11. Just a Moment

121 22 2
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Apa ini?

Begitu Doyoung berhenti tepat di halaman rumahnya ia melihat Raina dan Gongmyung tengah main hujan-hujanan. Persis seperti anak kecil. Kalau Raina, Doyoung masih bisa mentoleransi. Tapi Gongmyung, ya ampun ia bahkan lupa kalau pria itu cepat atau lambat akan menjadi suami orang.

Tapi kelakuannya masih seperti anak kecil!

"Sini ikutan!" Ajak Gongmyung. Doyoung terdiam dibawah guyuran hujan dan patung. Kemudian meringis dan segera beranjak naik ke teras rumah. Ia meletakkan payung yang dikenakannya tadi, membiarkan payung itu kering sebelum dibawa masuk ke dalam rumah.

"Ngapain sih?!" Tanya Doyoung.

"Seru tau, Kak!" Teriak Raina. Gadis itu nampak berlari kesana kemari dibawah guyuran hujan yang cukup lebat, Gongmyung pun tidak mau kalah. Ia malah menyalakan selang taman kemudian menyiram Raina dengan air dari selang. Buang-buang air saja bukan?

Doyoung menggeleng pelan kemudian pergi masuk ke dalam rumah. Saat masuk ke dalam, Doyoung mendapati kedua orang tuanya sedang menonton televisi dengan mesra. Cukup membuat hati Doyoung menghangat, mengingat dulu kedua sempat hampir berpisah karena kehadiran Ibu kandungnya Raina.

"Loh, Doy kapan pulang?" Tanya sang Ayah yang pada akhirnya menyadari kehadiran Doyoung tak jauh dari tempatnya duduk.

"Barusan. Itu si Raina jangan disuruh hujan-hujanan, demam. Itu juga om-om udah tua gak tau malu, udah mau jadi suami orang juga masih aja kayak bocah."

"Gapapa, Doy. Mumpung Gongmyung masih disini. Kalo udah nikah si Raina mau main sama siapa? Kamu?" Ucap Mama Kim.

Benar juga. Doyoung tidak pandai membuat suasana hangat layaknya Gongmyung pada Raina.

"Doy, udah makan?" Tanya Ayah Kim.

"Udah."

"Sejeong dianterin sampe depan rumahnya kan?" Tanya Ayahnya lagi.

"Iya."

Doyoung beranjak masuk ke dalam kamarnya. Dihadapkan dengan skripsi, tumpukan kertas dan buku yang belum ia rampungkan. Doyoung mengambil tempat duduk di meja belajarnya, kemudian memainkan ponsel. Satu pesan masuk berhasil menginterupsinya.

Kim Sejeong
Gimana, udah confess?

Kim Doyoung
(?)

Belum ada satu jam Doyoung mendaratkan pantatnya diatas kursi, gadis itu sudah menanyakan progres soal perasaannya. Mana bisa segampang itu, ada banyak hal yang harus Doyoung pikirkan dan pertimbangkan. Seperti apa yang Sejeong katakan, hubungannya dengan Raina bisa saja renggang karena Doyoung nekat mengungkapkan perasaannya.

Doyoung kembali keluar dari dalam kamarnya. Bertepatan dengan itu, nampak Gongmyung dan Raina masuk ke dalam rumah dengan keadaan basah. Yang mana hal itu membuat Doyoung melotot dan hampir murka.

[✓] Interminable Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang