Hitam & Putih

(15) Masih Ingat?

Hitam memang mendominan

Tapi putih itu selalu ada.

———

Mata indah yang mulanya tertutup perlahan mulai membuka.

Silau, kala sinar lampu terlalu mendominasi.

Mulai membiasakan dengan penglihatannya, yang awalnya buram menjadi jelas.

Kala terbiasa, ia mulai melihat isi kamar itu. Ternyata tak ada siapapun.

Kilasan masa lalu tentang dirinya yang sekarang mulai bermunculan satu persatu seperti kaset yang diputar menampilkan film kehidupannya.

"Eunggh..." erangnya kala memfokuskan pandangannya.

"Sa­—yang, kamu sudah bangun? Bentar ya, aku panggilkan Dokter," lelaki tampan nan gagah itu langsung memencet tombol yang terhubung dengan pemanggilan Suster dan Dokter.

Tak berselang lama, Dokter dan dua suster datang menghampiri.

"Permisi pak, izinkan saya memeriksa pasien terlebih dahulu." Ujar Dokter berperawakan tinggi dengan wajah blasteran Korea.

"Silahkan Dok," sahut suami Adyra, siapa lagi jika bukan Arfan.

Dokter pun memeriksa kondisi Adyra.

"Kondisi pasien begitu lemah, ada kemungkinan ia hilang ingatan akibat benturan keras pada kepalanya." jawaban dari Dokter itu membuat Arfan tak mampu berucap sepatah katapun.

"Sa—yang, kamu kenal aku?" tanyanya langsung dengan sedikit terbata tanda tak percaya.

"Emm..." jawabnya dengan mengangguk pertanda mengiyakan.

"Ka—mu a—dalah su—amiku," lanjutnya terengah-engah, masih menyesuaikan diri.

"Alhamdulillah, rupanya kamu masih ingat aku."

"Syukurlah pasien tidak mengalami cidera otak yang bisa menyebabkan hilang ingatan, saya turut senang Pak," sahut Dokter itu dengan tersenyum.

"Kalau begitu kami permisi dulu, jika ada apa-apa bapak bisa panggil kami kembali." lanjutnya.

"Terima kasih Dok,"

"Sama-sama pak, sudah kewajiban kami menangani pasien." Dokter dan suster pun undur diri.

Setelah mereka tidak terlihat pandangan Arfan teralih pada istrinya Adyra. Ia bersyukur dapat menemukannya. Saat kejadian tabrak lari itu, Adyra dilarikan ke rumah sakit oleh dua anak buah dari musuh yang belum ia ketahui siapa. Sebulan ia mencari-cari Adyra tanpa membuahkan hasil, hingga akhirnya ia memutuskan untuk menggunakan koneksi yang ia miliki. A Company adaah perusahaan dalam bidang teknologi. Bisnisnya dalam bidang teknologi tak pernah diragukan, para hackerpun bekerja sama dengan seorang Arfan Aulian Azhar. Biasanya mereka yang sering meminta bantuan pada Arfan. Tetapi kali ini biarlah Arfan yan meminta bantuan mereka. Orang-orang terpecayanya mengerahkan kemampuannya dalam bidang teknologi untuk melacak keberadaan istrinya, hingga semua tidak sia-sia. 

Adyra ditemukan di sebuah rumah sakit, Arfan dengan segera menuju lokasi. Ia begitu khawatir dengan istrinya, kala ia pulang tak menemukannya di rumah dan ketika ia menonton tv dan saluran berita ditayangkan mengenai kejadian tabrak lari ada rasa khawatir yang membuncah pada dirinya. Dan ia langsung menghubungi nomer istrinya secara terus menerus. Tapi tak mendapatkan jawaban dari orang yang ia hubungi. Istrinya menghilang dan ia kesulitan mencarinya. Dan sekarang ia ada di hadapannya, dan tak akan mengulangi kesalahan yang sama yaitu dengan kehilangan istrinya kembali.

"Kamu kenapa?" ia melihat suaminya termenung. Adyra duduk bersandar di atas ranjang rumah sakit itu.

