GOC 12. Norenchan with Heejin

115 20 2
                                    

Heejin keluar bersama tiga teman Jaemin itu, entah sekarang mereka akan kemana.

"Mau jalan?" Tawar Renjun membuka obrolan agar tidak terlalu canggung.

"Boleh nih, lo yang traktir kan Jun?" Sahut Haechan terlihat semangat.

"Enak aja, nggak ada traktir bayar sendiri!"

"Maaf ya Jin, mereka emang suka berantem terus, malu maluin emang." Jeno berusaha menengahi.

"Nggak papa."

"Renjun bukannya orang yang royal, dia suka traktir orang gitu." Ujar tiba tiba Heejin membuat Jeno dan Haechan saling menatap dan seketika tawa Haechan pecah.

"Lo nggak salah Jin? Renjun itu yang paling pelit tau nggak! Minum punya dia sedikit aja di ungkit mulu plus minta ganti." Balas Haechan setelah tawanya reda.

"Mau sampai kapan? Panas anjing berdiri kayak gini terus." Jeno pada akhirnya protes.

"Ayo Jin, bareng gue aja lo! Kalau bareng Renjun atau Haechan yang ada lo keturalan mereka."

Jeno menarik Heejin untuk menuju motornya, Renjun dan Haechan saling memandang dan setelah menyadari sesuatu.

"JENO ANJING! BANGSAT!"

Teriak mereka bersamaan sedangkan yang di teriaki sudah pergi terlebih dahulu bersama Heejin tentu saja.












































"Gue tau itu!"

Suara Jaemin menjawab perkataan Jaehyun yang berada di sebrang telepon sana.

"Gue udah jalani semua yang lo suruh tapi, gue emang susah buat deketin dia dan dapet informasi darinya."

"Kenapa nggak manfaatin temen temen lo aja? Gue lihat lihat ada yang tau banyak di antara mereka." Usul Jaehyun.

"Maksud lo siapa?"

Terdengar kekehan kecil dari Jaehyun sebelum memjawab pertanyaan adiknya itu. "Masa lo nggak sadar sih? Padahal jelas banget."

Jaemin terdiam dan memikirkan siapa yang bisa menjadi informasi dan otaknya menuju satu orang.

"Jeno?! Lee Jeno! Dia yang waktu itu dapet chat informasi tentang keluarga Jeon, gue bisa minta dari dia."

"Jangan sampai ada orang lain yang tau tentang rencana kita!" Peringat Jaehyun.













































Motor Jeno berhenti, Heejin segera turun dari motor laki laki itu.

"Ngapain kesini?" Tanya Heejin.

Pasalnya Jeno menghentikan motornya di sebuah jembatan, mana sepi gini, kalau terjadi sesuatu gimana?

"Dorong lo dari sini." Jawab asal Jeno dan berjalan ke arah pembatas jembatan.

"Hah?!"

"Canda, nggak usah takut gitu."

"Ya, gue takut lo ngelakuin aneh aneh."

Jeno hanya diam dan fokus ke depan, sedangkan Heejin yang tidak tau untungnya datang kesini hanya memainkan ponselnya.

"Lo lagi nggak baik baik aja kan Jen?" Tanya Heejin setelah beberapa waktu hanya ada keheningan.

"Gue penasaran."

"Soal?"

"Lo!" Balas Jeno dan melihat Heejin yang berada di sampingnya.

"Gue?" Tunjuk Heejin pada dirinya sendiri.

"Masalahnya di lo sama Jaemin kenapa gue juga terlibat? Kenapa mereka hubungin gue terus bukan Jaemin?"

"Karena Jaemin ada sesuatu yang bikin orang itu ragu."

"Kok?"

"Mungkin!"

"Kalau emang gitu, kenapa nggak yang lain? Terus lo tau siapa yang kasih semua itu?"

"Lo bakal tau nanti, gue nggak tau pasti siapa yang kasih semua informasi tentang gue ke lo."

Dua motor datang dan memutari mereka berdua, membuat Jeno menatap malas, dia sudah tau siapa yang datang.

Keduanya menghentikan motornya dan membuka helmnya.

"Mau nyulik anak orang lo." Ujar Renjun dan turun dari motornya, menghampiri Jeno dan Heejin.

"Kita cari kemana eh ternyata ada di jembatan mau bundir lo?" Sahut Haechan asal.

"Lo nggak di apa apain kan sama Jenong?" Tanya Renjun.

Heejin mengeleng dan tersenyum menjawab pertanyaan Renjun.



















- vienyxxx

01. Competition? (Jaejin) ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang