Teman Hidup

Rebutan

Inget Vote dan Comment

25 November 2021

Akhirnya hari yang di tunggu telah tiba, pita cantik menghiasi kursi-kursi para tamu, suasana sekitar dengan nuansa gold&white, memenuhi area ballroom hotel. Hari ini adalah wedding day Lisa dan JK alias Juki.

Satu persatu tamu datang, Teman-teman Lisa seperti Jane, Maura dan Jihan juga sudah datang bersama pasangannya masing-masing.

Jane yang bersama Kai, global ambassador dari brand Gussi, ntah mengapa setelah pulang dari LA, ia terlihat sangat senang. Alasannya karna sudah mendapat tambatan hatinya, walaupun baru 3 hari.

Maura yang datang ditemani adik laki-lakinya Felix. Sebenarnya Maura ingin mengajak Jeffry tapi pria itu memilih tidak ikut karna kurang nyaman jika ke nikahan seseorang.

Sedangkan Jihan, dia sendiri.
Tidak mungkin! Jihan datang bersama dengan Doy, Victor, dan juga Nathan. Dan Jeffry juga ikut. Ceritanya sangat panjang dan rumit. Tapi mari kita lihat secara singkatnya.

Flashback

Jihan terlihat sedikit bingung dan juga panik lantaran h-1 belum menemukan pasangan untuk dia ajak pergi ke nikahan Lisa. Awalnya ia berfikir ingin mengajak Nathan, namun anak itu belum menghubunginya semenjak terakhir mereka bertemu 2 hari yang lalu.

Jihan berfikir apa perlu ia yang menghubungi duluan? Tapi dia kan cewek, gengsi banget kalau nelfon duluan.

Bagaimana kalau Jeffry? Jihan dengar Maura ditolak ajakannya oleh Jeffry. Jihan tidak mau membayangkan dirinua di tolak oleh Jeffry, seumur hidup dirinya belum pernah ditolak siapapun.

Bukannya pilihan terbaik itu Sultan? Tapi bagaimana jika dirinya diminta kejelasan dan jawaban atas lamaran dulu? Belum lagi Sultan dan Rafa sepaket, bisa-bisa Jihan dikira sudah menikah.

Akhirnya Jihan putus asa dan melemparkan ponselnya sembarang, dia sedikit menyesal lantaran menolak ajakan Victor.

"kalau gitu harusnya gue terima ajakan Victor.." batinnya.

Tiba-tiba ponselnya berdering, lantaran ada yang menelfon. Buru-buru Jihan langsung mengangkat telfon tersebut tanpa melihat nama si penelepon.

"Halo?? Ini siapa??"

"Halo? Kak Jihan?"

"Iya ini siapa ya?"

"Ini aku Doy, kakak masih inget?"

"Oh Dokter gila ya?"

"Dokter spesialis gangguan jiwa kak.."

"Eh iya maaf, jadi ada apa Doy?"

"Bukan apa-apa kak, cuma dulu kan aku pernah janji mau hubungi kakak"

"Eh emang iya ya? Lupa gue hehe"

"Kakak lagi ngapain?"

"Eh Doy manggil gue gausah pake kak aja gimana? Rasanya agak aneh aja"

"Oh gitu ya.. iya deh Jihan"

"Nah itu kan bagus"

"Jadi kakak lagi apa?"

"Kakak lagi?!"

"Maksud aku, kamu lagi ngapain?"

Sontak membuat Jihan sedikit kaget, Doy terlalu formal dan kesannya jadi seperti orang pacaran..

"Eh? Emm mikir nih besok temen gue nikah"

"Emang kamu mikirin apanya?"

Jantung Jihan makin tidak tenang jika pakai kata 'kamu'
"Gue gak punya temen buat di ajak kesana"