EPILOG

1.9K 162 14
                                    

Haechan mengepakkan sayapnya untuk membantunya turun kebawah, dia sedang mencari tanaman obat untuk persediaan hari ini. 

"Mama!" Haechan menoleh ketika mendengar suara yang tak asing di telinganya, ia menemukan sosok anaknya, anak perempuan yang cantik. 

Willio namanya.

Anaknya terlahir sebagai manusia biasa atau tidak, ia belum bisa menunjukkan kekuatannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anaknya terlahir sebagai manusia biasa atau tidak, ia belum bisa menunjukkan kekuatannya. Will datang bersama dengan Chenle, menunggang diatasnya. Will tersenyum dan menghampiri Haechan, memberikan sebuah pelukan hangat.

"Papa meminta Mama untuk pulang, katanya ada tamu penting." ucap Will. 
"Baiklah, ayo pulang. Mau bersama dengan Mama atau dengan Chenle?" tanya Haechan. 
"Mama! terbang bersama dengan Mama lebih menyenangkan." Haechan mencium pipi anaknya ketika mendengar ucapan si anak. 

"Baiklah, ayo berangkat." Haechan menggendong Will sebelum akhirnya mereka pulang, Haechan mengikuti Haechan dibelakang. Will tersenyum senang, ia selalu suka saat terbang bersama dengan Haechan, lebih menyenangkan dan bisa melihat orang-orang disini.

Ketika mereka sudah berada di area rumah, Haechan cukup terkejut karena ada kereta kuda dan beberapa prajurit yang tak asing baginya. Haechan dan Will berjalan masuk ke dalam rumah sembari bergandengan tangan. 

"Papa bilang bibi berkunjung, Bibi Karina namanya. Dia sangaaaatttt cantik!" ucap Will menceritakan apa yang dia lihat, mendengar itu Haechan tahu kenapa banyak sekali kereta kuda disini. Begitu Haechan datang, pandangan semua orang yang ada disana langsung tertuju padanya, Haechan memberikan senyum pada Karina. 

"Hai Haechan, bagaimana kabarmu?" Karina bertanya setelah meletakkan cangkir teh-nya dimeja.

"Aku baik, aku merindukanmu." ucap Haechan, ia duduk disamping Jaehyun dan Will yang duduk dipangkuan Jaehyun sembari menatap Karina dengan kagum meskipun satu matanya terpaksa ditutup. 

"Aku juga. Hari ini aku ada pertemuan tak jauh dari sini jadi aku memutuskan untuk mampir sekaligus melihat keponakanku." Karina tersenyum kepada Will, membuat anak itu salah tingkah dan menyembunyikan wajahnya ke dada Jaehyun. 

"Sepertinya Will menyukaimu." ucap Haechan, anaknya itu menatap Karina dengan malu-malu sebelum berkata, 
"Bibi sangat cantik." 

Karina tersenyum, setelah sepuluh tahun dalam masa hukuman, Karina baru bisa keluar beberapa bulan lalu dan ini adalah acara pertamanya.
"Kau sudah tumbuh besar." ucap Karina. 

"Setelah ini kau langsung ingin pulang?" tanya Haechan yang dibalas anggukan oleh Karina. 
"Iya, setelah melewatkan banyak hal aku perlu banyak belajar." Karina membalas dengan senyuman,
"Bibi cantik sudah mau pulang ya?" tanya Will. 

"Mau bermain dengan Bibi dulu?" tawar Karina. 
"Mau! Will mau bermain dengan Bibi cantik. Ayo! Will tau taman bunga yang indah disini." Will turun dari pangkuan Jaehyun dan menghampiri Karina, menggandeng tangannya keluar dari rumah.

"Dia masih cantik, sama seperti dulu." komentar Haechan. 
"Kau juga, jangan sedih. Kau bahkan lebih cantik." Jaehyun menatap Haechan yang kini mengerucutkan bibirnya, salah tingkah dengan pengakuan Jaehyun barusan padahal sudah lama mereka menikah. Jaehyun tersenyum melihat tingkah Haechan, tidak pernah bosan melihat Haechan selama sepuluh tahun ini. 

"Haechan, mau menyiapkan makan malam?" tawar Jaehyun, kepala Haechan mengangguk, ini sudah sore, dia harus menyiapkan makan malam. 
"Ayo, nanti ajak Karina untuk makan disini juga. Mereka pasti akan pulang malam." ucap Haechan sembari berdiri dan berjalan menuju ke dapur diikuti oleh Jaehyun. 

"Haechan." Haechan menoleh saat namanya dipanggil, dan saat itulah Jaehyun mendaratkan sebuah kecupan di bibirnya. 
"Jaee~" 
"Apa sayang?" tangan Jaehyun meraih pinggang Haechan kemudian memeluknya, 
"Aku mau memasak, jangan aneh-aneh." ucap Haechan,
"Aku hanya mencium suami manisku ini, dimana letak keanehannya?" pertanyaan Jaehyun malah membuat Haechan kesal karena dia tidak bisa menjawabnya. 






。゚•┈𝐊𝐈𝐍𝐆𝐃𝐎𝐌┈•゚。 ഒ





"Dunia ini memang berubah, tetapi rasa yang ada di dalam hatiku tidak." Jaehyun dan Haechan kini tengah menatap pemandangan sore di atas tebing, melihat bagaimana indahnya kota mereka tumbuh. 

"Kau sangat suka melontarkan kalimat seperti itu padaku akhir-akhir ini, jangan banyak bergaul dengan para prajurit muda itu. Ingat kau sudah kakek-kakek." ucap Haechan, mendengar itu sontak Jaehyun tertawa.

"Mereka bahkan tidak tahu berapa umurku." ujar Jaehyun, 
Sudah 50 tahun berjalan, Jaehyun dan Haechan masih bersama, Will tinggal bersama dengan suaminya yang merupakan seorang penyihir. Banyak yang berubah 50 tahun ini, para makhluk yang bukan manusia memilih untuk menyamar dan bersembunyi dari dunia dan keberadaan mereka sudah banyak dilupakan dan menjadi rahasia kerajaan dan rahasia dunia. 

"Setelah ini, apa yang ingin kau lakukan?" tanya Jaehyun.
"Ayo berkeliling dunia." Haechan menoleh untuk menatap Jaehyun, meminta persetujuan. Yang kemudian Jaehyun mengangguk, 

"Baiklah, kemanapun kau ingin pergi aku akan selalu menemani." ucap Jaehyun. 

Melihat matahari terbenam adalah salah satu kebiasaan mereka selama beberapa tahun terakhir, mereka sudah menemukan spot terbaik untuk menikmati keindahan ini hingga gelap mengerubungi kota. 



。゚•┈𝐊𝐈𝐍𝐆𝐃𝐎𝐌┈•゚。 ഒ

END

KINGDOM (JAEHYUCK) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang