14

8.9K 344 4
                                    

"Naik aja dulu. Ntar gue kasih tau"

Tian tidak memasang wajah curiga sedikitpun, dia naik ke sepeda motor dito. Dito menstater sepeda motornya lalu pergi meninggalkan SMP Camda.

"Dit syaratnya apaan?" Tanya tian penasaran

Dito melihat ke arah spion, terpampanglah wajah penasaran tian "Bantuin gue dapetin desti" senyum licik terukir pada bibir dito

Tian melihat senyum licik dito. "Mau apain lo anak orang?"

"Bukan urusan lo"

Dito mengantar tian sampai kedepan gerbang, lalu dia mengingatkan tian lagi "jangan lupa syarat gue" sedangkan tian hanya mengangguk pasrah.

*****

"Gamungkin!" Tama berteriak frustasi, matanya memerah karena menahan amarah yang sudah berada di puncak kepala. Dia mengepalkan tangan kuat kuat

"Kamu harus bisa nerima semuanya tama"

******

Tian segera masuk kedalam mobil guru kesayangannya itu, kali ini dia yakin tidak akan salah mobil seperti sebelumnya. Mereka berdua akan merayakan usia hubungan mereka yang baru menginjak 3 bulan. Tama tidak segera melajukan mobilnya, dia sedang memikirkan sesuatu membuat ekspresi tian berubah kebingungan.

"Kenapa?" Tanya tian bingung

Tama berdecak gelisah, mengacak acak rambutnya sehingga aura 'bad boy' keluar dari dirinya .

"aku sayang sama kamu. Kamu percaya kan?" Ujar tama tulus.

Tian masih memasang wajah bingungnya, tidak mengerti dengan maksud tama.

"iya aku percaya" jawab tian akhirnya.

Tama melajukan mobilnya, pikirannya selalu saja tidak fokus pada jalanan, berkali kali tian mengingatkannya untuk fokus.

"Tenangin diri kamu dulu. Kalo gabisa ngerayain anniv bulan ini masih ada bulan depan" kata tian sembari menenangkan tama.

Oh tunggu dulu, apa tian sebegitu yakin dengan ucapannya....

15 menit hanya mereka habiskan dengan berputar putar saja, akhirnya tama memulangkan tian kerumahnya.

"Tunggu" tama menahan lengan tian yang hendak keluar dari mobilnya.

Tian membenarkan posisi duduknya "Kenapa?"

Tama mengambil kotak dari kursi belakang, membukanya, lalu menyulutkan api pada lilin lilin diatasnya.

"Maaf buat hari ini." Ucap tama sedih karena rencana untuk mengajak tian makan malam gagal.

Tian tersenyum, bagaimanapun juga tama masih bersikap romantis padanya.

"Gapapa"

Mereka berdua saling memejamkan mata, berharap hubungan mereka akan baik baik saja kedepannya.

"Aku mohon. Bulan depan aku masih bersamanya"

"Fuuuhh" mereka berdua meniup lilin bersama sama. Tama memberikan kotak berisi rainbow cake bertuliskan 'Happy anniversary 3 months. Love you♡' pada tian

Tian keluar dari mobil tama, tidak ada sedikitpun raut kecewa di wajahnya, menurutnya tama sangat romantis hari ini.

"Apapun yang terjadi. Aku tetep sayang kamu tian" hanya tama saja yang bisa mendengar ucapannya sendiri, setelah itu dia melajukan mobilnya menjauhi rumah tian

"Elo?lagi?" Tian membelalakkan matanya kaget saat melihat dito duduk santai di sofa.

"Apa hobi lo ngapelin gue? Setiap hari nongol dirumah" lanjutnya.

My Teacher My CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang