Airu melangkahkan kaki keluar dari sebuah toko setelah membeli beberapa persediaan makanan, dirinya hanya bisa tersenyum getir saat sadar jika tidak ada lagi jam operasional bus yang melintas.Mau menelepon Irina tapi gadis itu yakin jika dirinya pasti sedang sibuk mengurusi pekerjaannya di Fukoka untuk menghadiri rapat Assasin.
Lokasi Mansion nya cukup jauh, apalagi keadaan malam Tokyo yang tidak pernah memiliki ketenangan. Airu hanya tak ingin menguras tenaga memberi bogem mentah kepada para paman-paman genit yang mabuk di sekitar gang menuju kediamannya.
" Apa yang harus ku lakukan sekarang? " Ucap dirinya sambil berdiri terpaku di halte bus yang sepi.
Airu
Karasuma-san
Apa kau sedang sibuk?Karasuma
TidakAiru
Bisa jemput aku di halte bus?
Aku terlalu larut untuk pulang sendiriKarasuma
Kau itu pembunuh bayaran
Kau bahkan bisa membunuh bos Yakuza
Dan kau takut pulang sendirian?" Ck, tidak ada gunanya aku minta tolong pada manekin tanpa nyawa ini.. " gumam Airu lalu mematikan ponselnya dengan kesal.
" Airu-san! "
Seseorang menepuk bahu sang gadis, Airu segera menoleh pada orang yang baru saja menyapa dirinya.
" Nagisa-kun? Ada apa? "
" Kau sendirian? Ini sudah malam lho "
" Aku baru saja selesai membeli beberapa bahan makanan sepulang dari sekolah tadi sore, aku lupa waktu sampai-sampai baru sadar jika ini sudah pukul 7 malam "
Pria dengan surai biru itu tertawa kecil, ia baru tau jika Airu terlihat lucu saat denagn malu dalam menjelaskan sesuatu. Entahlah, dirinya tak pernah melihat gadis Miyamizu ini bicara dengan senyuman dan tawa yang menyatu. Pantas saja para teman-teman nya di kelas menaruh hati pada Airu. Mungkin ini adalah sisi imut tersembunyi nya.
" Mau ku antar pulang? Rumahmu ada di sekitar stasiun Hyeondwae kan? " Tawar Nagisa membuat Airu langsung mengangguk setuju, tentu saja ia tak bisa menolaknya. Bukan tanpa alasan, selama pelatihan Nagisa Shiota terlihat sangat ahli dalam melakukan penyerangan. Jadi kalau ada hal buruk yang terjadi pada nya, ia akan sangat mengandalkan pemuda itu.
Mereka melewati SMA Kunugigaoka, terlihat gerbang di gedung utama yang sudah tertutup rapat.
Sebuah cahaya dari langit menembakan sinarnya ke arah bukit, Nagisa dan Airu yang terkejut dan langsung menyadari jika kini sebuah barrier tampak mengurung sebuah lokasi. Itu adalah gedung kelas 3-E tempat mereka belajar, perasaan gadis itu semakin tak tenang saat terdengar suara ledakan dari lokasinya.
" Nagisa-kun, ku pikir ada yang tak beres terjadi di sana. Aku baru ingat jika besok tanggal 12 Maret, itu adalah hari dimana Koro Sensei akan menghancurkan bumi " kata Airu, Nagisa paham dengan arti maksudnya.
Besok di hari wisuda mereka, tepat 1 tahun Koro Sensei memberi waktu kepada para murid untuk membunuhnya. Tapi, karena mereka semua sudah berjanji untuk merubah rencana dengan melindungi gurita kuning berkecepatan 20 Mach itu maka kemungkinan besar kini Pemerintah sudah mengambil langkah untuk membunuhnya tanpa melibatkan para siswa kelas 3-E lagi.
Pria itu segera memberi pesan kepada teman-teman di grup KakaoTalk untuk segera datang ke area bukit dan menemui Koro Sensei di sana. Tujuan Airu untuk pulang pun kini berubah, bersama dengan Nagisa. Dirinya berlari dengan wajah khawatir, berharap tak ada sesuatu hal buruk yang terjadi dengan wali kelas mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assassination Classroom : [ The Battle Past ] • Tahap Revisi •
Fanfic" Jika membunuh dapat menyelesaikan masalah, maka seluruh tanah di muka bumi sudah menjadi makam para pecundang " - Miyamizu Airu