(1) Awal mula

2.3K 238 11
                                    

"Mohon bimbingannya, Yamaguchi senpai."

"Hai, (Last name)-san. Mohon kerjasamanya."

***

"Yamaguchi-san, ini file yang anda minta," (Name) menyerahkan berkas file.

Yamaguchi menerimanya dengan tersenyum, "Arigatou."

"Ano, (Last name)-san."

(Name) berbalik, "Ya, ada apa?"

Yamaguchi terlihat ragu, "Ah tidak jadi."

(Name) mengangguk tersenyum dan kembali pergi ke mejanya.

Wajahnya judes sekali, batin Yamaguchi.

***

"Ada yang bisa kubantu?" tanya Yamaguchi pada (Name) yang sedari tadi memijit pelipisnya.

Mereka sudah bekerja bersama selama tiga tahun di perusahaan ini. Yamaguchi dapat melihat tumpukan tugas di meja (Name). Wanita itu menghela napas Panjang dan bersandar pada kursinya.

"Tidak ada," jawab sekenanya.

Yamaguchi berdecak, kemudian pria itu berjalan ke mejanya, mengambil satu minuman energi miliknya dan berjalan kembali ke meja (Name).

"Nih untukmu, aku tau tugasmu banyak, tapi jangan sampai sakit. Kemarin kau kan sudah lembur."

"Arigatou, senpai."

"Kau ini! Sudah kubilang jangan memanggilku senpai. Yasudah aku kembali ke mejaku lagi ya. Jangan lupa diminum."

Yamaguchi menepuk puncak kepala (Name) dan tersenyum lebar. Terkadang (Name) bertanya-tanya, mengapa seniornya itu suka bersikap manis kepadanya. Tidak mungkin kan kalau seniornya itu menyukai dirinya. Yamaguchi pasti tidak menyukai wanita tomboi sepertinya.

***

"Senpai, kau tidak perlu repot-repot mengantarku."

"Ini sudah malam, aku tidak bisa membiarkanmu pulang sendirian menggunakan bus. Lagi pula bus akan lama datangnya."

(Name) terdiam, seniornya itu sangat baik kepadanya.

"Jangan panggil aku senpai," ucap pria itu sambil menyetir.

"Gomen, maksudku Yamaguchi-san."

"Hey! Kita sudah lima tahun bekerja, kau masih memanggilku dengan margaku?"

"Supaya lebih sopan kepada senior."

Yamaguchi berdekhem pelan, "Panggil Tadashi aja. Lagian kita seumuran."

(Name) terkejut, kemudian mengangguk.

"Baiklah, Tadashi-san."

Yamaguchi mengulas senyum lebar, pria itu menggigit bibirnya. Seperti ragu untuk berbicara.

"Hmm, (Name)-san."

"Iya?"

"Hmm. Kau sudah, hmm sudah,"

Tampaknya Yamaguchi menjadi gugup.

"Sudah punya pacar?" tanya Yamaguchi pelan dia sedikit memalingkan wajahnya sebentar.

"Belum, kenapa? Kau ingin menawarkanku mengikuti kencan buta?"

Yamaguchi tersentak, "Tidak, aku hanya bertanya saja."

(Name) menghela napas Panjang, "Aku sudah mengikuti beberapa kencan buta."

Yamaguchi tersentak, "Kau tidak pernah cerita denganku mengenai kencan buta."

"Kau tidak bertanya," jawab (Name) asal.

Yamaguchi mengangguk mengerti, tanpa sadar dia mempout.

"Kenapa?" tanya (Name) melihat tingkah Yamaguchi.

"Tidak. Mungkin lain kali aku bisa mengenalkanmu dengan seorang pria tampan," ucapnya kembali fokus menyetir.

"Aku tidak berharap banyak. Tapi terserah kau saja jika ingin mengenalkannya padaku."

"Baiklah."

***

Halo, ini adalah awal pertemuan kalian dengan Yamaguchi.
See you next chapter!

P.s : jika tidak suka dengan cerita ini. Yasudah, bye bye. Hahaha.

#skrind🦊

Become His Wife? | Yamaguchi Tadashi X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang