Spin Off Chapter
Original Story by Yusei Matsui
Rewrite Story by Parkaca_
Ansatsu Kyoushitsu
__________________________•" Setelah semua ini, kita akan belajar menjadi lebih kuat setiap harinya. Karena waktu dan masa lalu adalah guru terbaik di dalam kehidupan "
Akabane KarmaHari yang membahagiakan untuk kedua insan dengan nama marga keluarga yang berbeda, sang gadis tampak amat cantik juga manis dengan balutan baju pengantin putih serta kalung berlian dengan penutup wajah berjaring yang terbentang di antara kepala dan menjuntai jatuh bersama dengan rambut hitamnya.
Hatinya tak dapat di jelaskan, mungkin karena ini moment sakral yang hanya terjadi satu kali seumur hidup. Pujian yang di lontarkan teman-teman nya bahkan sama sekali tak membuat gadis itu merasa tenang. Telapak tangannya mendingin dan wajahnya terlihat pucat walau tanpa riasan yang tebal.
" Kau terlihat tegang sekali, Ai-Chan! Tenangkan dirimu dan bernafas lah dengan baik. Kau terlihat akan masuk rumah sakit setelah acara ini selesai " ucapan Nakamura hanya di balas helaan nafas gusar dari Airu.
" Kau bilang begitu karena belum merasakan akan menikah, aku juga dulu merasakan kekhawatiran yang Ai-Chan rasakan. Rasanya perutmu melilit tapi bukan karena sakit perut, ingin muntah tapi bahkan belum makan apapun. Rasanya darahmu akan berdesir naik turun seperti roller coaster, tapi setelah semua itu. Perasaan bahagia akan memenuhi pikiranmu, serius! Itu adalah pengalaman paling unik selama aku hidup " Hinata merapihkan sedikit rambut Airu dengan kedua tangan terampilnya, menjawab pernyataan salah satu sahabatnya yang agak sedikit menyebalkan.
" Kayano dan yang lain di mana? " Tanya Airu setelah memutuskan untuk membuka percakapan.
" Rinka bilang sedang ada urusan bersama salah satu client-nya, sedangkan Kirara dan Megu tengah membeli sesuatu. Kayano hari ini ada jadwal syuting, tapi mereka semua bilang akan datang ke pernikahan mu kok. Walau mungkin akan sedikit terlambat. " Ujar Rinka sambil mengingat pesan terakhir yang teman-temannya itu kirimkan beberapa menit lalu.
Sekali lagi, Airu menatap wajahnya di cermin. Ia mencoba tersenyum kecil sambil mengangguk mengerti. Mulai besok, ia akan mengawali sisa hidupnya bersama seseorang yang sangat ia cintai. Dan dirinya harap, tak ada suatu hal buruk yang terjadi di hari ini.
Di ruangan yang berbeda, Karma Akabane sang pengantin pria tengah memainkan ponselnya dan tampak tengah mengetikan sesuatu untuk menghilangkan rasa gugupnya. Di sampingnya, Sugaya serta Isogai juga Chiba duduk. Okajima yang baru saja masuk ke dalam ruangan itu bersama dengan anak lelakinya dan Nagisa yang sedang menghubungi seseorang.
" Kau, bekerja? " Tanya Kimura pada Karma yang tampak terfokus pada layar ponselnya.
" Hm "
" Tapi, ini kan hari penting mu! Memangnya tak ada rasa takut atau khawatir gitu? "
" Hm "
Astaga, orang ini benar-benar ingin ku tembak dengan peluru BB! Batin Kimura yang sudah pasrah dengan tingkah dari lawan bicaranya.
Bukan tanpa alasan, Atasan yang tak punya otak itu mengirimkan sejumlah file laporan yang harus Karma cek. Padahal, pemuda Akabane itu sudah meminta izin cuti kerja tapi tetap saja pria gendut dengan jas kebesarannya tampak tak terlalu peduli.
" Pernikahan nya akan di mulai, kau harus bersiap di atas mimbar pengantin sekarang " Gakushu menarik tangan adik tirinya keluar dari ruangan, sedangkan teman-temannya yang lain tampak mengekor dari belakang.
•••
[ Assasination Classroom : Spin Off ]
•••Tangan Airu di pegang dengan lembut oleh kekasih yang akan segera menjadi suaminya itu, kedua kakinya menaiki mimbar dengan hati-hati. Setelah sumpah janji mereka berdua ikrarkan, riuh tepuk tangan memenuhi katedral. Sorak kebahagiaan, berseiringan dengan kembang api yang meledak di langit lepas begitu memeriahkan malam itu.
" Aku mau memainkan piano, boleh kan? "
" Tentu saja, aku akan duduk di samping mu sambil memainkan gitar. Bagaimana? "
Airu membalas ucapan Karma dengan senyuman manis, mereka berdua melangkah turun dan mulai memainkan alat musik masing-masing. Para tamu undangan menikmati permainan mereka, para sahabat tampak sibuk mengambil gambar. Terlebih lagi, Okuda dan Isogai yang duduk di kursi mereka sambil berpelukan senang dengan buket bunga yang terselip di tengah keduanya.
Karma, menatap wanita di sampingnya yang kini memejamkan mata. Gadis itu kini menangis di saat jemari-jemarinya sibuk menari pada tuts piano sedangkan suara manisnya sama sekali terdengar lembut. Punggunya tampak bergerak menahan Isak, tangisan kebahagiaan. Ingin, dirinya memeluk Airu dengan merengkuhkan tubuh gadis itu di dalam dekapannya. Namun lagu ini belum berakhir, mereka harus menyelesaikannya.
" Jangan menangis, ku mohon. " lirih pemuda Akabane itu menepuk pelan punggung istrinya setelah semua lagu itu selesai, mengusap lembut rambut yang telah memanjang itu.
" Aku merindukan nya... "
" Kita semua juga merindukan Koro Sensei dan Airin Onee-San juga pasti kini sedang tersenyum melihat adik cantiknya begitu manis hari ini. Jangan menangis, oke? Aku tak mau menyimpan kenangan wanita yang ku cintai menangis di hari pernikahannya. Nanti orang-orang salah sangka, mengira kau tak ingin hidup bersamaku " Jawab Karma sambil tertawa pelan dan mengeratkan pelukannya.
Airu begitu bahagia, ia mendapatkan pasangan yang dapat mengertinya. Sabar menunggu dirinya selama bertahun-tahun, dan tetap dapat menenangkan nya.
Begitu juga dengan yang Karma rasakan, mendapatkan hati seorang Airu Yukimura bukanlah perkara mudah. Ia harus meyakinkan gadis itu, berjuang dengan begitu keras sampai pada akhirnya mereka berdua yakin untuk melangkahkan hidup ke jenjang janji sehidup semati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Assassination Classroom : [ The Battle Past ] • Tahap Revisi •
Fanfiction" Jika membunuh dapat menyelesaikan masalah, maka seluruh tanah di muka bumi sudah menjadi makam para pecundang " - Miyamizu Airu