(22) Birth day

1.1K 124 6
                                    

"Tsuki!"

"Istrimu kenapa?" tanya Tsukishima yang baru saja datang bersama istrinya.

Tsukishima menenangkan Yamaguchi yang sudah menangis di depan pintu IGD salah satu rumah sakit di Miyagi.

"Dia mengalami pendarahan," jawab Yamaguchi menahan tangis.

"Tapi dia baik-baik saja kan?" tanya istrinya Tsukishima yang juga khawatir.

"Aku berharap begitu," ucapnya.

***

"(Name)," ucap Yamaguchi pelan.

Pria itu menahan isakannya, ketika mengetahui istrinya tak sadarkan diri setelah melahirkan. Dia tidak kuat melihat situasi saat ini, pikirannya berkecamuk sedari tadi.

Perlahan Yamaguchi menggenggam tangan (Name), sangat lembut seakan (Name) adalah kaca yang rapuh.

"Dokter bilang sebentar lagi kau juga akan bangun. Tapi aku tidak tenang sebelum melihat senyummu," bisiknya tepat di telinga (Name).

"Yamaguchi,"panggil Tsukishima.

Tsukishima memegang pundak sahabatnya itu.

"(Name)-chan pasti bangun, Yama-san."

"I know, istriku pasti bangun."

Tak lama seorang suster datang menghampiri mereka dengan menggendong bayi laki-laki ditangannya.

"Tuan Yamaguchi," panggilnya.

"Saya,"

Suster tersebut mendekati Yamaguchi.

"Bayi anda terlahir sehat dan normal. Anda bisa menggendongnya, tuan."

Yamaguchi menggendong bayi tersebut dengan hati-hati. Setelahnya istri Tsukishima terlihat mengobrol dengan suster tersebut di luar ruangan.

Yamaguchi memandang anaknya yang sudah tidak menangis lagi. Dia mengulas senyum lebar, terharu. Perlahan dia mencium dahi anaknya.

"Anak ayah," ucapnya lembut.

Tsukishima mengulas senyum kecil, dia tau rasanya saat pertama kali melihat buah hatinya.

"Lucunya," ucapnya pelan.

Yamaguchi menoleh dan tersenyum.

"Mirip denganku kan?"

"Iya."

Yamaguchi seketika menoleh ke arah (Name) yang tampaknya sudah sadar.

"(Name)," ucap Yamaguchi tampak lega sekali.

Mata sayu (Name) menatap Yamaguchi.

"Tada-kun," ucapnya dengan suara yang lemah.

"Akhirnya kau sadar juga, bunny."

Dengan lembut Yamaguchi mencium kening istrinya. Kini tatapan (Name) beralih ke anaknya.

Yamaguchi mendekatkan bayi mereka ke arah (Name), hingga wanita itu dapat melihat wajah anaknya dengan jelas dan tersenyum.

"Anak kita sehat dan normal."

(Name) tersenyum haru, setitik air mata berhasil keluar dari pelupuk matanya.

"Arigatou, (Name). Kau istriku yang hebat."

Lagi, Yamaguhci mencium kening istrinya. (Name) tersenyum melihat kedua orang yang dia cintainya berada dihadapannya. Dia mengira, ini adalah hari terakhirnya melihat dunia. Ternyata ia salah.

Terimakasih Tuhan, batin (Name).

***

See you next chapter!
#skrind🦊

Become His Wife? | Yamaguchi Tadashi X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang