±2 bulan yang lalu.......
Saat ini Karla sedang berjalan-jalan didekat taman untuk menghilangkan kebosanannya.
"Udah sore mending pulang deh daripada jadi pitnah" ucap Karla lalu berjalan meninggalkan taman tersebut.
Aneh pikirnya, karena taman yang biasanya ramai kini tampak begitu sepi, bahkan tempat saat ini dia berdiri hanya terlihat beberapa kendaraan yang berlalu-lalang.
"Sepi amat dah, dan kenapa juga nih mai piling so buruk" ucap Karla sembari celingukan kesana kemari.
Celingak-celinguk kanan ke kiri lalu kekanan lagi, setelah merasa jalannya kini telah sepi Karla berlajan hendak menyeberang.
BRAKK!!
Namun naas sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi kearah Karla.
"Hiks srot sa..kiit HUAAAA mommy sa..kit.." perlahan mata indah Karla tertutup.
Di alam bawah sadar
"Wih aink balik lagi di nih tempat" seru Karla dengan girang.
"Girang amat lu" ucap Karla asli dengan sinis
"Sinis amat mbak?"
"Balik gih, ntar lu dinyatain koma lagi kalo kagak balik balik" suruh Karla asli "dan inget tugas lu masih belum selesai" lanjutnya dengan nada tak mengenakkan.
Disisi lain...
"Hikss kenapa kamu bisa begini sayangg" sungguh kecelakaan anaknya membuatnya kembali takut untuk kehilangan lagi. Moly menangis sembari menunggu keluarnya dokter yang menangani Karla.
"Udah sih biarin aja, kalo bisa mati aja sekalian tuh anak gak tau diri" ucap santai Daddy Karla.
"Tega kamu mas, bagaimanapun dia juga anak kandung Kamu, darah daging kamu dan dengan mudahnya kamu bilang gitu?!" Bentak mommy Karla saat mendengar apa yang dikatakan suaminya.
"Dia bukan anak saya, saya tidak memiliki anak tidak tahu diri dan berandal sepertinya" lagi dan lagi hanya kata-kata menyakitkan yang keluar dari mulut Daddy Karla.
Ceklek...
Seorang dokter keluar dari IGD
"Bagaimana keadaan anak saya dok?" Tanya mommy Karla begitu melihat sang dokter keluar.
"Anak anda begitu kuat nyonya, dia sudah melewati masa kritisnya bahkan nona tadi sempat siuman" ucap sang dokter
"Baik dok terimakasih"
"Baik saya permisi dulu" jawab sang dokter lalu melenggang pergi dari sana.
"Kenapa gak mati aja aih tu anak" guman Daddy Karla.
"Ntar kalo udah waktunya juga gue mati" ucapan santai nan serak keluar dari mulut Karla. "Mom HP Karla mana?" Tanyanya pada moly.
"Ini" moly menyerahkan handphone sang anak.
Kok gak rusak? Oh jelas dong orang hpnya karla tuh pake casing super tebal dan juga anti gores rasa anti peluru, tahan banting cuy.
Karla mengutak-atik hpnya lalu memperlihatkan video dimana Daddy-nya sedang bercumbu dengan beberapa wanita.
"Mass... Mulai sekarang aku talak kamu" ucap moly dengan kekecewaan yang terlihat jelas.
"Mommy tentang masalah perceraian mommy nanti biar orang orang aku yang ngurus" ucap Karla lalu menutup matanya.
"PERGI KAMU BRENGSEK,SAYA TIDAK MAU MELIHAT ANDA LAGI" Teriak moly sembari memukul-mukul Daddy Karla.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Dan begitulah bagai mana Daddy dan mommy Karla bisa bercerai sungguh membagongkan sekali ternyata kelakuan Daddy Karla itu
Dan sampai sini cerita ini, terimakasih karena sudah menyempatkan diri untuk membaca cerita ini.
Terimakasih atas dukungan kalian.
Semoga kita bisa berjumpa di cerita saya yang lain.
Sayang banyak banyak buat kalian 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Be a Bad Girl (End)
Fiksi RemajaGak tau harus nulis apa, jadi.. Langsung baca aja😊❣ Jangan lupa vote&comment 😙❤️