First sight

302 44 0
                                    

23 September

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

23 September

Waktu menunjukan pukul 09.20 yang artinya 15 menit lagi sesi pemotretan akan dimulai, sayangnya Jihan ada sedikit kendala saat ingin memasuki ruangan pemotretan , lantaran lift yang ingin ia naiki sedang macet, yang menyebabkan Jihan terjebak dan mau tak mau menunggu sampai lift kembali berfungsi.

Di dalam lift Jihan tidak sendirian, ia bersama seorang laki2 yang keliatannya masih muda dan kemungkinan juga bekerja disini, Jihan tidak terlalu memperdulikan laki2 tersebut dan mulai menghubungi ketiga sahabatnya untuk mengabarkan keterlambatannya.

"Halo? Jane bisa bilangin Jhonny gak? Gue telat, ini liftnya macet. Apa? Jhonny gak dateng? Terus gimana? Ohh oke, thanks ya kalo photographer udah dateng tolong kabarin, iyaiya byee" Telfon di tutup oleh Jihan, anehnya laki2 di depannya melihat Jihan sambil tersenyum manis. Mencurigakan.

"Kayaknya photographer nya juga telat tuh" ucap lelaki tersebut sambil menyilangkan tangannya.

Melihat itu Jihan sedikit bingung dan terganggu oleh pria asing tersebut. Ia hanya cuek dan tetap memainkan Ponselnya.

"Gue berani taruhan si photographer nya pasti ganteng" timpal pria tersebut yang membuat Jihan semakin risih dibuatnya.

"Soalnya modelnya aja cantik begini" lanjut pria tersebut dengan nada genitnya. Membuat Jihan merasa mual dan tidak nyaman.

"Hey kenalan dong? Gue nat-" belum sempat pria itu memperkenalkan diri, pintu lift terbuka yang membuat Jihan buru2 keluar dari lift ketimbang berlama2 dengan pria asing tersebut.

----

Jihan sudah berada di studio Foto bersama ke tiga sahabatnya untuk mengisi foto majalah ternama. Sayangnya bukan Johnny yang menghandle pemotretan hari ini, dikarenakan bule campuran Chicago surga itu ada urusan bisnis di Malang jadi tim photographerpun di ganti.

"Guys udah denger berita siapa yang gantiin photographernya? Siapa sih namanya Naka? Nata?" Kata Maura yang sedikit lemas akibat uring2an mengenai hubungannya.

"Gak tau sih, tapi katanya doi masih umur 22" Kini Lisa yang memberikan informasi mengenai fotografer mereka.

"What?! Muda banget?, seumuran adeknya Tyson dong" ucapan Jane di beri respon anggukan oleh kedua sahabatnya, berbeda dengan Jihan yang masih asik membaca buku yang sedaritadi ia pegang.

"Liat nih liat, katanya kalo lu ngelakuin hal 27 kali bakal jadi kebisaan loh?" Ucap Jihan yang membuat ketiga sahabatnya kebingungan dengan kerandoman Jihan.

"Tuh ra coba makan Alpukat 27 kali, siapa tau jadi kebiasaan kan" mendengar ucapan Lisa, Maura langsung meringis jijik untuk membayangkannya.

"Kalo saya 27 kali foto kalian kira2 bakal gimana ya?" Atensi ke tiga gadis tersebut langsung teralih dengan suara deep milik pria di hadapan mereka.

"Kyaaaaa gantenggg!!" Sontak Lisa dan Jane langsung teriak. Berbeda dengan Maura yang biasa saja dan Jihan yang tidak perduli.

"Halo perkenalkan, nama saya Nathan. Saya yang menggantikan Johnny untuk hari ini. Mohon bantuannya" Nathan langsung membungkuk sopan di hadapan keempat gadis tersebut.

Teman Hidup Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang