DELAPAN

378 23 0
                                        

Satu bulan sudah berlalu,liondra sudah bekerja di perusahaan milih eyangnya.

Jangan salah,eyangnya dulu adalah orang yang terkenal akan mengelola perusahaan,tak heran kan jika liondra menempati rumah eyangnya dioxford yang akan dibeli oleh Alice.

"Ibu ini Alice nelpon nanyain ibu"ucapku menyerahkan ponselku.

"Assalamualaikum,anak cantik"ucap ibu berseri.

"Waalaikumussalam,Tante cantikku,Tan uang buat beli rumahnya belum ku tf ya,karena Michael masih beres beres buat pindahan kantornya,ketambah lagi buat Prepare wedding,gapapa kan Tan?kuusahain ko"

"Yaallah alicee,sama ibu pokoknya harus selow dan kalem ya,ibu harap kalian bisa tinggal dulu dirumah eyang nya liondra biar udah beradaptasi,kamu semangat ya biasanya menuju hari H banyak saja masalahnya"ucap ibu.

"Iya Tante,nanti kalo Alice nikah tante sekeluarga keoxford ya,nanti Alice bayarin tiket nya asal tante datang ya"

"Insyallah jika ibu tidak ada halangan ya cantik,yaudah ibu kasih ke liondra lagi ya"ucap ibu tersenyum simpul.

"Insyallah jika ibu tidak ada halangan ya cantik,yaudah ibu kasih ke liondra lagi ya"ucap ibu tersenyum simpul

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ibuu nendra mau joging ya" ucapku menenteng sepatu berwarna putih ditambah semburat biru.

"Sepanas ini kamu joging Ra?"ucap ibu menyimpan gelas yang sudah dilap kering.

"Iya bu,nendra rasa badan nendra melaran deh"ucapku terkekeh.

"Nendra berangkat ya Bu, assalamualaikum"ucapku setelah mencium tangan ibu.

"Huftt lumayan juga nih"ucapku ketika melihat pergelangan tanganku yang sudah pukul 4 sore,sudah 3 jam aku berlari mungkin sedikit istirahat ditaman kota batinku.

Kuselonjorkan kaki ku dan meneguk air mineral.

"udah sore,pasti ibu nunggu"ucapku ketika berlari sembari melihat pergelangan tanganku.

Dan seketika....

Brughhh....

"Awshhh,"ucapku memegang lututku.

"Yaampun mbak maaf sa..saya gak sengaja,saya salah tadi gak lihat lihat maaf"ucapnya turut berlutut.

Dan akupun melirik siapa lelaki yang sudah menyebabkan lututku berdarah seperti ini.

"Ba..bapak?"
"ka..kamuu?"

Ucap kami berbarengan.

"Maaf tadi saya gak sengaja"ucapku berusaha berdiri.

Tapi nihil aku terjatuh lagi,sepertinya kakiku terkilir dan lutut yang berdarah.

"Mbak sekali lagi saya minta maaf karena kecerobohan saya mbak jadi seperti ini,mbak tidak perlu khawatir saya akan ganti rugi mbak"ucapnya mencoba membantuku berdiri.

"Tidak Usah pak,saya sudah baik nanti saya minta jemput pacar saya saja"ucapku tersenyum ketika ia membantuku duduk dibangku pinggir jalan dekat taman kota dan ia hanya menggangguku perkataan ku saja.

tuuut......
tuutttt....
tuuuttt.....

"Halo yan,bisa jemput aku ga?"ucapku menahan sakit kakiku yang terkilir.

"Emang Lo kenapa?"

"Kaki aku kekilir,nanti aku sharelock ya,aku tunggu kamu soalnya udah sore banget juga"ucapku memohon

"Ck,Lo bawa uang kan?pulang pake ojol ke taxi kek"

"Yan..kalo aku bawa uang aku gabakal minta tolong kamu,sekali ini aja aku mohon"ucapku menahan tangisku karena sudah tak sanggup menahan sakit yang menjalar dikakiku.

"Udahlah ganggu aja,oh ya makasih ya uangnya,kapan kapan aku ganti ko"ucap Andriyan kemudian mematikan sambungan telpon tersebut.

"huftt"Helaku.

"Pacarnya sibuk ya mbak?"ucap lelaki itu masih tetap setia melihat wajahku.

Aku hanya mengangguk kemudian mengusap kasar wajahku.

"Mbaknya pulang saya antar ya,inikan salah saya,itung itung saya tebus kesalahan saya waktu dimall sama sekarang"ucapnya.

Mau bagaimana lagi hari semakin sore,sedangkan jarak dari rumah ketaman kota cukup jauh,mau tidak mau aku harus mengiyakan "hmm iya deh".

"Kebetulan rumah saya dekat sini mbak,mbak saya gendong saja ya?nanti baru saya antar pulang pakai mobil?"ucapnya menawarkan.

"Saya jalan bisa ko pak,itu sangat merepotkan"ucapku tersenyum.

Aku berusaha berdiri dan brughh...
Yaa,aku terjatuh untung saja lelaki itu sigap menangkap tubuhku.

"Atau saya harus meminta izin sama pacar mbak?"ucapnya menaikan satu alisnya.

Aku hanya mengangguk dan menyodorkan ponselku.

"........"

"Maaf pak,ini saya yang gak sengaja nabrak cewe bapak kakinya terkilir,saya izin untuk antarkan dia pulang,apa bapak tidak keberatan?"

"........"

"Baik terimakasih"ucap lelaki tersebut menutup sambungan telpon dan memberikan telpon tersebut.

"Sebelum naik gimana kalo kita kenalan?kalau nanti bundaku nanya nama kamu kan aku udah tau,hehe"cengirnya.

"Boleh nanti aja?aku udah gakuat"ucapku menahan tangisku.

Ia hanya mengangguk,lalu segera berlutut dihadapannku,tak berpikir panjang aku segera menaiki punggungnya,perlahan tapi pasti ia berdiri kemudian melangkah.

Sudah lumayan jauh dia menggendongku namun dia tidak merasa berat.

"Hikss...hikss..."tangisku pecah karena aku sangat sangat tidak kuat.

"eh eh eh ko nangis?"ucapnya malah membalikan badannya,mungkin ia lupa kalau aku digendongnya.

"Ehh lupa mbak kan dibelakang saya"

"Kenapa ko nangis hm?"ucapnya mendudukkan ku ditrotoar jalan.

"Sakit ya"tambahnya lagi

"Huaa sakitt hikss"ucapku sudah tak tahan lagi menahan sakit ku.

"Emm gimana ya saya gak bawa ponsel yang juga gak bawa sebentar lagi ko Sampai rumah ya"ucapnya menguatkan ku.

Aku hanya mengangguk,dan betul kata dia rumahnya tak jauh dari sini.

Tok..tok..tokk

"Bi..tolong"ucapnya sedikit berteriak hingga beberapa pintu langsung terbuka.

"Yaampun dia siapa?"ucap perempuan paruh baya yang sedikit berlari menghampiriku.

"Abang apain kakak cantik ini?"ucap lelaki yang umurnya hampir sama dengan pria yang membuatku jatuh,bukan karena dia sih tapi ya karena aku sendiri.

NEXT YUU🤩🤩🤩

11 Juli 2021

Bang(Sat) VS SingaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang