15 : [ Keputusan Akhir ]

375 45 0
                                    


Keluarga bahagia

Karma tak pernah tau, bagaimana hakikat sebenarnya dari sebuah Keluarga Bahagia yang di impikan banyak orang. Kaya? Berkecukupan? Selalu bisa berbagi suka dan duka? Mau sama-sama berjuang dari titik terendah? Atau hubungan yang harmonis dan jujur tanpa satupun kebohongan? Tidak, Karma tak percaya itu semua.

Ibunya yang ia benci setengah mati ternyata berselingkuh dari suami pertamanya, bercerai dan meninggalkan anaknya lalu pada akhirnya menikah untuk yang kedua kalinya dengan orang lain dan memiliki anak bernama Akabane Karma.

Ia tak pernah menyalahkan Asano jika saudara tiri yang merupakan anak dari suami pertama ibunya begitu membencinya, anak kepala sekolah itu selalu punya cara untuk membalaskan dendam kesepian yang ia rasakan. Walaupun sebenarnya itu bukanlah sama sekali kesalahan dari Karma, tapi bagaimanapun juga ia hanya bisa menurut seperti anjing yang tak akan mengigit Tuan nya.

2 tahun yang lalu, ia di paksa untuk masuk ke Kunugigaoka atas surat wasiat dari ibunya yang sudah meninggal 5 tahun lalu. Mengatakan jika Karma harus memperbaiki hubungannya dengan saudara tirinya, terlepas dari apa yang terjadi dengan kedua orang tua mereka.

Di pindahkan ke kelas 3-E hanya karena ia membela murid yang lemah, mendapat skorsing selama 1 minggu dengan alasan dirinya yang tak bisa di atur. Guru-guru yang selalu memuji kecerdasan Karma, mendukung segala tindakan yang pria Akabane itu lakukan hingga memberi semangat dan motivasi tiada henti kini justru berubah 180 derajat hanya karena ambisi Gakushu untuk mengancurkan masa depannya.

Ayahnya, Gakuho Asano si Kepala Sekolah yang sangat di segani dan memiliki kekuatan besar terhadap SMA tempatnya menuntut ilmu itu tampaknya menyetujui narasi cerita yang telah di buat anaknya. Dendamnya terlampiaskan pada anak dari selingkuhan sang istri. Mulai detik itu, Karma tak percaya apapun lagi.

Karena tak ada satupun yang bisa ia jadikan tempat bercerita, Karma tumbuh bersama dengan amarah dan kebencian sepihak. Sifatnya jauh tertutup dan langsung bertindak tanpa bicara, menurutnya. Kata-kata tak lagi bisa di jadikan jawaban, kadang hanya ada tipuan di balik setiap redetan kalimat itu yang bisa saja menjebak atau bahkan memperangkapkan pemikiran.

" Aku bahagia, setelah sekian lama... " Lirihnya menatap langit-langit kamar, mengingat ciuman yang ia berikan kepada seorang gadis di kala sore hari setelah jam pelajaran berakhir.

Wajah merah merona, Karma yakin jika Airu tak bisa menyembunyikan rasa malu dan terkejutnya. Ya, wanita itu memang sangat payah untuk membohongi perasaannya.

Alasannya menolak Okuda mungkin terlalu klise, hubungan sebagai sahabat. Walau sebenarnya ada jawaban lain yang membuatnya memutuskan untuk memberikan hati pada seseorang yang cukup berkesan.

Kejadian di Kyoto

Kata-kata semangat di pekan olahraga

Itu adalah sebagai kecil cara yang Karma lakukan untuk membuat Airu sadar mengenai perasaan nya, puncak pernyataan nya adalah ketika ia mengambil pilihan untuk memberikan kecupan pertamanya kepada orang pertama yang ia cintai.

•••
[ Assasination Classroom: The Battle Past ]
•••

Suasana ketegangan tampak di antara wajah para pemimpin negara, layar lcd yang cukup besar kini menampilkan percakapan antara 2 orang yang cukup berpengaruh di negeri matahari terbit ini. Karasuma dan Presiden. Tampak saling menyampaikan alibi masing-masing di kedua belah pihak yang berbeda.

Wajah pemimpin negara itu tampak menunjukan raut kesal dan marah setelah mendengar pernyataan yang Karasuma katakan mengenai pembatalan rencana pembunuhan Koro Sensei.

Assassination Classroom : [ The Battle Past ] • Tahap Revisi •Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang