Haechan mengulas senyum begitu dia melihat gerbang masuk istana, para penjaga berdiri dengan tegap disana. Dan di depan istana, Jaehyun dan Jeno berdiri disana, kekasihnya itu tersenyum ketika melihat Haechan berlari kecil menghampirinya dan berakhir keduanya saling berpelukan.
Renjun tadinya ingin memeluk Jeno juga seperti yang dilakukan oleh Haechan, namun langsung mendapat toyoran dari Jeno, membuat pemuda manis itu mengerucutka bibirnya sebal.
"Banyak orang disini." ucap Jeno.
"Jadi nanti dikamar boleh??" tanya Renjun yang dibalas dengusan oleh Jeno."Tidak." ucapnya dingin. Kembali lagi pada Jaehyun dan Haechan yang masih menikmati waktu berpelukan mereka, walaupun mereka baru saja berpisah beberapa jam.
"Mimpi indah?" tanya Jaehyun, tangannya mengusap lembut surai lilac milik Haechan, warnanya masih sama, karena memang Haechan terlahir dengan warna rambut lilac. Kepala Haechan mengangguk menjawab pertanyaan Jaehyun barusan,
"Tolong ingat tempat, ini masih di istana." peringat Jeno.
Mendengar itu Haechan melepaskan pelukannya dengan Jaehyun, wajahnya bersemu merah karena merasa malu. Kemudian mereka berdiri berdampingan dengan tangan yang saling bertaut,
"Hari ini juga, akan dilakukan penobatan pangeran sebagai penerus raja." ucap Jaehyun. Akibat perang kemarin, banyak korban dari istana yang belum sempat dievakuasi dan karena memilih untuk mengabdi pada Raja jadi setelah penobatan ini selesai, Jeno akan menyusun ulang sistem kerajaan dan mengangkat pekerja baru, dia akan memiliki banyak pekerjaan.
Setelah itu mereka bersiap, kembali ke kamar masing-masing untuk mengganti baju yang lebih formal untuk digunakan dalam upacara pengangkatan. Haechan bersama dengan Renjun berganti baju di kamar yang samam, saling membantu satu sama lain karena Haechan sendiri tak terbiasa dengan memakai baju kerajaan yang berat itu, dia lebih nyaman menggunakan kemejanya.
Haechan sendiri memilih untuk menyembunyikan sayapnya terlebih dahulu demi menggunakan baju kerajaan berwarna merah itu, Renjun juga sama.
"Apa tidak ada baju yang dibuat khusus untuk peri? huh, aku tidak nyaman jika menyembunyikan sayapku." ucap Haechan dengan bibir mengerucut. Renjun yang sedang merapikan pakaiannya nampak berfikir sejenak sebelum sebuah ide terlintas.
"Ayo kita ubah sedikit bajumu." ucap Renjun begitu membalikkan tubuhnya menghadap Haechan.
Dan setelah itu Renjun dan Haechan memperbaiki baju milik Haechan menggunakan gunting, jarum, dan benang yang ada disana. Demi Haechan tak perlu menyembunyikan sayapnya.
Sedangkan itu Jaehyun dan Jeno yang memang sudah berganti sejak tadi masih menunggu di gazebo dekat dengan danau buatan yang terletak di utara istana.
"Pada akhirnya kau yang memimpin kerajaan ini." ucap Jaehyun, ia berdiri disamping Jeno yang kini menikmati pemandangan danau dengan bunga teratai yang bermekaran.
"Secara terpaksa karena pangeran lain terbunuh." jawab Jeno dengan kekehan di akhir ucapannya.
"Kau bisa." Jaehyun menepuk bahu Jeno untuk memberikan semangat meskipun Jeno tak mendapatkan semangat yang diberikan oleh Jaehyun itu.
"Aku akan menjadi raja, kan?" pertanyaan Jeno mengundang tatapan heran dari Jaehyun, untuk apalagi dia bertanya?
"Apa kau masih menganggap ini mimpi, Lee Jeno?" tanya Jaehyun. Yang lebih muda terkekeh,
"Kalau begitu aku akan mengangkatmu menjadi kaisar." ucapan Jeno membuat Jaehyun terdiam,
"Aku akan mengangkatmu menjadi kaisar." ulangnya lagi,
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGDOM (JAEHYUCK) END
FanfictionJaehyun yakin, bahwa Haechan adalah seseorang yang istimewa baginya sejak mereka pertama kali bertemu. WARNING THIS STORY CONTAIN BXB FANTASY ADULT