GOC 15. Suruhan

85 17 3
                                    

Jeno langsung menaiki motornya dan mengikuti mobil Jaemin yang juga di ikuti oleh orang orang asing itu.

Semua baik baik saja, sampai orang itu menyalip mobil Jaemin sehingga dengan tiba tiba Jaemin mengerem mobilnya.

"Jangan keluar! Biar gue yang urus." Jaemin menghentikan Heejin yang ingin ikut keluar.

Heejin hanya menurut saja, membiarkan Jaemin keluar sendirian.

"Siapa kalian?"

"Ternyata benar, sepertinya keluarga Na dan Jeon mulai berdamai dengan kedekatan kedua keturunannya."

"Dengan begitu kita bisa menghancurkan mereka bersamaan bukan."

"Setuju!"

"Ck, mau kalian apa sekarang?!" Tanya Jaemin yang mulai enggan menanggapi orang orang tidak berguna di depannya

Tanpa basa basi lagi mereka langsung menyerang Jaemin, untuk saja Jaemin juga segera menghindar sehingga tidak terkena pukulan.

Jeno yang melihat dari kejauhan langsung turun dari motornya dan berlari mendekat untuk menolong Jaemin.

"Jeno?!"

Jaemin yang sedang berkelahi terkejut dengan kedatangan salah satu temannya.

Heejin yang berada di mobil juga kaget dengan kehadiran Jeno, saat semua sedang berkelahi ada beberapa orang yang mendekat dan mengetuk kaca dan memaksa membuka mobil Jaemin.

Heejin yang berada di dalam merasa panik apalagi mereka terus memaksa sambil mengucapkan sesuatu.

"Buka pintunya sekarang!"

Heejin mencari ponselnya dan mencari salah satu nomer yang bisa dia hubungi sekarang tapi, tidak ada yang jawaban dari sebrang sana.

Dari arah Jeno datang tadi, dua motor dan satu mobil datang dan mengepung mereka semua.

"Ck, beraninya keroyokan." Ujar Renjun yang baru melepas helmnya dan menstandar motornya.

"Cupu mereka Jun." Sambung Haechan yang sudah turun dari motornya.

"Nah seharusnya harus sama banyak lawannya."

Orang yang berada di dalam mobil juga sudah keluar, ada 5 orang berpakaian sama dengan yang mengikuti Jaemin tadi.

Mereka kembali bertengkar, memukul, dan menendang. "Jaem, Heejin mana?" Tanya Renjun.

"Dalam mobil."

Renjun langsung berlari ke arah mobil yang sudah di kerumunin oleh 3 orang yang terus berusaha membuka pintu mobil Jaemin.

BUGH

Renjun langsung menendangnya sampai tersungkur.

"Satu lawan tiga? Nggak masalah."
















































"Bagaimana keadaannya?" Tanya tuan Jeon pada salah satu suruhannya.

"Tuan muda sudah berada di sana, untuk ikut menolong nona muda."

"Kirim beberapa orang lagi siapa tau mereka kewalahan lawan mereka, saya nggak percaya penuh dengan cowok itu."

"Maksud anda?"

"Jaemin, Na Jaemin."

"Putra keluarga Na? Bukannya hanya Jaehyun?"

"Kamu melupakan sesuatu, keluarga Na memiliki dua orang anak, dan yang meminta kerjasama dulu adalah anak sulung mereka."

Sang suruhan hanya mengangguk, dia ingat sekarang, bertahun tahun bekerja bersama tuan Jeon membuatnya menjadi tangan kanan tuan Jeon.















































"Kalian nggak kenapa kenapa kan?" Tanya Renjun pada Jaemin dan Jeno.

Perkelahian telah usah beberapa menit yang lalu, mereka sudah pergi begitu juga yang membantu mereka melawan musuh.

"Nggak papa, Jeno kenapa lo bisa ada di sini kalian juga?"

"Gue dapet chat dari seseorang bilang kalian ada dalam bahaya." Jawab Jeno tentu saja dia berbohong tidak mungkin dia mengatakan yang sebenarnya bukan.

"Kita di telepon Jeno." Sambung Haechan yang langsung di angguki Renjun.

"Heejin, lo nggak papa?" Tanya Jeno.

"Nggak papa, aman kok."

"Lo harus lebih hati hati Jaem, apalagi kalian sekarang sering bareng." Nasehat Renjun.

"Yaudah ayo kita balik, anterin Heejin juga."

"Bener, biar kita kawal lo dari belakang." Usul Jeno.

"Mereka suruhan siapa? Apa ada kaitannya sama Jaemin sendiri?"























































- vienyxxx

01. Competition? (Jaejin) ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang