Pukul 07:22 AM" Kemana Koro Sensei? Bukankah harusnya dia sudah datang sejak 20 menit yang lalu? " Tanya Okajima sambil meletakan pensil di antara bibir dan hidungnya.
Isogai menggeleng, ini pertama kalinya si Alien gurita itu terlambat masuk ke kelas untuk mengajar. Kalaupun biasanya tak bisa datang, Koro Sensei pasti sudah memberi tau jika dirinya tak bisa hadir kepada Karasuma atau Irina. Tapi jika di amati, mereka bertiga tidak ada yang datang ke kelas.
Kayano juga Rinka menghampiri meja belajar Airu, gadis itu memang sejak datang hanya diam membaca buku seperti biasa. Walau terkadang, fokusnya kerap teralihkan karena gangguan setan merah yang mendiami kursi sampingnya. Airu hanya berusaha menulikan telinga dan melakukan hal yang ingin ia lakukan.
" Aku akan coba ke ruang guru, siapa tau Koro Sensei sudah menyiapkan tugas di meja kerjanya. " Airu bangkit dari kursi dan ketika ia baru mulai melangkah, terdengar derap langkah kaki mengikutinya dari belakang.
Tentu saja, itu si Akabane.
" Kau diam saja di kelas! Tak usah ikut "
" Hee~ aku hanya mau keluar untuk mencari udara segar, selain itu ada salah satu tugas yang ingin ku kumpulkan sekarang " jawab Karma sambil memamerkan buku tulis dengan mata pelajaran Sains di sampulnya.
Airu bertindak masa bodoh dan tetap berjalan, mengurusi makhluk ini hanya akan menambah beban hidupnya. Mereka berdua telah sampai di depan pintu ruangan yang di tuju, baru saja gadis itu menyentuh gagang pintu justru sebuah suara membuatnya mengurungkan niat.
" Kau begitu menyedihkan, berniat menolong umat manusia tapi malah di benci oleh mereka. Bukankah, lebih baik menyerah saja Koro Sensei? "
" Selain itu, setelah ku pikir-pikir.. akan lebih baik jika kelas 3-E di rubah, siswa dan siswi akan di pisah secara acak di setiap kelas berbeda. Mulai dari A,B,C atau D. Bukankah itu yang mereka inginkan? "
" Aku tak bisa berlama-lama di tempat ini, banyak pekerjaan yang harus ku urus di gedung utama. Selamat tinggal. "
Kriet!
Gakuho Asano, sang kepala sekolah SMA Kunugigaoka keluar dari ruangan. Menatap Airu juga Karma yang kini berdiri berhadapan dengannya. Pria dengan rambut oranye itu mengulas senyum sembari memberikan ucapan selamat akan kemenangan mereka di ajang perlombaan pekan olahraga juga pertunjukan musik nasional.
" Cha! Kalau begitu, selamat belajar... " Ucapnya lalu melangkah pergi, bibir itu tak lagi tersungging menciptakan garis yang menarik di kedua ujungnya. Justru, gumaman yang meremehkan terdengar oleh Airu juga Karma.
Karena pada dasarnya, kedua manusia itu bukan individu yang ambil pusing. Mereka berdua tak merespon atau membalas ucapan si kepala sekolah, melainkan berjalan masuk ke dalam ruangan.
Koro Sensei berdiri menatap jendela, sedangkan Karasuma juga Irina hanya diam di dekat pintu. Tampak sedang memikirkan sesuatu.
" Apa yang si Gakuho itu katakan pada mereka? Koro Sensei terlihat sangat marah.. " batin Karma lalu meletakan bukunya di atas meja milik sang wali kelas.
•••
[ Assasination Classroom: The Battle Past ]
•••Sekembalinya Airu juga Karma ke kelas, tampak semua murid menyambut mereka dengan ucapan selamat ulang tahun. Tidak, itu hanya tertuju pada sang gadis Miyamizu yang kebetulan bertambah umur di hari ini.
" Ini semua rencana yang sudah kami persiapkan sedari kemarin, Koro Sensei mengirimi semua murid pesan kecuali Ai-Chan untuk merayakan pertambahan usia mu. Lihat! Bahkan Koro Sensei mengirimkan data tahun kelahirannya " Nakamura menunjukan layar ponselnya, terdapat sebuah photo siswi dengan beberapa profilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assassination Classroom : [ The Battle Past ] • Tahap Revisi •
Fanfiction" Jika membunuh dapat menyelesaikan masalah, maka seluruh tanah di muka bumi sudah menjadi makam para pecundang " - Miyamizu Airu