(25) Fever 2

983 127 2
                                    

"Tuh kan kau ketularan Takashi," ucap (Name) lembut.

Wanita itu menaruh kain di dahi Yamaguchi. Wajah pria itu tampak merah terutama dibagian hidungnya. Untunglah panasnya tidak terlalu tinggi. (Name) baru saja beranjak dari kasur mereka, hendak keluar kamar.

Yamaguchi bergumam kesal, "Jangan kemana-mana."

"Hah?" respon (Name).

Pria itu berdecak, wajahnya seperti sedang merengek namun kesal.

(Name) tersenyum kecil melihat wajah pria itu. Sungguh lucu.

"Aku cuman mau nemenin Takashi lagi main di ruang tamu."

Yamaguchi yang mendengar itu mendengus sebal.

"Kalau butuh apa pun, panggil aku aja ya," lanjut (Name) yang benar-benar hendak meninggalkan Yamaguchi.

Yamaguchi terlihat makin kesal, Tangannya menyibak selimut hingga menutupi tubuhnya.

"Ish, dasar gak peka," gerutu Yamaguchi berpaling ke samping.

(Name) mengerutkan dahinya, bingung.

Kenapa dia, batinnya.

Yamaguchi dapat medengar pintu kamarnya yang ditutup. Setelah dia tidak mendengar langkah kaki yang mendekatinya. Dan dia menoleh ke arah pintu, memastikan. Benar saja, (Name) tidak peka sama sekali padanya.

Ada rasa sakit di hatinya, entah mengapa sikap (Name) yang tidak peka itu terkadang membuatnya kesal.

Pria itu mengeratkan selimutnya, pandangannya menatap kosong ke depan. Rasanya dia ingin menangis, namun dia tahu tadi (Name) akan menjaga anaknya bermain, tidak mungkin Takashi ditinggal sendiri terlalu lama.

Tidak, aku tidak boleh egois, batinnya.

"Tapi kan aku lagi sakit," gumam Yamaguchi.

Tanpa ia sadar, satu bulir air mata itu berhasil lolos, Setelahnya dia menenggelamkan wajahnya dalam selimut.

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Yamaguchi Tadashi X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang