"Pak tama!" ekspresi tian saat ini tidak bisa dijelaskan, antara takut dan kaget. Bukankah seharusnya tama masih disurabaya?"Hey" tama tersenyum pada tian, seakan akan mendapat kode dari tama, tian menyuruh dito untuk kembali ke kelas duluan.
"Ta-tadi" tian berusaha menjelaskan kejadian yang baru saja terjadi agar tidak terjadi salah paham
"Apa dia dito?" Tanya tama dengan raut wajah datar
"Iya. Tapi tadi itu aku hampir jatuh terus dia nolongin aku. Kamu kok udah balik?"
"Kamu gaseneng aku balik?" Tama menatap tian sinis
"Bu-bukan gitu" ucap tian merasa bersalah
Tama meninggalkan tian begitu saja, raut kecewa terpancar dari wajah tian. Tian berusaha memasang mimik wajah bahagia, padahal hal sepele barusan membuat hatinya sangat sesak.
Drrt...drrt
Tian menghentikan langkahnya, mengeluarkan hp dari sakunya, membuka sms yang baru saja masuk
'Nanti pulang sama aku' Ternyata itu sms dari tama
'Iya. Love you♡' Tidak ada balasan dari tama, tian menghembuskan nafas panjang dan melanjutkan perjalanannya ke kelas
Dito menatap tian curiga, dia memang belum tahu tentang hubungan tama dan tian.
"Tian itu tadi guru apa?"
"TIK"
"Lo suka ya ke dia? Cieee" Goda dito
"Itu pacar gue" jawab tian santai, dia tidak ingin menutup nutupi lagi hubungannya dengan pak tama
"HA? ARE YOU KIDDING ME?" dito menatap tian tidak percaya
"Kan gue udah bilang, pacar gue om om"
"Daripada pacaran sama om om mending sama gue aja. Masa depan lo bakalan cerah" ujar dito dengan kegeeran tingkat dewa
"Pengen banget ya jadi suami gue"
Pelajaran selanjutnya dimulai, kali ini giliran pak sugeng atau guru ipa yang masuk ke kelas 9f. 1 jam berlalu, tapi tidak ada satupun anak sekelas yang memperhatikan pak sugeng, semuanya sibuk dengan aktivitasnya sendiri bahkan ada yang sedang berselfie ria
"Dit lo bawa laptop ga?"
"Bawa. Kenapa?"
"Pinjem dong. Bosen nih"
Dito mengeluarkan laptop dari tasnya dan memberikannya pada tian. Tian mengotak atik laptop milik dito
"Dit lo punya osu?" Tanya tian tak percaya
"Yaiyalah. Gue suka banget main itu. Bahkan laptop gue yang satu nganggur dirumah cuman gara gara keyboard dfjk rusak" dito berkata panjang kali lebar kali tinggi
"Ga nanya"
"Lah tapi tadi kan lo nanya ke gue" dito memasang wajah cemberut
Tian memfokuskan konsentrasi pada laptop didepannya, tidak peduli apa yang sedang pak sugeng jelaskan. Dia benar benar sudah larut dalam permainan ini
Senyum licik terkembang di bibir dito, dia akan membalas perbuatan tian tadi di kantin. Dengan gerakan cepat dito memencet tombol on/off pada laptopnya membuat laptop itu mati seketika.
Tian mengambil nafas panjang lalu menatap dito dengan tatapan membunuh. Padahal tian tadi sudah hampir menang tapi tiba tiba dito malah mematikannya.
"Dasar gukguk loh dit! Mahluk terkutuk lo! Mati aja sana" Tian menjitak kepala dito, namun dengan gerakan gesit, dito bisa menghindari jitakan tian
"Bwahahaa. Lucu banget ekspresi lo. Bwahaha" kali ini dito yang tertawa lepas
"Dasar gukguk, au ah" tian mengembalikan laptop itu pada dito.
"Anak anak pelajaran hari ini selesai. Terima kasih" pak sugeng keluar dari kelas 9f
Tian melangkahkan kakinya dengan cepat menuju lapangan, tempat mobil tama diparkir. Orang yang selalu membuat jantung tian hampir copot sudah menunggu didekat mobilnya.
"Hey" tian mengembangkan senyumnya
"Ayo masuk" katanya dengan nada yang masih datar
Tian masuk ke dalam mobil lalu mengenakan sabuk pengaman. Tama melajukan mobilnya, mereka saling diam tidak ada pembicaraan diantara mereka berdua.
"Kok udah pulang?" Tian membuka percakapan berusaha untuk mencairkan suasana.
"Gasuka aku pulang?" Tanya tama sinis
"Bukan gitu tama, kan aku cuman nanya! Gaada jawaban lain apa" ujar tian geram
Tama menghentikan mobilnya secara spontan, untung saja keadaan jalan sedang sepi.
"Oh jadi kamu beneran suka ke dito?" Nadanya terdengar mengejek
"Kalo ngomong itu dipikir dulu!" Balas tian tak kalah emosi. Hari ini dia sudah terlalu dipojokkan oleh tama.
"Kamu kok marah marah gajelas gini sih?" Tama berdecak kesal
"Yaudahlah tama. Terserah kamu! Terus terusan aja nuduh aku suka ke dito" tian keluar dari mobil tama, menutup pintunya keras keras dan mobil itu malah melaju melewati tian
Tian merogoh sakunya dan mengeluarkan ponsel miliknya, mengetikkan nomer yang sudah dia hafal diluar kepala
"Kak danny?"
"Ada apa dek?"
"Jemput adek ya?"
"Disekolah? Oke"
"Eh eh bukan kak. Deket kafe 19 ya"
"Oke"
Tian memikirkan kejadian yang baru saja dia alami bersama tama, dia hanya bingung dengan sikap tama yang berubah drastis. Tak lama kemudian sebuah mobil datang menghampirinya, tian sudah mengenali mobil itu lalu masuk kedalam.
"Katanya pulang sama tama?" Danny masih memfokuskan pandangannya ke depan
"Eh a-anu dia ada rapat dadakan" jawab tian bohong
"Ohh"
******
"Pak tama kok ga ngehubungin aku sih? Hwaaa" kata tian tak henti hentinya menangis, bahkan matanya sudah mirip panda
Drrt...drrt
'Keluar dari rumah. Sekarang' akhirnya orang yang sudah ditunggu tunggu itu menghubunginya.
Tian mengelap ingus dan air matanya, menepuk nepuk pipinya agar tidak terlihat seperti orang yang baru saja menangis, tapi mata sembabnya tidak bisa disembunyikan. Tian segera menuruni tangga dan berlari keluar rumah.
"Kamu habis nangis?" Tanya tama
"Enggak kok" jawab tian dengan senyum yang dipaksakan
"Aku tau kamu habis nangis. Maaf buat yang tadi. Aku gabisa ngontrol emosiku" tama menundukkan wajahnya
"Haha, gapapa sayang" tian mengelus lembut pipi orang yang sudah menyakiti hatinya itu.
Tama memegang tangan yang bersarang di pipinya, menggenggamnya dengan erat
"Masuk yuk?" Ajak tian
"Aku langsung balik aja ya?"
"Kok buru buru banget?"
"Kerjaan lagi numpuk. Kesini cuman mau minta maaf sama lihat keadaan kamu"
"Yaaaah" tian kembali memasang wajah sedih
Sebuah sepeda motor berhenti didepan pagar rumah tian, membuat mereka berdua menoleh karena sorot lampu yang silau
"Dito?"
TBC
Heyyo, oiya cerita oneshootku udah keluar hari ini. Jangan lupa baca ya ! Judulnya "flawless" don't forget leave your vomment guys ;)

KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher My Crush
Novela JuvenilDont forget to read this sequel "Always You" -Behatioo