(5) Blind date 4

1.2K 180 10
                                    

"Bagaimana? Jantungmu berdegup kencang jika bersamaku?"

"Hey, kau tersipu malu ya?"

"A-a-apa? T-tidak!"

(Name) terkekeh pelan. Dia mengalihkan pandangannya menikmati kota Miyagi dari atas bianglala.

"Terlihat jelas di wajahmu, Tadashi-san."

Yamaguchi berdekhem, menetralkan rasa gugupnya. Yamaguchi melihat (Name) yang asik melihat pemandangan luar.

"Padahal aku di sini, tapi dia malah melihat ke arah lain," misuh Yamaguchi pelan.

(Name) menoleh, "Kau ingin aku menatapmu terus?"

Yamaguchi sangat terkejut, (Name) mendengarnya. Dia seperti kebakaran jenggot. Mulutnya gagu, lidahnya kelu, sulit sekali mengeluarkan kata-kata.

"Baiklah." (Name) menopang dagu menatap Yamaguchi.

Tentu saja Yamaguchi sangat sangat gugup dan salah tingkah.

"Apa perlu kugenggam tanganmu?"

"A-ah t-ti-tidak (Name)-san. A-ku ti-tidak ber-"

Ucapannya berhenti tatkala (Name) menggenggam tangan Yamaguchi. Wajah pria itu sudah merah padam, terlihat telinganya sudah memerah sedari tadi. Jantung (Name) berdegup kencang. Masa sih dia mulai menyukai pria pemalu ini?

"Kau tau, kau harus bertanggungjawab padaku."

"Hah? Apa?"

Yamaguchi mengecup pipi (Name) cepat dan kembali ke posisinya sambil mengalihkan pandangannya. Mata (Name) membelalak, tangannya menutup pipinya.

"Aku menyukaimu. Dasar tidak peka!" tukas Yamaguchi pelan.

***

"Jadi kita pacaran?" tanya (Name).

"Tentu saja."

Sudah satu bulan sejak kencan buta mereka. Mereka resmi berpacaran. Yamaguchi memasangkan cincin pada jari tengah (Name).

"Dengan ini menandakan kau milikku. Lihat, ada nama kita terukir di cincin ini."

"Tapi aku belum memberikan jawabanku."

"Hah? Bukannya waktu itu kau berkata, menyukaiku?"

"Kapan? Aku tidak merasa mengatakannya."

Yamaguchi panik dan takut. "A-apa?"

"Bukannya w-waktu I-itu ... apa aku salah dengar?" tanya Yamaguchi resah.

Melihat reaksinya, (Name) tertawa puas. Yamaguchi mudah sekali dijahili. Tanpa babibu, (Name) langsung memeluk pria itu. Tubuh Yamaguchi langsung mematung kaku menerima perlakuan (Name) yang tiba-tiba.

"Aku mencintaimu, Tadashi-san. Aku tidak bercanda!" ucap (Name) bersandar pada dada pria itu.

(Name) dapat merasakan degup jantung Yamaguchi yang semakin cepat. Yamaguchi dapat merasakan pelukan erat (Name). Pria itu ingin menangis bahagia.

"K-kau-" ucap Yamaguchi kehabisan kata.

(Name) tertawa dalam pelukannya.

"Aku juga mencintaimu, sejak lama aku sudah menyukaimu (Name)-san."

Yamaguchi membalas pelukannya erat, air matanya tidak bisa dia tahan.

"Kenapa kau tidak memberitahuku dari dulu?"

"Aku tidak berani. Kau judes sekali," jawabnya dengan suara bergetar.

"Kau menangis?"

"Aku bahagia."

(Name) menghapus air mata Yamaguchi dari pipinya dan tertawa pelan.

"Wajahku memang judes."

"Tapi kau seperti tidak mau didekati oleh pria."

"Hahaha. Kau lucu sekali."

"Kalau aku lucu, bolehkah aku hmm ... menciummu?" tanya Yamaguchi pelan malu-malu.

(Name) terkejut. "Sekarang juga?"

"Iya."

"Memangnya kau bisa?"

"Kau kira aku tidak bisa mencium wanita?"

"Tidak. Kau kan tipe pria soft dan pemalu."

"Memang. Tapi bukan berarti aku tidak bisa."

"Baiklah, buatlah aku terkesima dengan ciumanmu."

Dengan cepat Yamaguchi menciumnya. (Name) cukup terkejut tatkala pria itu langsung melumat bibirnya dengan intens.

***
Aww Tadashi😍


See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Yamaguchi Tadashi X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang