7. Dulu

201 32 0
                                    


Baik pada Younghoon.




Begitu ya?




Hyunjae benar-benar gusar saat ini. Perkatan Jacob tadi siang bagaikan mantra. Terus terucap di benaknya sedari tadi. Ditambah, keadaan saat ini membuat dirinya merasa sedang berefleksi diri.

"Jae ... ini kopinya." suara Younghoon memecah lamunan Hyunjae yang sedang menyandarkan badannya di atas sofa.

"Ini terlalu manis, bodoh!" Hyunjae meletakkan cangkir pemberian Younghoon ke atas meja dengan emosi.

"Ma-maaf." Younghoon pun segera mengambil kembali cangkir tersebut dan segera pergi menuju dapur untuk menambahkan air. 

Keadaan Younghoon yang tidak fit membuat dirinya tak bisa berfikir dengan baik. Seharusnya Younghoon cukup mengambil air hangat dari dapur dari pada repot-repot membawa cangkir kembali ke dapur. Hyunjae paham hal ini. Tapi sedari tadi ia tetap saja tidak henti sengaja membuat anak itu kerepotan sejak pulang sekolah.

Hyunjae menyuruh Younghoon untuk membawa ransel miliknya. Hyunjae meminta Younghoon untuk menemaninya pergi ke mall guna sekadar melihat-lihat keluaran jam dan baju terbaru. Hyunjae memerintah Younghoon untuk segera menghidangkan makanan ringan untuknya setiba mereka sampai di rumah. Dan kini ia meminta Younghoon membuatkan kopi untuknya.

Hyunjae mengerti ia berlebihan. Dan parahnya, ia sengaja melakukan ini semua, bahkan di saat ia tahu bahwa Younghoon harus melakukan pekerjaan rumah yang sangat banyak sebelum makan malam tiba & setelah makan malam selesai. Biasanya anak itu benar-benar baru bisa beristirahat pukul sembilan tepat, dan ia kini benear-benar tak memberi Younghoon kesempatana bernafas dari sejak pulang sekolah sebelum anak itu harus melaksanakan tugas-tugas selanjutnya. Semua itu ia lakukan karena kesal dengan ucapan Jacob yang terus menerus bersarang di otaknya. Ingin menghilangkan kalimat tersebut, ia justru melakukan hal yang kontradiksi, berharap dengan itu tak ada rasa bersalah hinggap di kalbunya.

Sibuk dengan pemikirannya, Hyunjae tertegun saat mendengar suara gelas pecah mendominasi ruangan. Ia pun mengalihkan fokus pada sumber suara tadi.

Dilihatnya Younghoon berlari tergesa-gesa menuju kamar mandi tanpa memedulikan pecahan gelas barusan. Hyunjae mendesah kesal, bagaimana mungkin kekacauan ini dibiarkan begitu saja?

Ingin melampiaskan amarahnya pada Younghoon dan memojokkan anak itu agar ia merasa bahwa ia memang bersalah, tapi aksinya terhenti saat mendengar suara ringisan dari baik pintu kamar mandi. Hyunjae mengurungkan niatannya untuk menggedor pintu kamar mandi saat ia merasa Younghoon sedang kesakitan mengeluarkan isi perutnya.

Saat itu pula, ucapan Jacob kembali terngiang di benaknya.

"Dulu ... kau baik pada Younghoon."


***

No Air - Say Something [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang