Haechan dan Jaehyun tidak tahu jika akan terjadi perpindahan inang itu, maka ketika mereka berdua sampai di gunung dan bertemu dengan Minseok.
"Inangnya sudah mati, kekuatan itu akan berpindah ke keturunannya." ucap Minseok setelah dia memeriksa keadaan Yunho, dia sudah meninggal. Jaehyun dan Haechan nampak berfikir,
"Jeno..dia cucu Yunho, karena Donghae sudah tidak ada kemungkinan besar Jeno yang menjadi inangnya sekarang." ucap Haechan.
"Kalau begitu aku akan menjemput Jeno." ucap Jaehyun.
"Tidak perlu, kalian bawa aku kesana." sahut Minseok.
"Baiklah." ujar Jaehyun. Akhirnya mereka pergi, kembali ke pantai untuk menemui Jeno.
Selama Jaehyun dan Haechan dalam perjalanan, kini mereka yang ada di pantai sedang berisitirahat dan membantu mereka yang terluka.
"Jeno, kau tidak apa-apa?" tanya Renjun yang baru selesai membantu beberapa orang, Jeno duduk diatas batu, kepalanya terasa pusing dan berbagai ingatan yang entah darimana muncul di otaknya secara tiba-tiba. Jeno menggelengkan kepalanya,
"Ck." pria itu berdecak, dan apa yang dilakukan oleh Jeno membuat Renjun semakin khawatir. Dia mengecek kening Jeno, tidak panas atau apa.
"Jeno kau benar-benar tidak apa-apa?" tanya Renjun.
"Arkgh!" Jeno memegang kepala yang kini berdenyut sakit, ingatan yang terus terputar di kepalanya membuat Jeno semakin penasaran dan menahan rasa sakitnya. Tubuh Jeno hanya sebatas manusia biasa, tak terbiasa dengan kekuatan sebesar ini yang masuk ke dalam tubuhnya. Yunho dan Donghae juga sama ketika pertama kali membiarkan kekuatan ini masuk ke dalam tubuhnya.
"Jeno!" Renjun memegang kedua bahu Jeno dengan erat, raut wajahnya khawatir ketika melihat Jeno yang kesakitan.
"Katakan padaku apa yang terjadi? Jeno..." Renjun masih tak menyerah, hingga akhirnya pria itu kehilangan kesadarannya dalam pelukan Renjun.
"Jeno, Jeno bangun." Renjun menepuk pelan pipi Jeno, namun tak ada balasan ataupun reaksi yang diberikan oleh Jeno.
"Renjun!" suara itu membuat Renjun mengalihkan pandangannya, Haechan datang bersama dengan Jaehyun dan Minseok.
"Haechan..Jeno..dia pingsan." ucap Renjun.
"Jangan khawatir, itu hanya reaksi. Bantu aku membawanya ke tenda." ucap Minseok yang dibalas anggukan oleh Jaehyun.
Selama Minseok melakukan pemindahan kekuatan mutiara pada tempatnya kembali, Jaehyun dan Haechan berada tak jauh darisana, disalah satu tenda dengan Haechan yang mengobati beberapa goresan luka di tubuh Jaehyun.
"Jaehyun, apa menurutmu ini semua sudah berakhir?" tanya Haechan sembari memberikan obat ke luka Jaehyun.
"Untuk saat ini, ya. Tidak tahu kedepannya. Hm..Haechan, menurutmu apa aku cocok untuk menjadi seorang raja?" Jaehyun bertanya balik, pertanyaan pria itu membuat Haechan tertawa.
"Tentu saja, kau adalah raja terbaik jika kau sudah menjadi raja nantinya. Kau juga tampan, pasti banyak yang mendukungmu." ucap Haechan. Mendengar pujian dari Haechan membuat Jaehyun tersenyum,
"Dan kau yang akan menjadi pendukung terbaikku." ucap Jaehyun, tangannya mengusap pipi Haechan yang perlahan memerah ketika mendengar ucapan Jaehyun.
"Kau akan menjadi raja terbaik Aertherum." ucap Haechan.
"Dan kau akan menjadi ratu terbaiknya." balas Jaehyun. Jantung Haechan tanpa permisi berdetak lebih kencang daripada biasanya, layaknya baru selesai lari marathon.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGDOM (JAEHYUCK) END
FanfictionJaehyun yakin, bahwa Haechan adalah seseorang yang istimewa baginya sejak mereka pertama kali bertemu. WARNING THIS STORY CONTAIN BXB FANTASY ADULT