Bukan mama!

195 32 0
                                    

Hari ini merupakan hari yang produktif bagi empat gadis yang sudah bersiap untuk tampil di event fashion show week, yang di selenggarakan oleh designer ternama atas brand miliknya sendiri Jhonny suh.

Jihan,Jane,Maura,Lisa sedang bersiap2 di ruang ganti, dimana suasanya yang biasanya hangat kini terlihat sedikit canggung lantaran Jane yang terlihat lebih diam dari biasanya.

"Jane lo kenapa? Sakit?" Lisa bertanya sembari memegang kening milik Jane, namun Jane hanya tersenyum sembari menggeleng.

"Jane kalo belum makan ini makan roti Maura aja" Maura yang terlihat khawatir ikut serta memberi perhatian kepada Jane.

"Ra kan sekarang kita mau jalan di catwalk jangan makan dulu lah, nanti badannya keliatan bantet gimana?" Kini Jihan yang membuka suara, namun tanpa aba2 Jane langsung melahap roti yang diberikan oleh Maura tadi.

"Oh ternyata Jane laper.." Gumam Lisa sembari menggelengkan kepalanya.

"Jane gak biasanya lo makan sebelum tampil? Lo beneran laper?" Jihan bertanya sambil membenahi baju Jane yang terlihat kurang rapi.

"Gue laper" singkat namun melekat di kepala Jihan. Jane terlihat sedang marah.

"Hey ayo siap2 udah mau mulai, sesuai barisan ya" kini Johnny sudah bersiap untuk memanggil para modelnya.

"Ji si Jane kenapa tuh? Pms?"

"Gatau Lis, iya kali? Hahah"

Fashion show yang digelar meriah tersebut mendapat tepuk tangan yang antusias, saat di stage Jihan melihat seseorang yang sepertinya dia kenal, namun dengan cepat Jihan kembali fokus ke kamera yang sedang memotretnya, disana juga ada Nathan yang sedang memotretnya sembari tersenyum padanya.

Saat kembali ke back stage, tanpa sengaja Jihan menabrak bahu Jane yang sedang melepaskan anting di telinganya, itu membuat Jane terlihat sangat kesal hingga mendorong balik bahu Jihan.

"Lo bisa jalan yg bener gak sih?"

"Sorry Jane, gue gak sengaja.. lo gapapa?"

"Kalo gue kenapa2 lo seneng kan?"

"Hah? Apaan sih Jane? Lu kenapa? Ada masalah sama gue?" Jihan yang merasa kalau Jane terlalu berlebihan kini ikut tersulut emosi.

"Hey hey ada apa nih? Lu berdua berantem?" Lisa yang baru saja datang disusul oleh Maura di belakangnya yang hendak melerai pertengkran.

"Enggak kok, tadi Jihan nabrak gue, posisi gue lagi ngelepas anting gue, kalo telinga gue robek gimana?"

"Hah? Kayaknya tadi gue nabrak gak sekeras itu deh?"

"Oh iya maaf ya? Gue yang salah kalo gitu"

"Ji udah lah minta maaf aja, masa gini aja ribut? Jane juga maafin Jihan ya?" Maura yang mencoba menengahipun ikut berbicara.

Jihan sedikit kesal lantaran seperti dia yang jahat disini, karna tidak mau masalah makin runyam Jihan kembali minta maaf dan memeluk Jane.

"Sorry Jane, mungkin efek capek gue jadi oleng jalannya, lu kalo ada masalah juga cerita sama gue jangan di lampiasin tanpa cerita ya"

Mendengar hal itu Jane sedikit merasa bersalah lantaran Jihan juga belum mengetahui permasalah mengenai dia, tapi Jane dengan gampangnya melampiaskan amarahanya.

"Jihan, kayaknya kita jangan ketemu dulu deh? Jujur gue lagi ada masalah yang gak bisa gue ceritain sama lo, ngerti kan?"

Karna perkataan Jane yang sudah menjelaskan bahwa gadis tersebut sedang marah padanya, Lisa dan Maura juga mengerti jika itu kemauan Jane. Sedari dulu mereka bersahabat baru kali ini Jane terlihat lebih merahasiakan sesuatu ketimbang biasanya.

Teman Hidup Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang