"Younghoon ah, ayo sini, kita main!" Hyunjae kecil berseru riang menatap kawannya yang sedang berdiri mematung dengan mata besar dan menyeruakkan binar polos. Kala itu Younghoon yang sedang memegang tangan ibunya pun menoleh dan mendongak, melihat sang ibu seakan ingin bertanya sesuatu.
Hana tersenyum dan mengangguk. Akhirnya, secara perlahan Younghoon mendatangi Hyunjae yang sedang tertawa senang berlari ke sana kemari bermandikan bola.
"Lihatlah! Ini seru sekali Younghoon! Tangkap ini!" tawa Hyunjae sekali lagi pecah, ia melemparkan banyak bola ke arah Younghoon yang langsung melindungi dirinya, membuat Hyunjae merasa gemas. "Aaah, jangan seperti itu Younghoon. Aku jadi semakin ingin menjahilimu!"
Younghoon hanya tersenyum, mengikuti Hyunjae kemana-mana seraya melempar bola-bola itu dengan pelan. Baginya, bisa masuk ke taman hiburan ini saja sudah menyenangkan sekali, apalagi bisa ikut merasakan bermain seperti yang dilakukan Hyunjae.
Sudah lama sekali Younghoon hanya memperhatikan Hyunjae yang tumbuh dengan penuh cinta dan kebahagiaan. Dia adalah anak Jisung dan Yaekyung satu-satunya saat itu. Setiap minggu, Hyunjae akan diajak liburan, entah jalan-jalan, menyusuri toko buku, menjajaki berbagai tempat wisata kuliner, bermain di taman hiburan, atau pergi menginap ke tempat rekreasi.
Saat di rumah, Hyunjae dimanjakan dengan mainan dan cemilan enak. Pakaian anak itu selalu bermerk dan elegan. Saat akhir pekan, anak itu sangat suka menghabiskan waktu untuk berlibur. Terkadang Younghoon hanya bisa menyaksikan Hyunjae berpamitan padanya saat akan liburan, tapi terkadang Hyunjae mengajaknya untuk ikut cukup sekadar menyaksikan anak itu bermain (minta ditemani).
Tapi malam itu, saat Hyunjae dan Younghoon menginjak kelas empat sekolah dasar, Hyunjae mulai meminta izin kepada orangtuanya terkhusus pada Yaekyung agar Younghoon bisa selalu ikut bermain bersamanya. Sifat Younghoon yang tenang, polos dan menggemaskan membuat Hyunjae suka sekali dengan anak itu.
***
"Hyunjae kenapa?" Younghoon kecil berseru pelan, menepuk pundak Hyunjae yang kala itu bergetar.
"Aku kesal. Eomma sudah berjanji akan menemaniku untuk jalan-jalan minggu ini, tapi dia tidak menepatinya."
Younghoon mengerjap-ngerjapkan matanya mendapati Hyunjae menangis dengan wajah memelas.
"Mau kutemani?"
"Kau kan tidak suka jalan-jalan." Hyunjae berpaling. Ia tidak suka dengan tawaran Younghoon. Hyunjae tahu sekali bahwa anak itu tidak seperti dirinya yang sangat tertarik dengan aktivitas di luar rumah.
"Aku suka."
Hyunjae menoleh, menatap sang pemilik suara barusan.
"Aku suka jika bersama Hyunjae." Younghoon tersenyum.
"Apapun akan kulakukan untukmu."
Mata Hyunjae kembali berbinar. Ia tertawa dan senang sekali dengan tawaran serta ucapan Younghoon barusan. Anak itu sukses mengembalikan moodnya siang itu.
"Sekarang kita mulai mengemas barang-barang. Nanti sore kita pergi, ya?!" Hyunjae berseru riang, dibalas dengan anggukan dan senyum lembut Younghoon.
***
"Hyunjae, ini cemilannya. Jangan lupa istirahat, Jae." Younghoon masuk ke kamar kawannya setelah mendapat izin. Ia meletakkan piring yang berisi banyak ragam cookies manis beserta susu putih di atas meja belajar Hyunjae.
KAMU SEDANG MEMBACA
No Air - Say Something [ON GOING]
FanfictionYounghoon & Hyunjae tidak menyadari bahwa pertemuan kedua(kali)nya akan membawa perubahan dalam kehidupan mereka "Mengapa semesta senang sekali bersendagurau dengan kita?" - Note : cerita ini masih sangat mentah, sehingga belum dipromosikan sama sek...