Extra Part 1

1.1K 124 1
                                    

Malam itu Yamaguchi melempar beberapa foto ke arah (Name), membuat pandangannya teralihkan.

Mata wanita itu nampak basah.

"Aku sudah bilang, aku sering bertemu dengannya karena aku ada projek kerja, gak ada yang lain, Tada-kun."

Yamaguchi memalingkan wajahnya.

"Aku tau!" bentaknya dengan dada yang naik turun.

"Tapi aku bisa liat dari cara kau memandangnya. Kau ... jatuh cinta padanya?" tanya Yamaguchi.

(Name) terdiam, wanita itu menangkup wajahnya. Yamaguchi menghela napas kasar dan mendekati (Name). Tangannya mencengkram pundak istrinya itu.

"Kenapa diam? Kau mengakuinya, hah?"

"Maaf, Tada-kun. A-aku memang suka padanya, tapi aku tidak cinta padanya."

Perlahan (Name) mengangkat kepalanya.

"Kau bosan denganku?"

Suara pria itu nampak dingin.

"Bukan begitu."

"Lalu apa!"

Baru kali ini Yamaguchi membentaknya lagi. (Name) takut, sepertinya Yamaguchi menganggap kalau dia berselingkuh.

"Tada-kun, aku hanya suka dengan sikap baiknya. Kalau kau berpikir aku selingkuh darimu, kau salah," jelas (Name) memegang kedua tangan suaminya.

Air mata pria itu tak dapat dibendung lagi. Tangannya bergetar. Melihat itu, (Name) menangkup wajah Yamaguchi, dibawanya penadangan pria itu untuk menatapnya.

"Tolong, maafkan aku jika aku membuatmu cemburu. Tapi aku tidak berselingkuh, bunny," ucap (Name) yang sudah menangis.

Yamaguchi hanya terdiam. Pria itu nampak ragu, dipernikahan mereka yang menginjak tujuh tahun itu tidak menutup kemungkinan kalau (Name) jenuh dengannya.

"Tada-kun, kumohon percaya padaku," ucap (Name) yang sesegukkan memohon padanya.

"Kita baru tujuh tahun bersama. Aku ... a-ku hanya takut k-kau jenuh denganku, bunny."

Suara gemetar Yamaguchi membuat (Name) semakin bersalah. Semua ini salah paham! Dia tidak ada niat untuk berselingkuh dari suaminya.

"Tidak! Aku tidak jenuh denganmu, bunny," ucap (Name) menangis.

"Ma-maaf, Tada-kun," ucap (Name) disela tangisnya. "Percayalah padaku."

Pria itu menatap mata (Name), sejenak keduanya saling bertatapan, seakan membaca mencari kebenaran dari apa yang diucapkan.

Yamaguchi menangkup wajah (Name), mengusap air mata yang mengalir dari mata istrinya itu.

"Sungguh?"

"Aku tidak berbohong padamu, percaya lah padaku, hmm."

"Kalau kau jenuh deng-"

"Ssttt. Aku tidak akan pernah jenuh denganmu seperti masa pacaran, bunny. Aku kan sudah janji dengan Tuhan hanya mencintaimu dalam hidupku," jelas (Name) menghentikan perkataan negatif Yamaguchi.

Wajah pria itu masih saja terlihat sedih.

"Maafkan aku ya, bunny. Telah membuatmu salah paham," ucap (Name) lembut menatap manik mata suaminya.

"Boleh a-aku menciummu?" tanya (Name) pelan, ia takut suaminya masih marah dengannya.

Tapi sungguh, Yamaguchi yang sekarang ingin sekali (Name) cium.

"Bersihkan dulu ingusmu," ucap Yamaguchi membuat (Name) seketika tertawa.

"Kau juga."

Keduanya membersihkan wajahnya masing-masing.

"Sudah boleh?" tanya (Name) pelan.

Yamaguchi mengangguk, sebelum (Name) memulai, Yamaguchi sudah menarik (Name) ke dalam pelukannya dengan erat. Dia mencium wanitanya itu dengan penuh cinta, seakan tidak rela kalau wanita itu diambil darinya.

(Name) dengan senang hati membalas setiap permainan suaminya. Sungguh, Yamaguchi yang sekarang sudah lebih pintar dalam 'bermain'.

"I love you, aahh-" desah (Name) ketika Yamaguchi menciumi lehernya.

Yamaguchi menghentikan aktivitasnya dan menatap (Name) lembut

"Maaf."

"Kau tak perlu minta maaf," tukas (Name) dengan cepat.

Yamaguchi tersenyum kecil, "I love you, bunny."

"Aku lebih mencintaimu, bunny."

"Tidak! Aku yang lebih lebih mencintaimu."

"Aku."

"Tidak, aku."

"Kau mulai keras kepala," ucap (Name) sambil terkekeh pelan.

"Aku sangattttt mencintaimu."

Pernyataan cinta dari suaminya itu sekali lagi membuat (Name) jatuh hati padanya.

***

Sampai bertemu di chapter terakhir!😍😊
#skrind🦊

Become His Wife? | Yamaguchi Tadashi X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang