Halo semua aku kembali lagi..
Aku mau nanya nih, kalian lebih suka aku up sehari sekali atau beberapa hari sekali? Jawab ya biar uthor tau
Selamat membaca
⋇⋆✦⋆⋇
"BIANCA" Teriak Revan dkk.
————————
Setelah berteriak Revan dkk langsung menghampiri Bianca yang menunduk dengan air mata yang basah.
"Lo apain bianca hah!?" Bentak Revin.
"Gue?" Tanya Karla dengan santai.
"Ya elo lah siapa lagi!"
"Gue cuma nanya dengan sedikit bentakan aja, ehh malah dia nangis" Jawab Karla lagi lagi dengan santai.
"Lo bentak dia hah!" Tanya Damar dengan nada sedikit membentak.
"Iya, emang napa salah?"
"YA LO PIKIR LO ITU UDAH NGEBENTAK BIANCA DAN MASIH BISA BILANG SALAH ATAU GAK? LO ITU YA, DASAR JALANG BISANYA SEENAK-ENAKNYA AJA"
Bentak Revan yang bisa membuat siapa saja takut, bahkan jika Karla yang dulu yang mendengar maka dia akan menangis, tapi karena Karla yang sekarang adalah jiwa Karmila maka dia tak akan takut bahkan dia hanya menampilkan wajah biasa saja tanpa ada guratan ketakutan sama sekali.
Karla yang mendengar bentakan dari Revan itu malah tersenyum manis, tapi jika orang terdekatnya yang melihat itu maka dapat dipastikan orang itu akan bergidik ngeri atau bahkan langsung lari dari jangkauan Karla.
"Ohh gitu terus terus?"
"Minta maaf gak lo!" Suruh Damar.
"Dekk" Panggil Anta
Karla mengode agar Anta diam dahulu. "Ahh tapi bukan gue yang salah tuh" Ucap Karla kelewat santai.
"Wahh gila di karla santai banget"
"Revan ngebentaknya udah ngeri lho, tapi kok karla santai santai aja sih"
"Karla aku padamu"
"Bukan karla yang salah"
"Si tawon beraksi cok"
"Dimana mana mah ular lah ini tawon dasar"Dll
Begitu bisikan bisikan iblis, ehhh murid maksudnya.
"Bukan lo gimana jelas jelas Bianca nangis karena lo" Ucap datar Alger yang sedari tadi menyimak sembari menenangkan Bianca yang ada dalam pelukannya.
"Kalo dia gak nyari masalah dulu gue gak akan marah tuh" Ucap Karla dengan melepas seragamnya membuat seluruh penghuni kantin bisa melihat tanktop hitam, serta bahu kanan Karla yang melepuh akibat siraman kuah bakso tadi.
"Gimana? Masih mau nyalahin gue, masih untung gue cuma ngebentak doang ya, belum gue bales" Ucap karla datar dan jangan lupakan nada dinginnya.
"Karla, ayo ke UKS itu udah kayak gitu" Ucap Anta dan langsung menarik Karla pergi.
"Anjir pasti sakit banget tuh"
"Ngeriii ampe kayak gitu loh"
"Melepuh njirr"
"Gila gila gila kok tahan lho, gue aja kalo kena dikit aja tuh kuah udah sakit"
Begitulah bisik bisik para penghuni kantin yang melihat keadaan bahu Karla.
"Gue salah ya udah ngebentak Karla, kamu berubah dek" Batin Revan.
"Lo berubah Kar" Batin Daniel.
"Mak Lampir sekarang udah berubah" Batin Damar
Tanpa mereka sadari dari tadi Bianca tersenyum didalam pelukan Karla, tapi tentu hal itu tak lepas dari pandangan Mochi dkk (Mochi, Farel, Axel).
Kalo kalian nanya Axel siapa, emang ada? Ada tapi dia selalu bungkam dan belum ku kasih dialog dan belum ku munculin aja, makanya sekarang aku munculin namanya dulu.
Back to story
"Hiiihhh jadi gak nafsu makan deh" Ucap Mochi lalu pergi menyusul Karla ke UKS.
"Bro gue cuma mau bilang, sebelum ngamok ngamok gak jelas cari tau dulu apa masalahnya" Ujar Farel mengingat. "Dan satu lagi yang baik belum tentu baik dan yang jahat belum tentu jahat so pahami" Lanjutnya lalu pergi diikuti Axel.
**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ ˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*
Bersambung......
Moga seneng ama nih cerita walau gak jelas alurnya.
Dan makasih buat yang udah baca.
Gimana PAT nya lancar gak? Moga lancar ya.
Sekian dan Terima gaji😂😆
KAMU SEDANG MEMBACA
Be a Bad Girl (End)
Teen FictionGak tau harus nulis apa, jadi.. Langsung baca aja😊❣ Jangan lupa vote&comment 😙❤️