Mata sembab, Rambut basah acak2an, bau alkoloh yang menyengat, baju layaknya seorang gembel, sebenarnya ada apa dengan Jane? Kini mereka berdua sudah berada di kantin rumah sakit, perihal membicarakan masalah tyson.
"Lo cosplay jadi gembel?" Jihan melontarkan pertanyaannya sembari menatap aneh sahabatnya itu.
"Scott.. maksud aku Tyson, dia kenapa?"
Jane tidak mengindahkan pertanyaan Jihan dan langsung bertanya inti permasalahannya."Patah, kakinya patah tapi gak parah2 banget, gara2 jatuh ke lobang trotoar" jawab Jihan dengan santai.
"Scott.. maksud aku Tyson udah siuman? Katanya dia pingsan?"
"Scott.. maksud gue Tyson.. arghh!
Scott siapa sih? Bapaknya Tyson? Lu pacaran sama bapaknya Tyson? Sumpah ya gue gak ngerti sama masalah idup lu berdua, idup gue udah ribet sekarang nambah masalah lagi, gue sampe mikir kao Tyson itu bipolar anjir""mungkin bisa di sebut kayak bipolar, tapi lebih tepatnya Multiple personality disorder"
"Hah?" Jihan terdiam sejenak, perkataan Jane mulai memusingkan.
"Itu gejala yang ditandai dengan adanya dua jenis identitas kepribadian. Masing-masing identitas dapat memiliki nama, riwayat pribadi, dan karakteristik yang berbeda, dan Tyson punya gejala itu Ji"
"Dulu Tyson itu gak ada dalam diri dia, waktu SMA yang gue kenal itu hanya Scott, tapi sekarang ntah kenapa tiba2 dia berubah dan ngeclaim kalau dia itu Tyson, dan selalu marah kalau gue manggil dia Scott"
Jihan hanya diam, dia masih belum mengerti, otaknya tiba2 lambat berfikir, ia belum pernah melihat sosok Scott dalam diri Tyson. Apa Mungkin di pertemuan awal mereka itu Scott bukan Tyson?
"Setiap nama Scott gue sebut, maka Scott yang bakal dateng, bukan Tyson, tapi setelah gue sebut sekali aja nama Tyson, Scott bakal hilang gitu aja, dan di ganti sama sifat kasar Tyson ke gue"
Jihan mengerti sekarang, kepribadian ganda yang di maksud, seperti drama everyone is there (recommended bgt)
"Mungkin gak sih Tyson, eh Scott deh dia itu punya trauma atau semacamnya?" Jihan mencoba bertanya pada Jane.
"Kemungkinan karna ayahnya dari dulu maksa dia jadi diri yang lebih terbuka, dan mendalami lukisan sebagai hidupnya, bukan sekedar hobi, Scott yang aku tau itu pemalu, ramah, sayang sama aku-" Jane menghentikan omongannya karna kini air matanya sudah keluar dari matanya.
"Eh Jane, lu gapapa?" Jihan duduk di samping Jane dan langsung memeluk gadis itu, baunya seperti alcohol basi, kalau bukan sahabat pasti Jihan sudah muntah.
"Jane lu jangan kayak gini dong! Lu bukan kayak Jane yang gue kenal, lu lemah banget! Kalo lu mau, kita bisa ngubah Tyson jadi Scott lagi"
"Gak bisa Ji, Tyson lebih kuat daripada Scott, dia berani dan juga galak"
"Lo liat ini?" Jane membuka kemejanya dan memperlihatkan lebam di bahunya."Astaga Jane! Ini kenapa?"
"di dorong Tyson"
"Bangsat anjing asu, beraninya lawan cewek"
"enggak Ji, ini gak sebanding sama luka yang dia dapet, ayahnya selalu mukulin dia tiap kali dia kembali jadi Scott itu sebabnya Tyson gak terima dan jadi benci banget sama gue Ji"
Jihan berfikir miris dengan kedua orang ini, Hubungan yang tidak menguntungkan, yang ada jadinya saling menyakiti demi cinta.
"Tetep aja dengan ngedorong lo dan buat lo jadi kayak gini gak baik Jane, itu kekerasan namanya, mau dia pribadi dua atau gila sekalipun gak bisa di maafin, manusia semua punya hati nurani juga, sekalipun itu psikopat"
"penyakit dia gak semudah itu buat di pahami Ji, salah langkah aja orang bisa bunuh diri"
"Lo gak bisa nyerah gitu aja Jane! Gimana bisa lo menang kalo berjuang aja belum"
"Bukan masalah berjuangnya Ji, awalnya gue pikir kita bisa sama-sama jadi senderan satu sama lain, tapi lama kelamaan gue baru sadar, mau sekuat apapun gue nahan Scott, akhirnya gue bakal tetep sendirian yang berjuang"
Jihan menghela nafasnya, memang sulit jika yang berjuang hanya satu pihak, apalagi karakter Scott ini penakut dan pemalu, bisa-bisa Jane habis di makan Tyson.
"Okey Fine, terus sekarang mau lo apa? Lo harus ketemu dia dulu kan buat liat keadaannya"
"Enggak Ji, gue gak mau buat dia tambah marah dan benci sama gue, dengan liat dia baik-baik aja udah cukup buat gue"
"Terus lo mau gue gimana sekarang? Jagain dia? Yakali emang gue siapanya?"
"Ji.. gue mohon.. lo sahabat gue kan? Gue minta tolong banget buat selalu ada untuk mereka, mau itu Scott atau Tyson"
"Lo gila ya? Kemarin aja lo musuhin gue, dan bodohnya gue baru sadar sekarang"
"Iya gue minta maaf Ji, gue akuin kemarin itu kekanak-kanakan, tapi gue mohon ya Ji? Turutin kemauan gue? Setidaknya lo ada buat dia Ji"
"Lo yakin? Lo gak mau berjuang buat si Scott?"
"Scott udah gak bisa di tolong Ji, tapi Tyson bisa, dan lo yang bisa nolong dia"
"Jane dengerin gue, kita masih bisa jelasin ini sama Tyson, gue yakin dia bakal buka pikiran dan hatinya buat lo, okey gue ngerti lo takut, tapi lo juga gak mau kehilangan dia kan?"
"Lebih baik gue kehilangan dia daripada dia kehilangan kebahagiaannya, dan kebahagiaannya sekarang itu lo Ji. Seikhlas itu gue"
Jihan pasrah dan akhirnya mengangguk, menyetujui permintaan Jane, dia memeluk sahabatnya itu dan menepuk pelan punggungnya.
"Gue yakin, Tyson bakal berubah dan tau tentang kehadiran lo""Makasih banyak Ji, gue anggep ini hutang gue ke lo"
"It's okay bestie"
Whoahh rumit juga ya gejalanya Tyson, btw gue beneran tau orang yang punya gejala gini, gue lupa namanya, tapi dia temen sd gue. Waktu sd dia kayak 2 kepribadian gitu. Tiba-tiba ngerasa jadi cewek, satunya lagi jadi cowok. Tapi untungnya dia gak sampe di jauhin atau di bully temen-temen gitu.
Oh iya inget Votee!! Commet juga heheh❤️ thankyouuuu🙈💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Hidup
RomansaJangan berusaha mengambil paksa hati orang lain.. terutama kalau di hatinya sudah ada orang lain.. Cinta itu tidak bisa di peroleh dengan mengemis.. Jatukrama yang berarti teman hidup, dan juga serangkaian cerita Jihan Kusuma Dewi yang mencari Jatuk...