Renjun menatap jalan bebatuan yang dibuat menyerupai tangga tak jauh darinya, ia sudah berada di pesisir pantai. Sungguh, Renjun akan membuat keributan besar disini.
"Inilah akibatnya jika bermain dengan orang yang salah." Renjun bergumam, Gabriel sendiri berdiri disamping Renjun, lelaki cantik itu mulai merapalkan mantra dalam Bahasa mereka, membuat air laut dibelakang mereka meninggi hingga 40 meter, beberapa orang yang melihat itu langsung berteriak dan memberitahukan orang-orang untuk menjauh dari pantai. Namun sepertinya itu tidak berguna, karena dua menit kemudian air laut yang sudah tinggi itu mula bergerak menuju ke pemukiman warga tanpa terkecuali.
Para penyihir yang bertugas menjaga pantai pun tidak bisa menahan karena saat ini yang memberikan mereka (laut) perintah adalah anak penguasa laut sendiri. Renjun menatap Gabriel,
"Ikuti arus dan sampaikan pesanku pada Raja dan Ratu." Perintah Renjun langsung dilaksanakan oleh Gabriel yang langsung berenang mengikuti arus air yang menuju ke istana. Tidak hanya dari satu sisi Renjun melakukan hal ini, namun juga dari berbagai sisi, mengingat Haya adalah sebuah pulau juga.
Air laut dengan kecepatan 40km/jam itu berhasil mencapai istana masih dengan ketinggian yang sama. Gabriel tidak mempedulikan ada berapa tubuh yang dia lewati tadi, misinya hanya menyampaikan pesannya pada petinggi kerajaan. Tak bisa dipungkiri kalau tsunami yang dibuat oleh Renjun benar-benar membuat kerusakan besar, banyak bangunan yang rusak. Namun menurut Gabriel banyak juga yang selamat, mereka penyihir. Mungkin hanya ada beberapa manusia yang menjadi korban,
Gabriel berhasil mencapai istana yang sudah terendam air laut. Karena pondasi istana yang kokoh dan terbuat dari sihir dan Kristal, istana besar ini tidak roboh. Sehingga orang-orang istana masih bisa mengungsi ke lantai empat istana. Gabriel mengubah bentuknya menjadi manusia, menaiki satu persatu anak tangga hingga dia menemukan kumpulan orang-orang istana di lantai empat.
"Siapa kau?" Tanya Junmyeon.
"Saya pelayan putra kerajaan laut." Jawab Gabriel.
"Jadi ini semua dari kalian? Apa yang terjadi?" Tanya Junmyeon.
"Lebih baik bertanyalah pada seluruh rakyatmu, atau orang istana. Beraninya menyakiti Tuan Haechan dan Tuan Jaehyun yang sekarang tidak diketahui dimana keberadaannya. Kami menemukan bahwa kapal yang membuang Tuan Haechan dan Tuan Jaehyun berasal dari kerajaan ini, dan kapal milik istana." Setelah menyampaikan hal itu Gabriel pergi begitu saja, meleburkan diri menjadi air dan menghilang.
"J-jaehyun? Sayang, kapal yang mereka naiki. Tidak ada di pelabuhan." Ucap Joohyun.
Junmyeon masih terdiam, dia memikirkan siapa kemungkinan pelaku. Karina sendiri belum kembali sejak dua hari lalu karena ada pembelajaran di luar pulau bersama dengan teman-temannya.
"Karina..." Junmyeon bergumam.
"Kita harus menemukan Jaehyun." Ucap Joohyun, namun sebelum Joohyun kembali berucap, Junmyeon dengan sengaja membuat Joohyun pingsan.
"Dia tidak boleh curiga pada Karina." Gumam Junmyeon. Insting Junmyeon mengatakan kalau ini ulah Karina. Junmyeon tahu jika sampai istrinya tahu pelakunya adalah Karina, maka istrinya itu akan bertindak diluar nalar. Ia tahu betapa besar rasa sayang Joohyun pada Jaehyun,
"Jaga istriku, bawa satu pasukan untuk pergi mencari Karina bersamaku." Ajak Junmyeon.
Renjun menatap genangan air dihadapannya sejenak, sebelum dia kembali ke dalam air dan berenang menuju ke Aertherum, dia berjanji pada Haechan untuk membawanya dalam perjalanan mencari Jaehyun.
Keadaan di istana Aerthrum sudah kembali stabil, Jeno berhasil mengembalikan keseimbangan istana dan pembangunan masih berlanjut dengan bantuan dari istana.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGDOM (JAEHYUCK) END
FanfictionJaehyun yakin, bahwa Haechan adalah seseorang yang istimewa baginya sejak mereka pertama kali bertemu. WARNING THIS STORY CONTAIN BXB FANTASY ADULT