Jaehyun masuk ke dalam ruangan raja dengan membawa setumpuk kertas yang berasal dari kulit untuk menggambar peta, begitu sampai disana Jaehyun meletakkan kulit yang dibawanya diatas sebuah meja, dia bisa melihat sosok raja Yunho yang tengah berdiskusi tak jauh darinya.
"Hey kau tata ini disana," suara itu kembali menginterupsi Jaehyun, dia melakukan pekerjaannya dengan sedikit pelan agar dia bisa mendengarkan rencana yang disusun oleh Raja Yunho. Jaehyun meletakkan kain baju Raja di almari dengan hati-hati,
"Jadi kita akan menginvasi desa peri terlebih dahulu?" tanya seorang prajurit,
"Tidak, ambilkan aku petanya," ucap Yunho setelah menggelengkan kepalanya,
"Hey ambilkan satu peta disana," ucap salah satu pengawal pada Jaehyun, pria itu menurut, dia mengambil satu peta di yang ada di atas meja samping lemari dan memberikannya pada pengawal yang memanggilnya tadi.
Jaehyun masih berdiri disamping meja besar itu, berpura-pura menunggu perintah padahal dia sebenarnya menguping pembicaraan. Perlu kalian tahu jika Raja Yunho ini adalah Ayah dari Raja Donghae, sudah digantikan sejak dua tahun lalu oleh Donghae, tetapi kekuasaan Yunho juga tidak bisa dihilangkan begitu saja.
"Karena mutiara kehidupan sudah ada padaku, maka kita akan menyerang kerajaan langit, aku akan menggunakan kekuatanku untuk membuat portal. Pelatihan prajurit harus dilakukan secepat mungkin," jelas Yunho.
"Untuk pasukan, kami sudah mengusahakan yang terbaik. Yang terbaik sudah diambil lebih dulu dan yang masih butuh pelatihan sudah berada di asrama pelatihan," jelas si prajurit yang merupakan ketua pelatihan.
"Kalau kalian sudah selesai cepat keluar, aku tidak suka ada orang lain disini," perintah Yunho. Setelah itu pada akhirnya Jaehyun pergi, setidaknya dia sudah tahu dimana mereka akan menyerang terlebih dahulu.
Jaehyun menghela nafasnya, dia harus kembali pada misinya untuk mencari dimana tempat mutiara kehidupan disimpan.
"Tapi disana aku merasakan ada energi besar, apa jangan-jangan mutiara Talaj sudah dipindahkan ke tubuh Raja Yunho?" gumam Jaehyun,
"Jika benar, apa ada kemungkinan dia bisa merasakanku jadi sengaja membuat rencana palsu?" lanjutnya dalam hati. Pria itu menggelengkan kepalanya kemudian menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mengetahui dimana dia sekarang. Disaat itu seekor kucing menghampirinya, sepertinya dia kenal dengan kucing putih ini.
"Han?" Jaehyun hendak menggendong sosok kucing putih itu, namun kucing itu mengeong kemudian berjalan mendahuluinya. Jaehyun dengan nalurinya mengikuti saja kemana kucing itu pergi, takut juga kalau tiba-tiba kucing itu ditangkap dan dibunuh atau dibuang oleh prajurit jahat disini.
Haechan menatap langit hitam yang bertaburan dengan bintang dan bulan sabit yang bersinar terang malam ini, dengan Chenle yang duduk disampingnya mereka menunggu kabar dari para hewan yang Haechan mintai pertolongan. Renjun sudah tertidur, maklum sudah malam juga, lelaki manis itu juga pasti kelelahan.
Kemudian dari arah istana, seekor burung kecil muncul dan berakhir di bahu Haechan memberitahukan yang telah dia dapatkan. Haechan menganggukkan kepala sembari tersenyum, Chenle hanya menatap Haechan dan burung kecil itu, dia tidak mengerti bahasa burung, lagipula Chenle jadi ingin memakan burung kecil di bahu Haechan ini. Melihat tatapan Chenle yang terus mengarah pada burung kecil itu membuat si burung bersembunyi dibalik sayap Haechan,
"Chenle, kau hanya boleh memakan apa yang sudah aku berikan. Tidak dengan si lucu ini," ujar Haechan, burung tadi berkicau tidak jelas di telinga Chenle.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGDOM (JAEHYUCK) END
FanfictionJaehyun yakin, bahwa Haechan adalah seseorang yang istimewa baginya sejak mereka pertama kali bertemu. WARNING THIS STORY CONTAIN BXB FANTASY ADULT