Ketiga orang itu mencari sesuatu di apartement, mencari siapakah sebenarnya Heejin untuk mark sampai membuat dirinya merelakan nyawa.
Tidak banyak yang mereka temukan, Jaemin benar benar bingung dirinya tidak pernah mengenal Jeon Heejin dan sekarang malah harus menjaganya.
Bukannya takut nyawanya menjadi taruhan seperti Mark Lee, tapi dia hanya penasaran dengan latar belakang Heejin srndiri, kalau ternyata dia putri seorang mafia bagaimana?
"Capek!" Haechan mengeluh dan langsung mendaratkan tubuhnya pada kasur di kamar Mark.
"Ngapain sih kita repot repot cari tau dia di apartement bang Mark, kita tinggal suruh orang atau cari tau dari temen temennya."
"Terlalu beresiko."
Jeno dari tadi hanya diam mendengar semua ocehan Haechan yang terus mengeluh.
"Lo dari tadi main hp mulu Jen, ngapain sih." Tanya Jaemin karena dari tadi Jeno yang terus fokus pada ponselnya.
"Ada nomer nggak di kenal dan kasih semua info tentang Heejin ke gue."
"Hah?! Siapa?" Haechan langsung menegakkan tubuhnya.
"Nggak tau, gue tanya dia tapi nggak mau kasih tau siapa."
"Dia ngasih info apa aja?" Tanya Jaemin mulai penasaran.
"Ini!" Jeno memberikan ponselnya.
Jaemin dan Haechan langsung mendekat dan membaca semua pesan dari nomer tidak di kenal itu.
"Sebenarnya yang di maksud menang sama Renjun tadi, itu gue nolongin Heejin yang mau di celakain, nomer itu yang kasih tau kalau Heejin ada yang ganggu." Jelas Jeno pada kedua temannya yang masih fokus membaca.
"Tunggu Renjun kok tau?"
"Pas itu gue bareng Renjun, jadi dia tau pas orang itu chat gue."
Haechan manggut manggut saja.
"Lo tau siapa mereka?" Giliran Jaemin yang bertanya.
"Gue nggak tau pasti, mungkin musuh keluarga dia? Tapi salah satu gue kenal, dia kayak orang yang pernah ngobrol sama bang Jaehyun." Balas Jeno.
Jaemin langsung berdiri mengambil kunci motornya dan pergi begitu saja meninggalkan Jeno dan Haechan sendiri di apartement Mark.
Jaemin baru memasuki kantor dengan emosi yang sudah di ubun ubun, bahkan karyawan di sana merasa takut saat melihat raut wajah anak kedua pemilik perusahaan ini.
BRAK!
Jaemin membanting pintu ruangan CEO perusahaan, membuat orang yang berada di dalam memutar kursinya menyambut Jaemin.
"Ternyata lo datang sebelum gue panggil." Ujarnya setelah Jaemin masuk ke dalam ruangannya.
"Mau lo apa?" Tanya Jaemin to the point.
"Apa maksud lo si dek?" Tanya baliknya sambil tersenyum.
"Lo yang mau nyelakain Heejin kan Jaehyun!" Itu bukan pertanyaan tapi pernyataan dari Jaemin.
"Ternyata adik gue sekarang yang jagain dia?" Sahutnya dengan terkekeh kecil.
"Gue pikir setelah singkirin Mark gue bisa dengan mudah lukain itu cewek." Jedanya. "Eh, sekarang ternyata adik gue yang ambil alih."
"Jadi lo yang bunuh bang Mark?"
"Hehehe, lo manggil dia bang? Sedangkan gue abang lo sendiri nggak pernah di panggil gitu."
"Karena lo nggak pantes di panggil abang, karena keserakahan lo itu hidup gue hancur dulu!"
"Masih belum lupa soal itu lo. Kok masih bertumpu sama masa lalu sih lo, gue aja udah lupa."
"Karena lo cuma sayang harta dan kekuasaan doang, makanya lo nggak pernah inget, di otak lo itu hanya ada uang, uang dan uang." Sarkas Jaemin.
Jaehyun bukannya merasa sakit atau bersalah dia malah tertawa, menertawakan perkataan adik kesayangannya itu.
- vienyxxx
KAMU SEDANG MEMBACA
01. Competition? (Jaejin) ✓
De Todo❛❛Guardian or Crusher❜❜ Dia seorang pelindung tapi dia juga penghancur dalam waktu bersamaan. Start : 5 juli 2021 Finish : 5 agustus 2021 Copyright @ 2021, vienyxxx