Jane

175 27 1
                                    

Hari ini Jihan memiliki janji temu dengan teman2nya, tentu saja itu Lisa dan Maura. Jane? Gadis tersebut masih menjaga jarak dengan Jihan. Ntah sampai kapan.

"Ji lo masih belum ngomong sama Jane?" Ucap Lisa yang memulai pembicaraan mengenai Jane.

Jihan hanya menggeleng pelan sembari menunduk memainkan ponselnya.

"Jihan gak mau coba ngomong baik2 sama Jane?" Kini Maura yang mencoba membujuk Jihan.

Sekali lagi Jihan menggelengkan kepalanya, acuh dengan pertanyaan mereka. Bukan salahnya jika hubungan mereka renggang, pasalmya Jane sendiri yang meminta untuk jaga jarak.

"Awalnya karna apasih kalian jadi berantem?" Lisa memberikan pertanyaan untuk mencari tau akar dari permasalahan.

"Ya itu, gue gak sengaja nabrak dia" Jawab Jihan sambil menatap kedua temannya.

"Serius cuma itu? Tapi kenapa Jane marah banget ya?" Maura yang sedaritadi makan kini menghentikan aktifitasnya.

"Mungkin lo ada main rahasia2an gak sih Ji" mendengar perkataan Lisa, Jihan sedikit bingung, dia tidak mengerti apa maksud dari perkataan Lisa.

"Maksud lo?"

"Siapa tau Jane tau kalo lo ada ngebohongin dia atau apa gitu?" Lisa melanjutkan pernyataannya.

"Terakhir gue ketemu Jane waktu di pamerannya Tyson Scott, dan masih ngomong baik2 kok gue sama dia" ucap Jihan sembari memperlihatkan Foto selfie mereka saat di pameran.

"Hah? Siapa? Tyson Scott?" Sontak Lisa terkejut mendengar perkataan Jihan.

"Iya Tyson, dia pelukis terkenal dari London, gue dateng karna dia tetangga gue, dan gue di undang" ucap santai Jihan kepada kedua temannya.

"London ya.." Maura sedikit berfikir dengan pernyataan dari Jihan.

"Kenapa emang? Lu tau ra?" Tanya Jihan, namun Maura hanya menggeleng sambil nyengir kuda.

"Lo berdua inget nama pacarnya Jane gak sih?" Tanya Lisa dan langsung mendapat anggukan dari keduanya.

"Jackson kan?" Ucap Maura dan Jihan bersamaan.

"Bukan! Namanya itu Tyson bodoh Tyson!" Ucap Lisa sambil meniru gaya bicara Jane.

"Hah? Gue kira namanya beneran Jackson, soalnya Lisa sering manggil begitu" ucap Maura dengan polos.

"Yang gue tau namanya Tyson tapi Jane cerita kalo dia dari Korea bukan London, makanya gue bingung" Lisa mencoba berfikir, seperti detektif yang sedang mencari petunjuk.

"Hmm iya juga ya, kok gue jad ngerasa kalo Jane ngerahasiain semua tentang dia ya?" Jihan sempat kecewa saat sadar bahwa selama ini, hanya Jane yang tidak pernah bercerita terang2an mengenai dirinya.

"Jane emang kayak gitu, jarang terbuka sama kita, mungkin karna dia yang paling akhir kenal kita kali" Kata Lisa sembari menidurkan kepalanya di atas meja.

"Trus jadinya gimana? Kalo Tyson itu pacar Jane beneran masalahnya apa? Jane cemburu sama Jihan?" Kini giliran Maura yang menebak2 oermasalahnnya.

"Itu yang masih gue tanyain, masalahnya dimana? Toh lu gak cium lakinya dia kan?" Lisa berucap santai sembari memakan pizza di hadapannya.

"iya engga sih" ucap Jihan dengan ragu.

"Enggak kan?" Maura mengulangi pertanyaan Lisa.

"Huh, benernya gue cuma pernah di tawarin dateng barengan sama tu cowok ke pameran, cuma si brengsek itu ingkar janji, hampir aja gue baper" ucap lantang Jihan, dan teman2nya jelas terkejut mendengarnya.

Teman Hidup Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang