama yang akan dia beri undangan. Kalau Gongmyung sudah menyebut namanya dengan nama lengkap berarti Doyoung harus menuruti perkataan kakaknya itu.
List undangan
1. Taeyong
2. Johnny + si kembar + Yerim
3. Jaehyun
4. Yuta
5. Winwin
6. Kun
7. Jaemin
8. Jeno + Seulbi
9. Xiaojun
10. SejeongDoyoung kemudian menyalin nama-nama tersebut ke atas undangan yang diberikan Gongmyung sebelumnya. Sedangkan si pemberi undangan yang sebenarnya pergi untuk menyiapkan hal lain.
"Duh, males juga kalo harus nyamperin mereka satu-satu. Kalo diajak nongkrong juga gak bakalan pada dateng," gumam Doyoung.
Pria itu kemudian mematikan laptopnya dan segera mencari keberadaan Raina. Doyoung menemukan gadis itu tengah tertidur di atas sofa dengan televisi menyala dan toples berisi kacang di sampingnya.
Lagi-lagi kacang.
"Raina," panggil Doyoung sambil menepuk pelan pipi gadis itu. Raina kemudian terbangun, meskipun sedikit kesulitan membuka mata.
"Kenapa?"
"Anterin gue, nganter undangan."
Raina mengucek kedua bola matanya, menatap Doyoung sekilas sambil terdiam. Kemudian beranjak dari sofa untuk segera bersiap. Doyoung pun melakukan hal serupa.
"Naik motor, gapapa kan?" Tanya Doyoung. Tentu, Raina tidak masalah. Toh dia juga lebih suka naik motor ketimbang naik mobil, apalagi kalau malam-malam.
Doyoung kemudian membawa helm lain dan segera memakaikannya pada Raina. Ia menyisikan anak rambut Raina terlebih dahulu sebelum memakaikan helmnya. Kalau ditanya bagaimana keadaan hati Doyoung, jelas sudah sangat hancur. Deg-degan sih, tapi Doyoung juga harus berusaha untuk terbiasa.
"Ke rumah Johnny dulu. Gapapa kan kalo ketemu Junhwa?" Tanya Doyoung.
"Ya gapapa. Kan udah gapapa," jawab Raina, Doyoung menghela nafas lega.
Motor milik Doyoung bergerak membelah jalanan menuju rumah Johnny dan si kembar. Tidak butuh waktu lama, karena tempat tinggal mereka juga tidak saling berjauhan. Doyoung menghentikan motornya tepat di halaman rumah yang nampak berisik itu. Wajar sih, Junhwa dan Sunhwa suka berteriak seperti ini. Apalagi kalau Yerim sedang menginap.
"John!" Teriak Doyoung setelah turun dari motornya.
Pintu rumah itu terbuka, menampakkan seorang gadis dengan baju tidur dan wajah terbalut masker. "Oh Kak Doy, Raina--" gadis itu kemudian melambaikan tangannya pada sosok gadis di belakang Doyoung, "--masuk aja, Kak Jo lagi di dapur."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Interminable
Fanfiction[COMPLETE] "If love cannot be conveyed, then why are hearts and feelings created?"--Kim Doyoung