Kita menghabiskan waktu dengan bercanda, perutku sudah tidak terasa sakit lagi. Setelah kak danny datang pak tama berpamitan untuk pulang karena hari sudah malam.
******
"Lah terus kalo kamu ke Surabaya, aku gimana?" Tanyaku sedih
Seminggu ke depan guru kesayanganku ini akan berada di surabaya, dia sedang ada tugas. Itulah yang membuatku sedih apalagi dia akan berangkat nanti malam.
"Ya gak gimana gimana lah tian. Cuman seminggu doang kok, pake sabuk pengamannya"
"Gamau!" Ketusku sambil mengerucutkan bibir
Pak tama menghembuskan nafas panjang "Jangan cemberut gitu dong sayang, itu bibirnya manyun minta dicium ya"
Aku membelalakkan mataku, disaat yang seperti ini dia masih bisa berpikiran jorok? "DASAR PIKIRANNYA NGERES!!" Aku memukul lengan pak tama
Pak tama mendekatkan badannya, oh tidak dia malah mendekatkan juga wajahnya, semakin dekat, semakin dekat, semakin dekat dan.....wajahnya sudah berada tepat didepan wajahku. Oh tidaak rasanya oksigen sudah menghilang dari muka bumi ini, aah aku kesulitan bernafas akupun menutup mata
"Ngapain nutup mata? Orang aku mau masangin sabuk pengaman"
Wut?! Aku yakin sekali pipiku sekarang sudah memerah, sangat sangat merah seperti tomat. Ngapain juga sih aku nutup mata, ini yang pikirannya ngeres aku apa pak tama sih?
Sebelum mengantarkanku pulang pak tama ingin menghabiskan dulu waktunya bersamaku, yaiyalah kan ntar malem bakalan ditinggal sampe seminggu. Dia mengajakku ke pantai, tumben diajakin ke pantai biasanya makan.
"Ayo turun"
Aku pun turun dari mobil pak tama dan dia sudah berada di depanku, cepet amat yak. Pak tama menggandeng tanganku membawaku duduk di pasir putih yang halus.
"Tian?" Panggilnya lembut, ah romantis sekali
"Apa?" Kataku cuek
"Jangan cuek gitu dong"
"Iya deh iya. Ada apa?" Aku menyandarkan kepalaku di bahu pak tama sambil mengamati hempasan ombak
"Aku sayang banget ke kamu Tian"
"Tau"
"Kok aku bisa suka ke kamu ya? Padahal kan diva sama kamu cantikkan diva"
"Aku juga tau yang itu!" Awalnya doang romantis belakang belakangnya malah ngomongin bu diva
Pak tama merogoh sakunya lalu mengeluarkan sesuatu. Dia memasangakan sesuatu di pergelangan tanganku, ah ternyata itu gelang berwarna putih dengan badul paris dan mahkota
"Suka gak?"
"Banget. Kok lucu sih ada mahkotanya?" kataku berbinar
"Kamu kan princessku tian"
Aaah jadi melting, kata kata pak tama bikin hati jadi meleleh. Ga rela deh kalo harus ditinggal selama seminggu
"Aku bakalan kangen kamu tama" ucapku manja sambil menenggelamkan wajahku pada lelukan lehernya
"Aku juga bakalan lebih kangen kamu tian, ayo pulang" pak tama menggenggam tanganku dan mengecup telapaknya, aku merasa beruntung mendapatkan lelaki seperti pak tama, walaupun om om sih hihihi.
Yah bakalan kangen pak tama kalo ditinggal sampe seminggu, bakal kangen muka gantengnya itu.
***
Drrt...drrt
'Aku berangkat ya sayang'
'Iya, pelan pelan aja ya nyetirnya. Kalo capek harus istirahat!'
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Crush
Teen FictionDont forget to read this sequel "Always You" -Behatioo