(20) reuni ulang tahun

1K 127 4
                                    

"Sini peluk dulu," ucap (Name) pada Yamaguchi.

Dengan wajah yang masih terkejut, pria itu memeluk (Name). (Name) tersenyum lebar ketika pria itu memeluknya dengan erat.

"Aww Jangan erat-erat, perutku tertekan," tutur (Name).

Pria itu melonggarkan pelukannya.

"Kukira kau tidak ingat lagi," gumam Yamaguchi.

(Name) mengelus rambut Yamaguchi, "Tentu saja aku ingat, bunny."

Yamaguchi menenggelamkan kepalanya pada leher (Name).

"Arigatou," gumamnya pelan.

Pria itu mencium leher (Name), membuat (Name) menggeliat kecil.

"Rasanya aku ingin memakanmu sekarang," gumam Yamaguchi yang masih asik menciumi leher (Name).

"Et tangannya nakal nih."

(Name) menahan tangan Yamaguchi yang mulai menyingkap bajunya.

"Hey kalian berdua. Kita masih ada di sini!" tukas Tsuki dari sofa ruang tamu yang diikuti tawa istrinya.

***

"Tsuki, sudah lama kita tidak bertemu," ucap Yamaguchi menyeruput wine.

"Iya, ku kira kau sibuk dengan istrimu."

"Ya begitulah."

"Tidak kusangka kau sebentar lagi akan jadi ayah," ucap Tsukishima menaruh gelas winenya.

Yamaguchi memandang (Name) yang sedang berbincang dengan istrinya Tsukishima.

"Yahh aku bahagia dengan hidupku."

"Hahaha. Ku kira kau tidak akan pernah menikah."

"Hah?"

"Kau kan pemalu. Deketin wanita kalem aja mikir-mikir. Tapi kau malah mendapat wanita bar bar seperti (Name). Hahaha. Kau benar-benar," ucap Tsukishima tertawa.

Yamaguchi terkekeh pelan, "Yahh namanya jodoh tidak ada yang tau."

"Anakmu tidak kau bawa?" tanya Yamaguchi.

"Tidak. Dia aku titipkan sama ibuku."

"Ohh begitu. Bagaimana rasanya jadi seorang ayah, Tsuki?"

Tsuki menghela napas pelan dan bersandar pada sofa.

"Yahh cukup melelahkan, namun sangat bahagia."

"Pasti rumah ramai ya? Pada lari-larian, teriak-teriak. Hahaha."

"Ramai banget. Terkadang aku sampai pusing menghadapinya."

"Hahaha. Aku jadi membayangkan wajah Tsuki yang geram."

"Kau nanti juga akan merasakannya."

***

"(Name)-chan. Jaga kesehatan ya, kalau sudah mau lahiran, kabari aku ya," ucap istri Tsukihima.

(Name) tersenyum lebar.

"Iya, nanti aku kabari, Tsukishima-chan."

"Tsuki, peluk dulu sini," ujar Yamaguchi merentangkan tangannya.

Tsukishima menyipitkan matanya tajam. "Apaan sih, Yamaguchi!"

Tsukishima terlihat menghindar, membuat Yamaguchi semakin ingin mengejarnya.

"Kita kan jarang bertemu langsung seperti ini. Masa kau tidak kangen dengan sahabatmu!" tukas istrinya.

Tsukishima berdecak pelan.

"Tidak."

Tapi dengan cepat Yamaguchi memeluk Tsukishima, tentu saja pria itu berdecak sebal dan minta dilepaskan.

"Lepasin!"

"Hahaha. Galak banget sih," ucapnya melepaskan pelukan.

"Tsundere sekali suamimu," bisik (Name).

"Hahaha, memang iya."

"Diamlah, baby! Ayo kita pulang."

"Hahaha, lucu sekali sih Mr. Tsundere," ucap (Name) kelepasan.

Dia melirik ke arah Yamaguchi yang kini tengah menatapnya.Wanita itu langsung mengganti topik pembicaraan.

"Baiklah, hati-hati di jalan ya. Terimakasih telah membantuku, Tsukishima-san."

Mobil mereka pun telah pergi meninggalkan kediaman Yamaguchi. (Name) melirik Yamaguchi.

"Yuk masuk."

Dengan langkah cepat, (Name) berjalan masuk ke rumah, namun ia merasa ada sesuatu yang mengejarnya dari belakang.

Duh cepat-cepat menghindar ini mah, batin (Name).

"Aduh gak bisa lari lebih cepat apa nih kaki!" gumam (Name) pelan sambal berjalan ke kamar mandi.

Grep

Spontan (Name) berteriak.

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Yamaguchi Tadashi X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang