'Pak tama ganteng, Ilyt'
Baru saja tian akan mengirim chat dari tama, tama mengiriminya chat lagi
'Maaf tian dibajak temen'
Jeduarrrr
Tian langsung terdiam, tidak jadi mengirimnya, menulis ulang dengan kalimat baru
'Eh gapapa kali pak c:'
"Sebenernya ya engga gapapa" mood tian langsung hancur berkeping keping, padahal dia tadi sudah berteriak kegirangan, tapi ternyata dibajak apalagi chat terakhirnya hanya di baca tama dan parahnya tidak dibalas. Dengan perasaan yang hancur lebur tian mematikan laptopnya, menaruhnya di meja belajar, dan akhirnya tian pun terlelap.******
"Anak anak hari ini ibu ada tugas di dinas pendidikan, tapi kalian saya beri tugas untuk meresensi buku, cari saja bukunya di perpustakaan" bu ani berceloteh panjang lebar sampai akhirnya keluar dari kelas 9f.
"Tian ke perpus yuk" ajak aurel"Duhh males rel" jawab tian malas
"Woy dikumpulin hari ini bleguk" kali ini aurel berteriak di telinga tian
"Ga usah teriak! Iyadeh iya"Mereka berdua berjalan menuju lantai 2 tepatnya di perpustakaan. Setelah lama mencari buku, aurel akhirnya menemukan buku yang pas untuk diresensi sedangkan tian yang memang malas masih belum menemukannya.
"Tian lama amat sih" kata aurel jengkel
"Ya bentar napa"
"Duhh gue kebelet pipis, gue ke toilet dulu ya. Ntar balik lagi" belum juga dijawab tian, aurel sudah berlari keluar perpustakaan.
"Nah itu bukunya" tian berusaha mengambil buku berjudul 'Cara menangani anak hiperaktif' buku tersebut berada di rak yang paling atas, tapi karna tubuh tian yang pendek tian tidak bisa mengambilnya. Lalu sebuah tangan yang berada dibelakangnya mengambil buku tersebut
"Eh eh itu buku gue dulu yang min-" belum sempat menyelesaikan kalimatnya tian langsung menutup mulut rapat rapat.
"Ini bukunya" kata tama pelan
"Eh maaf pak, tadi gasopan" tian merasa bersalah
"Gapapa kok, ini bukunya" tama memberikan buku tersebut pada tian, lalu pergi meninggalkannya.
"Maygatttt pak tama, rambutnya badai banget"
"Hoy ngelamunin pak tama yaa?" Aurel menyenggol lengan tian
"Apaan sih rel" muka tian berubah menjadi kusut
*******
Tian pov*
Demi apapun di dunia ini terdengar aneh banget bukan aneh lagi tapi udah kedengeran gak wajar, gimana bisa seorang murid menyukai guru TIK nya. Oh tidak, mungkin perasaanku ke pak tama cuman sebatas kagum saja, iya hanya kagum saja.
Lamunanku terbuyar saat aurel menyikutku dan mengatakan diluar pintu ada pak tama yang sedang berbincang bincang dengan guru bahasa inggris, dan parahnya lagi guru ini cantik, mungkin seumuran dengan pak tama, berkerudung pula.
"Rel kok pak tamanya sama bu Diva sih. Hwaaa" aku merengek pada aurel
"Uhh dasar tukang tikung tuh guru bahasa inggris, luarnya doang kerudungan"
Aku masih tetap memperhatikan pak tama, wajahnya terlihat sangat bahagia jika sedang berbincang dengan bu diva. Hingga tiba tiba pak tama menatap ke arahku ya kita sedang eye contact namun pak tama langsung membuang pandangannya.
"Hwaaa pak tamaa" kali ini aku merengek lebih keras
"Hoy Tian ati ati loh, ntar elo demen beneran ke pak tama" kata Dhea meledekku
******
Tama pov*Dia menatapku, sebenernya aku memang sudah tau kalau tian sedang memperhatikanku, tapi aku mengacuhkannya. Oke aku bukan seseorang yang mempunyai kepribadian ganda tapi kejadian ini terjadi setelah kejadian di perpustakaan.
*flashback
Tadinya aku mau ke kantor guru karena kepala sekolah memanggilku, tapi saat melewati perpustakaan aku melihat tian sedang berusaha untuk mengambil buku yang jaraknya memang lumayan tinggi.
Aku menghampirinya berusaha untuk membantunya
"Eh eh itu buku gue dulu yang min-"
"Ini bukunya" kataku
"Eh maaf pak, tadi gasopan"
"Gapapa kok, ini bukunya" aku memberikan buku itu kepadanya, aku juga langsung meninggalkannya, aku sedang buru buru menuju kantor
Tok...tok...tok
"Masuk" kata pak ali selaku kepala sekolah
"Bapak nyari saya?"
"Iya, duduk tama" katanya, sebenernya aku juga tidak tau kenapa aku dipanggil
"Bapak lihat kamu deket banget ya sama anak 9f namanya tian, waktu itu kan kamu nganterin dia pulang"
"Ha? Dia cuma murid saya pak" kataku mengelak, tapi itu memang kenyataan
"Saya cuman tidak ingin ada guru yang berpacaran dengan muridnya, apalagi kamu satu satunya guru laki laki yang masih muda" tegasnya panjang lebar
*flashback end
Itulah alasanku mengacuhkan tian, kesannya aku sedang menghindarinya.
*****
Author pov*
Hari ini jumat ketiga sejak kedatangan tama menjadi guru TIK yang baru.
Entah kenapa setiap hari jumat penampilan tian selalu berbeda, terkesan lebih cantik dari hari hari biasanya. Tian selalu membuat tatanan baru pada rambutnya, memakai baby lips, parfum yang jaraknya 100m sudah tercium. Benar benar rapi.
Baru saja tian akan berjalan menuju kelasnya, Dhea memanggil tian sangat histeris
"TIANN !!! ADA PAK TAMA NOH!!" Tian mengikuti arah pandang dhea
"Gilaaa, anjirrrr. Gantenggggg. Pake baju batik sama sweter. Rambutnya badaii acak acakan. WAAAA PAK TAMA!!" kali ini tian berteriak tak kalah histeris
Kringg.....
Tian pov*
Akhirnya jam pelajaran ketiga, ya aku sedang menunggu jam pelajaran pak tama, sepertinya hanya aku saja yang paling ngefans sama pak tama
"Tolong semuanya ke lab komputer" pak tama hanya mengatakan kalimat yang terkesan sangat dingin. Ada apa dengannya?
...........
Kutunggu vomment dari kalian ya guys :*
Babay♡

KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Crush
Ficção AdolescenteDont forget to read this sequel "Always You" -Behatioo