"Haa... emm tidak apa-apa," balasnya.

"Maafkan Mas, yang tak bisa menjagamu dengan baik. Mas ta—" ucapannya terpotong oleh Adyra.

"Mas tidak perlu merasa bersalah, salah Dyra juga yang tidak berhati-hati." balas Adyra.

"Tidak ini bukan salahmu dek, ada seseorang yang sengaja menabrakmu. Mas pastikan akan menemukan orangnya. Mas juga sudah mengerahkan anak buah Mas,"

"Anak buah?" tanya Adyra penasaran.

"Mafia, kamu tahu?" tanya balik Arfan.

Adyra mengangguk, dan kedua alisnya terangkat pertanda ia masih menunggu jawaban dari suaminya. Seolah mengatakan "Lalu kenapa?".

"Mas adalah ketua mafia," jawab Arfan singkat.

Adyra terkejut mendengar hal itu.

"Semenjak kapan?" tanya Adyra.

"Semenjak SMP, dimulai dari geng yang beranggotakan sedikit. Hingga memasuki jenjang SMA, Mas telah mendapat banyak anggota. Dan sampai sekarang Mas masih menjadi pemimpin dari mereka,"

"Nama mafia Mas apa?" mulai tertarik dengan kehidupan suaminya yang tak ia sangka, karena suaminya yang begitu terlihat biasa saja dari luar tanpa menunjukkan tanda-tanda bahwa ia adalah seseorang yang disegani. Dari sini Adyra mengambil hikmah, tak seharusnya ia menilai seseorang dari luarnya saja.

"Black and White," sahut Arfan dengan menatap lekat wajah istrinya.

"Hitam dan Putih? Ada artinya kah? Artinya apa Mas?" tanyanya beruntun, menuntut jawaban seakan jika tak mendapatkan jawaban ia akan mati penasaran.

"Dunia ini di penuhi hitam dan putih, artinya suatu permasalahan selalu akan ada jalan keluarnya. jika ada hitam maka akan ada putih. Dalam kegelapan akan selalu ada cahaya yang menerangi. Sampai disini apa kamu mengerti dek?"

"Iya Mas, Masya Allah ya... Mas begitu hebat. Di usia yang cukup terbilang muda, Mas sudah selesai S3 bahkan memiliki dua profesi dan menjadi pemimpin mafia. Aku bersyukur banget dapat suami seperti Mas," mata Adyra memancarkan kebahagiaan, ada rasa bangga dalam dirinya kala istrinya berucap. Setidaknya hanya kepada istrinya ia terbuka, selama ini belum ada yang mengetahui bahwa ia merupakan seorang pemimpin mafia.

Kelompok mafia Arfan telah tersebar di mana-mana, mereka hanya bertugas melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Arfan, kelompok mafia mereka hanya bekerja untuk membantu polisi. Jika polisi membutuhkan bantuan mereka, maka mereka siap membantu. Yaitu mencari pelaku yang handal menghilangkan jejak. Dan mereka akan mendapatkan bayaran jika menemukannya. Jika tidak menemukan siapa orangnya, maka mereka menolak untuk dibayar.

***

London City

Prang

"SAYA TIDAK MAU TAHU! BESOK BUAT PEREMPUAN ITU BANGKRUT!" murkanya.

Para bawahan yang takut akan kemarahan bossnya pun segera melaksanakan perintah. Dan bergegas dari ruangan bossnya.

"SIALAN! Beraninya dia melukainya!" emosinya membuncah kala ia tahu adik angkatnya telah dicelakai oleh seorang wanita yang tergila-gila dengan suami adiknya itu. Belum lagi ia tahu kenyataan bahwa mantan adiknya yang terobsesi membuat dia menghalalkan segala cara. 

--- TBC ---

Nantikan part selanjutnya ya 😆
Jangan lupa tinggalkan jejak, vote dan commentnya.
Tandain typo jika memang ada, dan boleh memberikan kritik dan sarannya.
Tarima kasih 😊