(17) Titik awal

1.4K 145 5
                                    

"Pantes saja dua minggu lalu kau marah-marah, cemburuan dan kemarin juga muntah-muntah."

Yamaguchi duduk di pinggir kasur dengan test pack di tangannya.

"Iya ya. Benar juga," ucap (Name) yang baru sadar.

"Arigatou, bunny. Kita akan jadi orang tua."

Cup

Yamaguchi mengecup bibir (Name). Wanita itu mengusap sisa air matanya.

"Nanti akan ada makhluk kecil duplikat kita," kata (Name) menerawang.

"Semoga duplikat aku aja. Kalau semuanya duplikat dirimu, aku bisa pusing."

"Ish. Tapi seru memiliki duplikat sepertiku."

"Yang penting anak kita terlahir sehat."

Tangan pria itu mengelus perut rata (Name).

"Semoga cowok," gumam (Name).

Yamaguchi terkekeh, dia mengecup puncak kepala (Name) dan tersenyum lebar.

"Kenapa tersenyum lebar begitu?"

"Aku bahagia."

"Hahaha."

"Sini peluk," minta Yamaguchi sambil merentangkan kedua tangannya.

(Name) memeluk suaminya itu. Pelukan suaminya itu sekarang menjadi tempat ternyaman setelah pelukan ibunya.

"Aku akan menjaga kalian berdua."

"Iya, daddy."

"D-daddy?"

"I love you, daddy."

(Name) dapat merasakan detak jantung suaminya yang semakin cepat.

"Daddy," godanya dengan membisik.

Benar saja, tubuh pria itu menegang.

"Diamlah."

"Heee? Kau suka dipanggil daddy?"

"Aku lebih suka b-bunny."

"Daddy. I love you," godanya lagi.

"Jawab dong!" kata (Name).

"I love you too, mommy."

Deg

(Name) mengulas senyum miring. Ternyata pria itu sudah mulai berani. Sungguh perubahan yang membuat (Name) bahagia. Di satu sisi, suaminya tidak kehilangan sifat soft nya, dan disisi lain, dia juga sudah banyak berubah.

"Kau mulai berani ya?"

"Tentu saja. Kau yang mengajariku."

"Ohh, jadi kau mengamatiku?"

Yamaguchi tersenyum miring.

"Mommy, i want kiss."

"Hahaha. Of course, daddy."

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Yamaguchi Tadashi X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang