"Heejin." Panggil Jaemin yang baru datang dan langsung menghampiri Heejin yang menunggu di halte.
"Kok kesini? Bukannya janjian kita di cafe langsung?" Tanya Heejin karena tiba tiba Jaemin berada di hadapannya.
"Kebetulan gue habis balik dari kantor abang gue dan jalurnya emang sini." Balas Jaemin sambil memberikan helm yang satunya.
"Mau langsung pulang?" Tanya Jaemin setelah Heejin sudah berada di atas motornya.
"Bukannya mau ngomongin sesuatu di cafe?"
"Nggak jadi, nggak penting juga kok." Sahut Jaemin dan menjalankan motornya.
Heejin terlihat bingung, ada apa sebenarnya? Perasaan tadi Jaemin menghubunginya untuk mengobrolkan sesuatu, dan sekarang malah mengantarkannya pulang.
Kalau begini jadinya, harusnya Heejin menerima ajakan jalan dari orang lain tadi, sangat menjengkelkan.
"Sudah sampai!" Ujar Jaemin menghentikan motornya tepat di gerbang rumah Heejin dan melepaskan helmnya.
Heejin turun dan memberikan helm yang dia pake tadi.
"Makasih."
"Yaudah, gue balik dulu!"
"Hati hati!"
"Lo sendiri di rumah?"
"Nggak juga, tadi sebenarnya gue mau jalan tapi, lo minta ketemu di cafe jadi gue batalin."
"Maaf, tapi serius pertanyaan gue nggak bermutu juga kok."
"Bang Mark atau tentang gue?" Ucap Heejin tiba tiba membuat Jaemin terkejut.
"Bukannya lo udah cari tau semua di apartement bang Mark? Belum puas juga?" Tambah Heejin membuat Jaemin mematung.
Bagaimana bisa cewek di depannya ini tau kalau dirinya sedang menyelidiki, apa ada yang memberitahu gadis ini?
Benar kata kakaknya itu keluarga Jeon cukup bahaya, dirinya tidak bisa gegabah dalam mengambil keputusan.
"Kenapa kaget? Bener yang gue bilang itu? Atau lo penasaran gue tau dari mana?"
"Cctv yang ada di apartement bang Mark, gue lihat lo sama temen temen lo beberapa kali datang ke sana dan cari informasi tentang gue kesana bukan?"
"Lo nggak bakal dapet apapun dari sana, cuma buang buang waktu doang."
Jelas Heejin dengan nada yang tidak seperti biasa, seakan Jaemin berbicara dengan orang yang berbeda dari yang dia temui pertama kali.
"Keluarga Jeon itu berbahaya, kalau lo mau balesin dendam sama mereka atas kematian orangtua kita, kerja sama bareng gue."
"Gimana caranya?"
Jaehyun mendekat ke arah Jaemin dan membisikkan sebuah rencana pada adiknya itu dengan di akhiri senyum miringnya.
"Gimana setuju?" Tanya Jaehyun dan mengulurkan tangannya untuk tanda mereka telah Deal.
"Gue setuju, tapi tidak dengan nyelakain Heejin, karena gue udah janji sama bang Mark buat jagain dia."
"Oke, lagian rencana gue cuma mau hancurin perusahaan Jeon doang dan tentu dengan tuan Jeon." Balas Jaehyun.
"Oke gue terima!" Jaemin langsung membalas jabatan tangan Jaehyun.
Keduanya menunjukkan senyum yang sama tapi dengan pemikiran yang berbeda tentu saja, Jaemin tidak semudah itu untuk menerima tawaran tersebut, begitu juga dengan Jaehyun dirinya tidak akan memberi tawaran jika tidak ada tujuan tersendiri.
"Tepati janji lo, jangan coba coba nyentuh Heejin!"
"Tentu! Tapi, gue nggak jamin kalau orang lain yang bakal nyelakain dia." Balas Jaehyun.
"Hm."
"Jadi, sekarang lo mau bantu buat kembangin perusahaan ayah ini?" Tanya Jaehyun yang di angguki Jaemin.
Entah apa yang ada di kepala Jaemin waktu itu, dirinya tiba tiba lupa dengan balas dendam pada kakaknya dan sekarang malah bekerja sama untuk menghancurkan Jeon.
Tapi, yang jelas kesepakatan itu nanti akan membuatnya untung juga, pertama adalah membalas dendam pada orang yang telah membunuh orangtuanya dan tujuan lain yang tidak ingin dia utarakan.
- vienyxxx
KAMU SEDANG MEMBACA
01. Competition? (Jaejin) ✓
Casuale❛❛Guardian or Crusher❜❜ Dia seorang pelindung tapi dia juga penghancur dalam waktu bersamaan. Start : 5 juli 2021 Finish : 5 agustus 2021 Copyright @ 2021, vienyxxx