(13) Honey moon 4

1.4K 153 6
                                    

"Tada-kun. Kau gak apa-apa?"

(Name) meraih pundak Yamaguchi yang tidur membelakanginya.

"Aku gak apa-apa, bunny. Aku hanya mengantuk," tuturnya tanpa membalikkan badan.

Sepertinya (Name) harus to the point.

"Tada-kun, gomenasai."

Yamaguchi membalikkan badannya.

"Kenapa?"

(Name) menatap suaminya itu.

"Kau pasti sakit hati dengan ucapanku tadi siang. Ya kan? Soalnya aku merasa kau berbeda setelah aku bilang begitu," ucap (Name) merasa bersalah.

Yamaguchi masih setia menatapnya.

"Kau tidak banyak bicara. Biasanya kau lebih cerewet dari pada aku. Biasanya kau juga langsung tersipu jika aku menjahili atau menggodamu. Tapi ... tadi kau seperti orang yang berbeda,"

"Kau yang memintaku kan?"

"I-iya. Aku memang tidak menyukai cowok yang terlalu lemah dan manja."

"Kau pikir aku lemah dan manja?"

"Tidak juga, kau itu pria yang soft. Terlalu soft menurutku."

Tiba-tiba Yamaguchi menindihnya dan mengunci kedua tangan (Name). Dicengkramnya kedua tangan itu. Wajahnya tepat berada di atas (Name).

"Kau mengira aku lemah?" tanya pria itu yang mulai serius.

"Bukan itu maksudku."

"Aku bersikap seperti tadi, kau protes. Aku bersikap seperti diriku sendiri, kau juga protes. Lalu aku harus seperti apa?"

(Name) terdiam.

"Bukankah kita harus menerima kekurangan masing-masing? Kita baru beberapa hari menikah lho."

"Gomenasai," lirih (Name).

Wanita itu sadar kalau dialah yang salah.

"Kau mau jika aku menuntutmu untuk menggunakan pakaian yang gak kau sukai setiap hari? Kau mau aku menuntutmu untuk terlihat seperti cewek girly?"

"Gomen, Tada-kun. Aku salah."

"Tolong berpikir dewasa, (Name)."

"Aahh sakit!" pekik (Name).

Tanpa sadar Yamaguchi mencengkram terlalu kencang.

"Kau terlihat seperti wanita kuat di luar, tapi rapuh sekali di dalam."

(Name) tersentak. Itu adalah kenyataan yang ingin dia hindari.

"Jangan nangis. Maafin aku."

Yamaguchi menyingkir dari atas tubuh (Name), dia pun meraih wajah (Name) yang tampak ingin menangis.

"Bunny, jangan nangis ih. Aku jadi merasa bersalah," ujarnya memeluk (Name).

"Aku tidak menangis. Mataku hanya kelilipan."

"Kau tidak pandai berbohong. Maafin aku ya, kalau bicara-"

"Tidak! Aku yang minta maaf, Tada-kun! Aku yang salah. Aku sadar. Maafin aku."

(Name) mengeratkan pelukannya, semakin menenggelamkan kepalanya di dada suaminya. Yamaguchi tersenyum kecil. Kali-kali memang istrinya ini harus diajak ngobrol serius untuk mengerti suatu hal.

Kedepannya dia akan selalu menjaganya dan memastikan kalau (Name) tidak bosan dengannya.

***
See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Yamaguchi Tadashi X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang