14🥱

1K 72 0
                                        

Setelah beberapa hari Zilo berada dirumah sakit kini dia dan Karla sudah berada disekolah Karla.  Zilo memutuskan untuk pindah sekolah bersama kakaknya dan masalah biaya tentu saja semua ditanggung oleh Karla.

Seperti biasa begitu Karla masuk ke area sekolah dia menjadi bahan perbincangan.

"Karla makin cantik aja deh"

"Karla jadi pacar aa' dong"

"Ehh itu siapa disamping Karla"

"Ahh calon bini gue makin cakep aja"

"Cih jalang"

Itulah sedikit bisik bisik para syaiton yang mulutnya gak pernah disekolahin. Canda syaiton:/

Karla dan Zilo yang mendengar ucapan ucapan para netizen hanya cuek karena memang tak ada gunanya merespon ucapan mereka.

Pertama-tama Karla mengantar Zilo keruang kepala sekolah agar tau dimana kelas Zilo.

Karla masuk kekelasnya lebih dulu,kelas paling memusingkan bagi guru-guru.

BRAKK!

Pintu kelas ditendang ajak kencang oleh Karla membuat para penghuninya terkejod Bahkan ada yang terpentok meja karena posisinya sedang ngerumpi dikolong meja.

"Assalamualaikum ya calon penghuni surga" teriak Karla membuat nak anak kelas menggeleng-gelengkan kepala mereka. "Kok gak dijawab seh kan jadi sebel dedek" lanjut Karla saat para temanya hanya menatap kearahnya tanpa menjawab salamnya.

"Waalaikumsalam Karla" jawab para penghuni kelas serempak.

Karla berjalan kearah bangkunya. Namun tiba-tiba

"Karla!!" Teriak Anta lalu berjalan mendekati bangku Karla.

"What happen bang?" Tanya Karla santai kek dipantai gitu.

"Dari mana aja kamu beberapa hari lalu? Kenapa gak pulang?" Tanya Anta dengan nada yang errr, pengen ngebentak tapi tertahan.

Jadi si Karla tuh gak pulang kerumahnya,dia nginep apartemennya sekalian nemenin Zilo.

"Pulang kok,tapi bukan kerumah" ucap Karla dengan watados, karena ya dia memang sudah memberi tahu orang tuanya.

"Pulang kemana kamu hah?!" Ujar Anta dengan sedikit membentak, ingat ya cuma sedikit.

"Ngejalang paling tuh,udah ketebak" ucap Revan yang tiba-tiba sudah ada dibelakang Anta.

"Lah tu tau"ucap Karla terlewat santai saat dirinya dituduh yang tidak-tidak.

"Kakkk" panggil Zilo yang dari tadi duduk disamping Karla.

Karla memalingkan wajahnya menghadap Zilo,dia menaikan sebelah alisnya seakan bertanya 'kenapa'.

"Pergi aja yuk,ada setan disini bikin panas doang" ujar Zilo yang mampu membuat Revan tersinggung.

"Lo ngatain gue?!"bentak Revan pada Zilo yang merasa tersinggung.

"Maaf kita saling kenal" bukannya menjawab Zilo malah bertanya dengan wajah polos,ehh sok polos maksudnya.

Brak!!

Brugh!!

"KARLA!!" Bentak seseorang yang dengan santainya menggebrak meja dan mendorong Anta.

"Lo apa apansih dateng dateng main gebrak terus dorong gue" bukan Karla melainkan Anta yang berbicara.

"Drama lagi nih" guman Karla yang masih bisa didengar oleh Zilo.

"Lo kan yang nampar Bianca?!" Bentak Karla sedang para teman teman kelas Karla hanya menyimak tanpa mau ikut campur meski lain halnya jika sudah keterlaluan.

"Guee?" Tanya Karla sembari menunjuk dirinya sendiri.

"Iya elo lah masa gue!!" Lagi dan lagi Karla mendapat bentakan.

"Kapan? Dimana?" Tanya Karla slow.

"Waktu bel masuk,digudang" ucap Alger dan ya yang dari tadi membentak Karla adalah Alger.

Jadi bel masuk udah bunyi sekitar 15 menit lalu dan sekarang semua kelas jam kosong karena guru guru pada rapat.

"Hmm, gue-"

Plakk!

"Benerkan elo yang nampar dia!" Ucap Alger yang seenaknya motong ucapan Karla dan nampar dia.

"Gue-"

"Awas aja lo kalo berani nyakitin Bianca lagi" ucap Alger datar.

Karla tertawa terbahak-bahak dengan sangat keras. "KALO GUE LAGI NGOMONG DENGERIN DULU,JANGAN ASAL NYEROBOT ANJINGG" Bentak Karla sangat keras hingga membuat para penghuni kelas merinding. "Gue.daritadi.dikelas.dan.gak.keluar.sampe.sekarang" lanjut Karla penuh penekanan.

"Karla dari tadi sama kita disini dan lu jangan asal nuduh deh" ucap Rion,masih ingat Rion? Ituloh ketua kelas sebleng XI IPA 2.

BRUGH!!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG....

GANTUNG DULU KAYAK PERASAAN AKU YANG DIGANTUNGIN AMA SIDOI😂🤏

Be a Bad Girl (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang