(1) Sebuah Kisah

27 5 0
                                        

Ku ingin seperti sang merpati
Walau terbang tinggi
Ia tak ada beban akan semua yang terjadi.

---


Indahnya malam, ditemani sang rembulan dan sang bintang membuat seorang gadis tidak merasakan sendirian. Dia tersenyum manis, tak lama berubah menjadi sendu, hingga tak sadar meneteskan air mata sambil menatap lurus kedepan. Entah apa yang dia pikirkan. 


--- Flashback ---
19 Tahun yang lalu

Cerita ini berawal dari seorang gadis kecil, ia sangatlah polos, parasnya tidaklah cantik, ia hanya terlahir dengan paras dan dari keluarga biasa saja. Gadis ini hanyalah seorang anak bungsu yang ditinggal kedua orangtuanya keluar negeri, yaitu Arab Saudi. Ia hanya tinggal bersama kakak, kakek dan neneknya. Dia adalah seorang gadis cilik yang sering membantu kakeknya menggembala kambing setiap harinya. Suatu ketika, ketika ia merasa bosan di rumah, ia pergi meninggalkan rumah tanpa pamit kepada keluarganya.Sepanjang perjalanan dia begitu menikmati hari yang begitu cerah, bahwa tanpa ia sadari hari cerah itu akan membawa malapetaka baginya.

Lama berjalan, di tengah perjalanan dia melihat sekumpulan anak sedang bermain. Ia senang. Ia membutuhkan teman untuk bermain karena kakaknya sesang tidur di rumah jadi tak ada yang menemaninya bermain. Kala itu, ia menghampiri mereka yang sedang bermain petak umpet. Sekumpulan anak-anak itu mengajak ia bermain bersama.

Dari situ mereka bermain petak umpet, ada yang berlari untuk mencari persembunyian. Ada yang menjadi seorang pencari.
Siapa sangka?

Kejadian yang memilukan hati terjadi.

Gadis kecil itu bersembunyi di belakang pabrik bersama satu teman perempuannya. Namun, dia tetap kurang puas dengan persembunyiannya hingga dia memutuskan untuk melompat ke atas tumpukan padi, yang dia kira itu adalah tumpukan padi yang sudah dingin namun naas ternyata semua itu salah. Padi itu tidaklah dingin melainkan panas, hingga kulit pada kakinya terasa panas dan melepuh. Alhasil dia berteriak kesakitan, meminta tolong pada siapapun, tapi tak ada yang mau menolongnya karena tempat itu sepi. Tak ada satu orangpun yang lewat.

Hingga seorang kakek yang kebetulan akan pergi bekerja mendengar suara teriakan itu, dan kakek itu berlari ketika mengetahui sang cucu dalam keadaan yang sulit untuk didefinisikan. Luka bakar pada kaki cucunya terlalu parah, tak bisa diobati. Hingga ia memutuskan untuk mengobati cucunya di kota Bandung, dimana disana cucunya harus dioperasi pada bagian kakinya. Kakinya terlalu parah terkena luka bakar. Harga yang berjuta-juta hingga meminjam uang karena tak cukup untuk biaya operasi, rela dia lakukan demi sang cucu. Dan kedua orang tua dari sang gadis kecil mengetahui hal itu dengan hati yang begitu terluka. Hingga salah satu dari mereka harus pulang dan ada yang tetap menetap di Saudi. Karena biaya yang tak mencukupi.
Hingga ayah sang gadis yang pulang ke Indonesia. Dan sang ibu tetap berada di Saudi.

Operasi berjalan dengan lancar, namun tak sepenuhnya luka bakar tersebut dapat diatasi. Hingga membekas seumur hidup dan menyakitkan lubuk hati. Dia ingin memutar waktu kembali. Menyesali dirinya yang tak meminta izin terlebih dahulu pada keluarganya untuk keluar rumah. Kejadian tersebut membuat sang gadis kecil mengalami sedikit gangguan mental karena ketika bersekolah, dia akan di bully oleh teman-temannya.
Karena itu dia tidak mudah bergaul dan tidak mempunyai teman.

--- Flashback End ---


"Dooorrr...." sontak gadis yang sedang duduk di atas kursi yang terletak di balkon itu terkejut. 




---TBC---

Nantikan part selanjutnya ya... 😆

Hitam & PutihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang