10 Years Later •
Disinilah akhirnya, setelah menjadi pianis negara selama 10 tahun. Aku menjadi guru musik dan seni, di sekolah lamaku. Tempat di mana kenangan banyak orang terbentuk, dan tugas ku adalah membantu mereka membentuk karakter yang mungkin saja hilang dalam diri para muridku.
" Musik, itu mungkin hanya sekedar kumpulan not angka. Tetapi jika kau bisa membaca setiap ketukan dan nada maka kau akan menyadari bahwa mereka juga berbicara. Namun, hanya hatimu yang dapat menerjemahkan nya. Sekarang, aku ingin kalian membuat satu lirik lagu yang dapat mewakili diri kalian. Setelah itu, satukan semua lirik itu dengan yang lain dan coba tentukan nada yang pas. Sensei akan membimbing kalian jika mengalami kesulitan, jadi cukup katakan saja. Mengerti? "
" Mengerti, Airu Sensei! " Ucap seluruh murid kompak setelah mendengar penjelasan ku.
Aku, dan Nagisa. Kami akan mengajar di sekolah dan kelas yang sama. Memberikan banyak hal yang sebelumnya guru kami ajarkan, kami berdua mungkin tidak akan bisa menjadi guru secepat, secerdas dan selucu Koro Sensei, tetapi. Kami akan membuat para siswa di kelas ini memiliki tujuan untuk hidup serta percaya pada diri mereka sendiri.
Di sekolah ini, SMA Kunugigaoka. Kelas pembunuh, 3-E.
" Maaf menganggu waktu pelajaran mu, Airu Sensei. Akan ada dua guru yang memperkenalkan diri mereka, apa boleh? " Seseorang mengetuk pintu kelas, tampak seorang pemuda dengan rambut biru datang menghampiri ku sambil membisikkan sesuatu.
" Tentu saja, aku akan meminta murid-murid untuk menghentikan kegiatan mereka terlebih dahulu. " Ucapku menyetujui permintaan nya.
Nagisa mengangguk lalu keluar dari ruang kelas, tampak seluruh pasang mata kini menatapku. Terasa Dejavu dengan hal ini, rasanya seperti ketika pertama kali tampil mewakili kelas 3-E untuk perlombaan Pianist tingkat nasional.
" Semuanya, akan ada dua guru baru yang datang untuk memperkenalkan diri. Sensei minta waktunya sebentar, boleh? "
" Ha'i, Airu Sensei! "
" Terimakasih, kalau begitu Sensei akan panggil dua guru barunya untuk memperkenalkan diri. " Kataku sambil berjalan menuju pintu untuk mempersilahkan guru baru yang di maksud oleh Nagisa untuk masuk dan memperkenalkan diri mereka.
Pintu terbuka, menampilkan sosok Okuda serta Sugino yang tersenyum. Aku sangat terkejut melihat mereka berdua kini mengenakan seragam jas, sepertinya Nagisa sudah menyangka reaksiku saat melihat kedua orang itu. Ia hanya tertawa sambil menjelaskan jika Okuda dan Sugino adalah guru baru yang akan mengajar di kelas mereka.
" Minasan, namaku adalah Tomohito Sugino. Kalian bisa memanggil ku Sugino Sensei, aku akan mengajar di mata pelajaran olahraga. " Lelaki dengan seragam olahraga itu tampak begitu bersemangat saat menjelaskan mengenai dirinya.
Kini, Okuda tampak menatap para murid lalu membungkuk hormat sambil memperkenalkan dirinya.
" Halo semuanya, perkenalkan. Nama saya adalah Manami Okuda dan saya akan mengajar di mata pelajaran kimia. Salam kenal. "
" Maaf menginterupsi, namun bukankah Sugino Sensei adalah atlit baseball yang sering memenangkan perlombaan tingkat internasional? Okuda Sensei adalah peneliti kimia untuk bidang darah gabungan? " Salah satu anak bernama Hanami ryouka mengangkat tangannya, bertanya.
" Benar, ternyata kita cukup terkenal ya. " Jawab Sugino sambil tertawa, menatap Okuda yang hanya tersenyum manis.
" Benar sekali. Aku cukup terkejut."
" Kalau kalian sudah mengenal kami, maka aku harap kita bisa bekerja sama untuk menjalani tahun terakhir di sisa-sisa masa SMA kalian. Mohon kerja samanya. "
KAMU SEDANG MEMBACA
Assassination Classroom : [ The Battle Past ] • Tahap Revisi •
Fiksi Penggemar" Jika membunuh dapat menyelesaikan masalah, maka seluruh tanah di muka bumi sudah menjadi makam para pecundang " - Miyamizu Airu