"Mark Lee, adalah anak yang di besarkan oleh keluarga Jeon, putrinya sudah menganggap Mark seperti kakak sendiri, dia sangat menyayanginya." Jeda Jaehyun. "Untuk membalas budi keluarga Jeon, Mark berjanji akan melindungi putri Jeon dan menjaganya, walau nyawa jadi taruhannya."
"Makanya gue bunuh Mark karena selama ada dia gue nggak bisa mendekat atau menyentuh Heejin, asal lo tau bukan cuma gue yang ngincer dia."
"Lo pikir, gue aja yang bisa lakuin hal bejat buat ambil alih perusahaan? Tentu aja enggak! Keluarga Jeon jauh lebih parah dari gue."
Penjelasan Jaehyun panjang lebar.
"Nggak usah libatin orang lain dari pembicaraan ini, mereka nggak terlibat sama sekali dengan pembunuhan kedua orangtua gue." Sangkal Jaemin.
Jaehyun tersenyum miring mendengar sangkalan adiknya. "Yakin? Tapi, nyatanya emang keluarga Jeon termasuk dalam komplotan pembunuhan orang tua kita."
Bingung!
Tentu saja, Jaemin juga terkejut dengan penuturan Jaehyun, apa dia harus percaya dengan apa yang di katakan orang di depannya itu? Entahlah.
"Lo nggak kenalin muka orang yang dateng sama gue waktu kejadian? Itu papanya Jeon Heejin, cewek yang lo jaga sekarang!"
"Gue bingung, gue nggak tau harus percaya sama siapa?" Guman Jaemin benar benar pusing dengan semua pernyataan itu. Jadi, mana yang benar dan mana yang salah?
"Waktu itu, perusahaan Jeon hampir bangkrut karena persaingan sama perusahaan Na, salah satu bawahannya kasih usul buat jatuhin perusahaan Na, dan dia milih buat bunuh ayah bunda biar sekalian perusahaan Na nggak bergerak lagi." Jelas Jaehyun.
Jaehyun berjalan ke arah mejanya dan mengambil air yang berada di meja, sepertinya dia sangat haus karena sejak tadi berbicara terus tidak berhenti.
"Terus yang di penjara selama ini siapa?"
Jaehyun kembali menaruh gelas airnya saat mendengar pertanyaan itu terlontar dari adiknya.
"Tentu saja suruhan tuan Jeon, mereka dengan mudah membayar orang untuk mengakui kejahatan orang lain."
"Termasuk lo."
Skat mat.
Jaehyun terdiam, benar juga dia juga melakukan hal yang sama, bahkan sebelum Jaemin memberikan rekaman cctv di rumahnya, Jaehyun sudah lebih dulu menyuruh seseorang untuk menghancurkan barang bukti kejahatannya pada orang yang sudah membesarkannya dan membiayainya hidup.
Heejin berjalan terburu buru, hari ini dirinya ada janji dengan seseorang sampai tidak sengaja menabrak karena dia tidak melihat ada orang lain yang berjalan berlawanan dengannya.
"Eh, sorry!" Heejin membungkukkan badannya dan berkata maaf.
"Nggak papa." Sahutnya singkat.
Orang itu melihat Heejin dari atas sampai bawah dan sebaliknya.
"Ada apa?" Tanya Heejin yang tidak nyaman karena di perhatikan seperti itu.
"Lo Heejin? Jeon Heejin kan?" Tanyanya yang di angguki.
"Lo kenal gue?" Tanya balik Heejin.
"Oh ya, kenalin gue Lee Haechan temennya Jaemin."
Yap, yang menabrak Heejin adalah Haechan salah satu sahabat karib Jaemin, dia tadi kabur dari amukan Renjun karena tidak sengaja Haechan merusak lukisan yang bari di buatnya.
"LEE HAECHAN!" Teriak Renjun yang datang menghampiri mereka.
"Heejin."
"Jun, maaf banget gue nggak sengaja nyenggol lo serius." Haechan memohon sambil menyatukan kedua tangannya dan menampakkan wajah memelasnya pada sahabat berantemnya itu.
"Nggak ada!"
"Jun lo bisa lukis lagi, kan lo jago."
"Tapi itu nanti harus di kasih ke orsngnya anjir." Emosi Renjun ingin memukul Haechan.
"Ekhm!" Heejin berpura pura batuk untuk menyadarkan kedua laki laki itu kalau dirinya masih ada di sana.
"Lupa masih ada lo Hee."
"Nggak papa, gue duluan ya ada janji soalnya." Pamit Heejin dan meninggalkan Haechan dan Renjun yang kembali bertengkar dan kejar kejaran.
- vienyxxx
KAMU SEDANG MEMBACA
01. Competition? (Jaejin) ✓
Random❛❛Guardian or Crusher❜❜ Dia seorang pelindung tapi dia juga penghancur dalam waktu bersamaan. Start : 5 juli 2021 Finish : 5 agustus 2021 Copyright @ 2021, vienyxxx