16

63 14 6
                                    

Ini adalah hari dimana pasangan kuhan dan jingan bersama, setelah keluar dari perpus— Saeron dan Renjun yang niatnya mau jalani hubungan sembunyi-sembunyi malah gajadi. Jujur aja Renjun ga tega sama pacarnya ini kalo mesti sembunyi-sembunyi tapi ya Saeron bakal dapet omongan jelek dari banyak orang karena jadi selingkuhan Renjun. Saeron bakalan kuat kuat aja batinnya.

Sekarang sepulang sekolah. Renjun udah berencana buat pulang bareng selingkuhannya. Renjun suruh Saeron tunggu dulu di parkiran kalau kelas dia duluan selesai.

Dan ternyata kelas Saeron emang duluan selesai. Cewek itu sekarang lagi nunggu Renjun di dekat motor Renjun.

Beberapa menit menunggu Saeron udah liat Renjun lagi lari dari arah lapangan dan sempat dadah-dadah ke Saeron, cewek itu malu. Ini bakal jadi sejarah cintanya. Hari pertama jadian dan pulang bareng. Renjun yang berlari, malah jantung Saeron yang berpacu.

"Sudah lama?" kata Renjun sambil netralin napasnya pas kakinya sudah sampe di depan Saeron.

Saeron ngangguk kecil, "gapapa kok, yang penting kamu dateng."

"Iyalah dateng, orang motor aku markir di sini, Ayo pulang," ajak Renjun ngerogoh kunci di saku celananya.

"Tapi Renjun," cegah Saeron waktu Renjun mau pake helm.

Renjun natap Saeron bingung, "kenapa?"

"Kalau dilihat Ningning trus, aku tetiba dilabrak gimana? jujur takut banget aku jadi selingkuhan, Renjun."

Ya, meskipun rasa cintanya memang besar banget ke makhluk jingan ini, tapi Saeron juga punya kekhawatiran untuk keselamatan dirinya sendiri. Saeron gak sebulol itu, dia masih waspada, takut diancam dan takut dilabrak. Apalagi ini dia lagi berdua sama pacar orang.

"Masalah ining, kalo aja kita punya bukti dia selingkuh juga, sesuai sama apa yg kamu bilang kemarin di taman belakang, itu bisa jadi langkah aku buat putusin hubungan sama dia, tanpa kamu harus jadi selingkuhan nantinya, sayang."

Saeron yang awalnya nyimak omongan Renjun, di akhir jadi mleyot gegara dipanggil sayang sama Renjun. Senyum-senyum aja lah dia sekarang ini.

"Iya sayang." balas Saeron masih senyum-senyum.

Renjun yang gemes banget langsung tarik hidung Saeron abis itu berantakin poni Saeron, "kenapa jadi gemes gini sih, kamu paham gak yang aku bilang tadi?"

Saeron ngangguk-ngangguk.

"Emang kamu gak percaya sama apa yang aku bilang kemarin, Renjun?"

"Ya, aku percaya, aku juga udah gak nyaman hubungan sama dia, cuman gak bisa putusnya."

"Kenapa?"

Renjun sandarin bokongnya di jok motor sambil memangku dagunya, "kita harus punya bukti dia selingkuh."

"Ish, nyesel banget aku gak foto kemarin itu."

"Ini bukan bukti buat aku, aku percaya sama kamu, ini buat bukti ke orang tua aku dan orang tua Ningning."

Saeron mengernyit, pikirannya mengatakan kalo mereka berdua bisa sama-sama karena campur tangan orang tua alias perjodohan.

"Iya, aku sama Ningning dijodohin." kata Renjun sebelum Saeron bertanya.

Jantung Saeron pengen nyemplung ke tangki bensin aja rasanya pas denger Renjun bilang kayak gitu. Saeron semakin was-was. Musuhnya bukan cuma orang-orang sekolah yang tau hubungan Renning (Renjun Ningning) tapi orang tua Renjun dan orang tua Ningning juga cobaan dia. Kalo Saeron ketahuan sebagai selingkuhan Renjun bagaimana nasibnya dia nanti?

Saeron langsung lemes, tundukkin pandangannya. Sekarang dia ragu buat naik motor pulang bareng Renjun.

"Renjun? aku gak ikut pulang sama kamu aja."

Renjun kaget. Gak mau lah dia kalo Saeron gak jadi pulang sama dia.

"Aku takut Renjun," cicit Saeron gak berani natap Renjun.

"Hey sayang, lihat aku sini," Renjun angkat dagu Saeron buat natap dia. Mata mereka sekarang bertemu, "Aku sayang sama kamu, dan aku bakalan jaga kamu, Saeron, jangan takut ya, kita bakal lewatin ini sama-sama."

tbc

RENJUN JINGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang