13

82 14 8
                                    

Yang semalem itu beneran Renjun gak ya? Dia beneran jengukin?

Saeron termenung di bangkunya, Somi teman sebangkunya sedang sibuk membuat konten kecantikan di channel YouTube.

"tap tap tap," suara yang dia bunyiin ke muka yang dia tap tap, muka yang di tap tap gak ada suaranya jadi dia yang bunyi sendiri. aneh emang.

"Eh mau kemana? lagi sakit itu!" kata Somi ngehadang pergerakan Saeron yang mau keluar kelas.

"Mau duduk di depan, sumuk di sini."
sumuk itu panas/pengap.

Somi nempelin telapaknya di kening Saeron, "baru sembuh gak boleh kena angin dulu, angin lagi kenceng sekarang ini."

"iya iya pake jaket, lagian cuman duduk di teras kelas" Saeron ambil jaket dia di kolong meja, jaket warna merah muda kesukaan dia.

Cewek itu duduk termenung sambil kepalanya nyender ke tiang bangunan karena gak ada bahu yang dia gunain untuk bersandar. miris emang anak cantik satu ini.

Di lapangan upacara, Renjun ngeliat Saeron duduk sendiri, Renjun sengaja lewat semakin deket ke Saeron, berharap di notice sama cewek itu, Renjun kangen di teriakin 'RENJUN JINGAN' dari jauh sama Saeron.

Dan dia bener-bener ngerasa jingan beneran setelah apa yang dia buat pada Saeron kemarin di sekolah sebelum Saeron sakit. Renjun tau dia salah karena bentak-bentak anak itu. Renjun emang lagi emosi. jadi tolong maafkan makhluk jingan satu ini dan dia berencana untuk memperbaiki hubungan sama Saeron.

Jalan cepet gak di notice, jalan lambat juga gak di notice, akhirnya Renjun duduk di samping Saeron, yang cewek itu lagi bengong masih ke arah lapangan.

Saeron pura-pura bengong, sebenarnya dia sadar letak sudut dan setiap pergerakan makhluk yang selama ini dia suka, gatau kenapa kalo suka sama orang tuh pasti mata kita selalu gak sengaja ketemuin mas crush. kayak udh ada intuisi gitu deh.

Tapi ya Saeron pura-pura galiat, dia takut di maki maki sama Renjun kayak kemarin, Saeron masih trauma, hatinya dia belum sembuh.

"kemarin kenapa gak masuk?" tanya Renjun, Saeron udah deg degan, dia mau diapain lagi sama Renjun sekarang.

"aku sakit kemarin Renjun," Saeron jawab tapi dia gak berani tatap Renjun.

"Sakit apa?" Renjun sudah tau Saeron sakit karena kemarin dia kan di labrak Somi ke kelas.

"Aku demam." aku Saeron.

Renjun tarik bahu Saeron supaya hadep ke dia, Renjun rapatin jaket Saeron yang warna pink terang itu, "masuk ke dalam, nanti demam lagi, anginnya kenceng banget."

Baper? iyalah, hati Saeron udah dag dig dug serrr di buat sama makhluk jingan yang paling cakep ini. Saeron mana bisa berpaling dari Renjun. Bener kata Somi, cinta mati udah dia gak bisa nengok mana mana lagi, cuman Renjun tok, meskipun Renjun selalu jahat sama dia.

"Renjun aku mau bilang sesuatu."

"Bilang apa?" tanya Renjun.

"Aku suka sama kamu."

Seketika Renjun ngelepasin tangannya dari Jaket Saeron, "iya gue tau."

"Tapi aku gak akan maksa apapun lagi mulai sekarang."

Renjun terdiam, kenapa? tanya dia dalam hati.

"Aku terlalu murahan emang, maaf soal kemarin, aku cuman gamau kamu marah lagi."

"Saeron, bukan begitu maksudnya—"

"Renjun sebenarnya kamu gak Jingan." potong Saeron.

"??"

"Kamu bukan Renjun Jingan!"

Renjun Jingan. Renjun kangen dengan sebutan itu.

"Gue emang bajingan! maaf."

Cewek itu menggeleng, lalu bangkit dari dudukannya, "kamu orang baik. Selamat tinggal orang baik."

TAMAT SAD ENDING







TAPI BOONG

HEHE

RENJUN JINGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang