(3) Sebuah Doa

14 4 0
                                    

Tok... Tok...

Cekrek....

Bunyi pintu terbuka mulai terdengar, namun tak membangunkan si manis.

"Ssst... jangan berisik dek. Tuh kakaknya lagi tidur." Dengan menaruh jari telunjuknya depan mulut.

"Tak kirain belum tidur bang, yaudah bang, aku ke kamarku dulu hehehe... tadinya mau ikutan numpang tidur tapi gak jadi deh bang." ujar Adilla cengengesan.

"Sini dek, kita tidur bertiga aja sini sama si manis, lagian tempat tidurnya masih muat kok." ajak Aarav.

"Oke, siap bang." Dan akhirnya mereka bertiga tidur di ranjang yang sama.

"Malam bang."

"Malam juga La."

Dan percakapan pun berakhir. Hanya hening yang mendominasi. Perlahan mereka mulai memasuki alam mimpi menyusul Adyra.

Besok harinya
"Pagi semua!" sapa Adyra dengan semangat.

"Pagi!" balas mereka dengan hangat dan senyuman manis.

"Kakak kemana bu?" tanya Adyra kepada mamanya ketika tidak melihat sosok kakaknya.

" Kakakmu ada kuliah pagi Ra, jadi dia buru-buru. Kamu sendiri bagaiman Ra? Sekolahmu bagaimana?"tanya sang ibu.

"Aku menikmati hari-hariku kok bu. Apalagi bentar lagi ku harus mendaftar ke Perguruan Tinggi Negeri bu."

"Semangat ya nak, semoga kamu bisa diterima, dan masalah biayanya nanti Insya Allah akan Ibu dan Ayah usahakan. Asal kamu belajar dengan rajin ya," ujar Ibu.

"Baik bu, dengan senang hati. Insya Allah Adyra akan belajar dengan sungguh-sungguh. Mohon doa restu Ibu dan Ayah."ujar Adyra sambil menggenggam tangan kedua orang tuanya. Memegang erat tangan mereka.

"Iya nak, kami doakan supaya kamu menjadi orang yang hebat suatu hari nanti. Tidak ada yang tidak mungkin. Percayalah. Allah selalu ada untuk hamba-Nya yang bersungguh-sungguh." ujar Ayah.

Selesai sarapan bersama, Adyra pamit untuk pergi kesekolah. Dia berangkat kesekolah dengan berjalan kaki. Walau tak bisa dipungkiri dia merasa lelah tetapi itu adalah takdirnya. Dia harus berjuang demi masa depannya.
Adyra adalah sesosok orang yang ceria namun jika ada kabar yang tidak baik dia akan langsung sedih dan menangis. Dan dia seorang yang sering panik.




-------TBC-------

Nantikan part selanjutnya ya... 😆

Hitam & PutihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang