"Papa." Guman Heejin melihat papanya yang datang dengan beberapa polisi.
Tuan Jeon yang melihat putrinya dalam keadaan tidak baik baik saja, ingin mendekatinya tapi, tiba tiba satu orang yang berada di samping Heejin menyodorkan pistol tepat di kepala putri Jeon tersebut.
"Jangan mendekat atau peluru ini akan bersarang dalam kepalanya."
Semua langsung berhenti dan tidak membuat pergerakan sedikitpun. Heejin semakin ketakutan, pikirannya sudah ke mana mana.
"Kalian semua terlalu banyak drama!" Ucapnya. "Tuanku melakukan ini semua bukan untuk melihat drama kalian."
"Siapa tuanmu?!" Tanya tuan Jeon yang kembali mendekat tapi, segera di halangi oleh polisi karena ini cukup berbahaya.
"Orang yang sama dengan penyerangan waktu itu." Balasnya santai.
"Na Jaemin?!"
BUGH!
Jeno tidak bisa mengontrol emosinya langsung meninju Jaemin yang berdiri tidak jauh darinya.
"Jeno, tahan!" Haechan berusaha menarik Jeno yang ingin kembali memukul pemuda Na tersebut.
"Udah gue duga, Jaemin memang terlibat dengan semua ini!"
"Wah wah wah, kenapa kalian malah yang bertengkar?" Penjahat itu terlihat tertawa dan bahagia.
"Tuan Jeon, sepertinya putrimu ini sangat menarik, banyak orang yang menyukainya mulai dari Mark Lee sampai kedua sahabat itu yang sekarang malah saling memukul." Ujarnya semakin memancing.
"Jeon Heejin." Panggilnya dan berjongkok di depan Heejin yang duduk dengan tangan dan kaki yang masih terikat.
"Mau ku beri kebenaran tentang ayahmu itu?"
"Jangan sentuh dia bedebah!" Teriak tuan Jeon yang melihat pipi Heejin di elus dengan ujung pistol.
"Sabar tuan!... aku hanya ingin memberitahukan kebenaran tentangmu...
Apa kau masih mau membanggakan ayahmu itu setelah mengetahui kalau dirinya telah membunuh kedua orangtua pemuda yang telah menjagamu selama ini?"
Penjahat itu bertanya sambil menunjuk Jaemin yang berdiri dengan luka di sudut bibirnya karena pukulan Jeno tadi.
"Satu lagi, apa kau tau siapa yang membunuh kakak kesayanganmu itu, Mark Lee...?
"Kalau ku katakan itu salah satu dari Na bersaudara bagaimana? Apa kau mempercayainya?"
Heejin membeku, jadi semua ini hanya karena dendam semata, dendam karena kedua orangtua Na di bunuh oleh ayahnya dan sekarang Na bersaudara yang membunuh Mark Lee dan mungkin selanjutnya adalah dirinya.
"Kalian berdua masih ingin berteman dengan seorang pembunuh?" Tanya penjahat tersebut beralih pada kedua Lee lainnya.
Haechan memandang Jaemin tidak percaya, bagaimana orang baik sepertinya malah ternyata sebrengsek ini.
"Na Jaemin!" Beralih lagi ke arah pemuda Na tersebut.
"Aku juga ada kebenaran tentangmu, mau tau...?
"Mau atau tidak, tetap akan aku beritahu sih..." Ucapnya dengan tawa kecil di akhir kalimatnya.
Kesempatan ini di ambil oleh Jeno dan Haechan untuk melepaskan Heejin karena, fokus mereka semua hanya pada penjahat itu dan Jaemin.
"Sstt!" Jeno mengisyaratkan untuk diam dengan menaruh jari telunjuknya pada bibir.
"Apa kau tau kakakmu itu? Na Jaehyun!? Orang yang sangat kau sayangi itu dan percayai itu bukanlah kakak kandungmu!"
Jaemin terdiam. "Apa maksudmu?!"
"Masih tidak mengerti? Jaehyun bukan keturunan Na sepertimu, dia adalah anak angkat karena waktu itu orangtuamu belum juga memiliki anak...
Setelah dua bulan ibumu dinyatakan hamil dirimu, awalnya semua baik baik saja, Jaehyun tidak kehilangan kasih sayangnya tapi beranjak dewasa Jaehyun
Mulai merasa iri denganmu karena kasih sayang orangtuamu padanya mulai berkurang dan semua tertuju padamu..."Jeno dan Haechan masih berusaha melepas tali yang mengikat Heejin dengan tentu saja tanpa suara.
Tanpa mereka sadari Jaemin melihat semua aksi kedua orang itu.
"... Semakin hari Jaehyun merasa iri dan pada akhirnya dia ketakutan akan kehilangan hak waris karena dirinya bukanlah anak kandung Na, bukannya dulu dia juga berusaha menyelakaimu saat ada acara sekolah?"
Jaemin membenarkan ucapan penjahat itu, dulu saat Jaemin berada di atas panggung untuk mengisi acara sekolah, Jaehyun merusak lampu gantung dan hampir jatuh ke tubuh Jaemin, untung saja salah satu guru menarik Jaemin sebelum lampu gantung itu jatuh.
Bagaimana Jaemin tau kalau Jaehyun melakukannya? Karena saat dia turun dari panggung dia melihat Jaehyun dari belakang panggung dengan wajah marahnya.
Tapi, dirinya tidak ingin memberitahukan bahwa Jaehyun adalah pelakunya pada orangtuanya karena pasti kakaknya itu akan terkena marah oleh ayahnya.
"Karena itulah Jaehyun bergabung dengan tuan Jeon yang kebetulan juga memiliki dendam karena kalah dalam persaingan bisnis." Penjelasan penjahat itu berlanjut.
Tali yang mengikat Heejin sudah terlepas, Jeno, Heejin, dan Haechan mengendap endap untuk keluar sebelum mereka menyadari sekitar.
"Mau kabur kalian?!" Sepertinya penjahat itu sudah menyadarinya.
DORR!
Suara tembakan terdengar membuat mereka semua kaget dan menegang seketika melihat kearah pintu.
Tangan putih Heejin sekarang sudah di penuhi dengan darah.
Siapa yang kena tembak hayo?
- vienyxxx
KAMU SEDANG MEMBACA
01. Competition? (Jaejin) ✓
De Todo❛❛Guardian or Crusher❜❜ Dia seorang pelindung tapi dia juga penghancur dalam waktu bersamaan. Start : 5 juli 2021 Finish : 5 agustus 2021 Copyright @ 2021, vienyxxx